Pandangan Islam Terhadap Aksi Mahasiswa Bunuh Diri
Agama | 2023-11-16 17:58:37Bunuh diri merupakan masalah serius yang banyak sekali terjadi pada akhir-akhir ini. Banyak faktor yang mempengaruhi sehingga memungkinkan untuk melakukan suatu perbuatan yang berakhir tragis. Kesehatan mental yang buruk menjadi faktor utama dalam bunuh diri.
Mahasiswa bunuh diri disebabkan karena adanya pelecehan seksual, kenakalan remaja, masalah kesehatan, gangguan psikologis, (gangguan kecemasan, depresi, trauma), faktor keluarga (pertengkaran orang tua, ekonomi keluarga) Terdapat kesalahpahaman antar teman, akademik (jurusan yang tidak sesuai terhadap kepribadian), adanya kematian dari orang terdekat, patah hati, pengangguran dan perundungan.
Selain itu ada permasalahan adaptasi yang terjadi pada mahasiswa yang merantau dari kota asal seperti lokasi tempat tinggal yang baru, lingkungan baru, kepadatan penduduk, urbanisasi, krisis finansial, perubahan budaya, perubahan relasi sosial dan juga isolasi. Kasus bunuh diri di lingkungan mahasiswa yang ramai diberitakan tahun ini.
Pertama, kasus dugaan bunuh diri seorang mahasiswa berinisial NJW (20) yang ditemukan tewas di Mal Paragon Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (10/10/2023).
Kedua, kasus dugaan bunuh diri seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Semarang, Jawa Tengah, berinisial EN (24) yang ditemukan meninggal di kamar indekosnya, Rabu (1y1/10/2023).
Ketiga, kasus dugaan bunuh diri seorang mahasiswi UMY berinisial SM, 18 tahun, juga ditemukan tewas setelah jatuh dari lantai empat asrama putri University Residence UMY, Pedukuhan Ngebel, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, pada Senin, (2 /10/202) sekitar pukul 06.15 WIB.
Percobaan bunuh diri yang terjadi karena ada permasalahan psikologis pada mahasiswa , disebabkan juga kurangnya konseling dan juga keengganan mahasiswa bercerita atau untuk meminta bantuan kepada orang lain. Mahasiswa yang beresiko melakukan percobaan bunuh diri adalah mahasiswa penderita depresi yang hilangnya harapan, semangat hidup, keputusasaan serta kesepian membuat mereka akhirnya melakukan tindakan impulsif dengan mengakhiri hidup. Maka pentingnya kesehatan mental yang baik.
Kerentanan mahasiswa terhadap bunuh diri dan juga upaya percobaan bunuh diri membutuhkan intervensi yang sifatnya preventif untuk bisa mengurangi kasus-kasus bunuh diri di kalangan anak muda. Beberapa program pencegahan bunuh diri bisa dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental dan kasus bunuh diri yang ada di sekitar.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan, “Bunuh diri adalah salah satu dosa besar. Allah Ta’ala berfirman:
وَلاَ تَقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا * وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ عُدْوَانًا وَظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيهِ نَارًا وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللّهِ يَسِيرًا
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. An Nisa: 29-30).
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
من قتل نفسه بشيء عذب به يوم القيامة
“Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, ia akan di adzab dengan itu di hari kiamat” (HR. Bukhari no. 6105, Muslim no. 110)
Dalam Islam bunuh diri adalah dosa besar yang paling buruk dan Haram dilakukan. Ahlussunnah wal Jama’ah berkeyakinan bahwa orang yang bunuh diri itu tidak kafir. Jika muslim, maka ia tetap dishalatkan dengan baik karena ia seorang Muslim yang bertauhid dan beriman kepada Allah, dan juga sebagaimana ditunjukkan oleh dalil-dalil”
Apapun permasalahannya, bunuh diri bukanlah solusi karna setiap masalah pasti ada solusinya. Bunuh diri hanya pelarian dari permasalahan, dan hanya akan menambah permasalahan-permasalahan yang baru bagi orang yang ditinggalkannya yang membuat trauma bagi orang sekitarnya. Karena Allah Ta’ala tidak akan membebani sesuatu kepada kita kecuali masih dalam batas kemampuan kita. solusi yang benar dalam permasalahan hidup itu didapatkan jika kita kembali kepada Allah, kembali kepada agama, mendekatkan diri kepada Rabb kita dengan menjalankan berbagai ketaatan dan menjauhi segala larangannya.
Bunuh diri perbuatan yang dilarang dan hanya akan dilakukan oleh pengecut. Hidup merupakan anugrah besar yang diberikan Allah SWT yang harus di syukuri. Maka orang yang bunuh diri sesungguhnya berpikiran pendek dan dangkal dengan beranggapan bahwa mati berakhirlah semua permasalahannya. Sesungguhnya kehidupan setelah kematian adalah kehidupan yang lebih kekal lebih berat.
Jika tidak memiliki bekal yang cukup untuk akhiratnya lalu ia mengakhiri hidupnya di dunia dengan dosa besar, yaitu bunuh diri, maka ia meninggalkan masalah yang jauh lebih kecil di dunia (jika dibandingkan dengan masalah di akhirat), lalu menghadapi masalah yang lebih besar dan lebih berat di akhirat(siksaan).
Orang yang melakukan dosa besar tidak masuk surga bersama golongan orang-orang yang masuk surga pertama kali. Ia mendapatkan adzab atas dosa yang ia perbuat (jika Allah tidak mengampuni dosanya), baru setelah itu dikeluarkan dari neraka dan masuk surga.
Maka orang yang bunuh diri akan mendapatkan balasan akhirat :
Ia akan masuk neraka Jahannam yang merupakan neraka terburuk dan tingkat tinggi bagi pelaku dosa besar. Dalam Al Qur’an sering kali disebutkan tentang Jahannam: لَبِئْسَ الْمِهَادُ
“seburuk-buruk tempat” بِئْسَ الْمَصِيرُ
“seburuk-buruk tempat kembali”
Ia akan terus diadzab dengan cara yang sama dengan cara ia bunuh diri selamanya di neraka.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.