Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Pilar Karakter Muslim: Ikhlas Beramal, Nasehat, dan Kesetiaan yang Bebas dari Dengki

Agama | Sunday, 19 Nov 2023, 14:25 WIB
Dokumen islampos.com

"Semoga Allâh memberikan suatu kebaikan kepada orang yang telah mendengar perkataanku, lalu menghafalnya dan menyampaikannya kepada orang lain. Sebab banyak orang berbicara tentang fiqh tapi ia bukan ahlinya. Ada tiga sifat yang karenanya tidak akan muncul rasa dengki dalam diri seorang Muslim, yaitu ikhlas beramal semata-mata hanya kepada Allâh, menasihati, taat dan patuh kepada pihak penguasa dan setia terhadap jama›ah. Karena sesungguhnya doa mereka akan memberikan motivasi (dan menjaganya) dari belakang." (HR Ahmad)

Pesan mengenai ikhlas beramal, memberi nasehat, taat kepada penguasa, dan kesetiaan kepada jama'ah menjadi landasan kuat dalam membentuk karakter seorang Muslim. Dalam hadis yang disampaikan oleh Ahmad, terdapat tiga sifat utama yang, jika dipegang teguh, dapat membentuk pribadi Muslim yang bebas dari rasa dengki. Mari kita telaah lebih dalam mengenai masing-masing sifat tersebut.


# Ikhlas Beramal
Ikhlas, kesucian niat dalam beramal, menjadi pondasi utama dalam Islam. Beramal semata-mata hanya untuk Allah merupakan jalan menuju kebaikan yang tidak akan memunculkan rasa dengki. Mengapa? Karena ikhlas membuat setiap amal menjadi ibadah, dan ibadah yang murni hanya dipersembahkan untuk-Nya.
Ikhlas beramal juga mengajarkan keikhlasan tanpa pamrih, tanpa mengharapkan pujian atau pengakuan dari manusia. Ini bukan hanya menyucikan hati, tetapi juga memperkuat ikatan batin dengan Sang Pencipta.


# Menasihati Sesama Muslim
Perintah untuk menasihati sesama Muslim merupakan manifestasi cinta dan kepedulian dalam Islam. Melalui nasehat, kita dapat saling membimbing dan memperbaiki diri. Rasa dengki tidak memiliki tempat dalam hati yang penuh dengan keinginan untuk melihat kebaikan sesama.
Nasehat yang diberikan dengan penuh kasih sayang dan keikhlasan dapat menjadi cahaya bagi orang lain. Dalam konteks ini, mendengar perkataan, menghafalnya, dan menyamparkannya kepada orang lain adalah tindakan nyata untuk menyebarkan kebaikan yang akan menguatkan jalinan sosial umat.


# Taat dan Patuh kepada Penguasa
Taat kepada penguasa adalah kewajiban setiap Muslim, selama perintahnya tidak bertentangan dengan aturan agama. Kesetiaan terhadap penguasa adalah bentuk tanggung jawab sosial dan upaya menjaga stabilitas dalam masyarakat. Dengan taat, kita menunjukkan ketaatan kepada Allah yang mengajarkan kita untuk menghormati otoritas yang sah.
Dalam konteks ini, membimbing dan memberikan nasehat kepada penguasa adalah suatu tindakan yang terkait erat dengan ikhlas beramal. Tujuan utamanya adalah untuk mengingatkan mereka agar memimpin dengan adil dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.


# Kesetiaan terhadap Jama'ah
Jama'ah, atau komunitas, memiliki peran penting dalam kehidupan seorang Muslim. Kesetiaan terhadap jama'ah mengajarkan nilai-nilai solidaritas, saling dukung, dan membangun ikatan sosial yang kuat. Doa dan motivasi dari jama'ah dapat menjadi pendorong yang luar biasa bagi individu untuk terus berbuat kebaikan.
Kesetiaan ini tidak hanya terbatas pada kesetiaan verbal, tetapi juga melibatkan tindakan nyata dalam mendukung dan membantu sesama Muslim. Dengan berada di tengah-tengah jama'ah yang penuh kebaikan, seseorang akan merasakan dampak positif yang memotivasi untuk terus berbuat baik.


# Kesimpulan:
Pesan yang disampaikan melalui hadis Ahmad memberikan landasan kokoh bagi pembentukan karakter seorang Muslim yang bebas dari rasa dengki. Ikhlas beramal, memberi nasehat, taat kepada penguasa, dan kesetiaan terhadap jama'ah adalah pilar-pilar utama yang membentuk keutuhan dan kekuatan sosial umat Islam.
Mengamalkan nilai-nilai ini bukan hanya untuk kebaikan diri sendiri tetapi juga untuk kontribusi positif dalam masyarakat. Semoga pesan ini menjadi motivasi bagi setiap Muslim untuk menghidupkan ajaran Islam dalam tindakan nyata, menciptakan lingkungan yang penuh dengan kebaikan, dan menjauhkan diri dari rasa dengki.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image