Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Supadilah

Anak Muda Harus Bergerak Atas Permasalahan Bangsa

Gaya Hidup | 2023-11-15 11:26:36
Para pelajar Al Qudwah pada aksi bela Palestina (dokumentasi humas sekolah)

Kondisi Palestina yang diserang secara brutal oleh Israel menimbulkan banyak korban. Masyarakat Indonesia yang merupakan sesama Muslim ikut prihatin. Begitu juga dengan masyarakat Indonesia. Sudah banyak aksi bela Palestina digelar. Baik di kota kecil maupun kota besar. Intinya masyarakat Indonesia sedang menunjukkan kepeduliannya.

Sekolah Al-Qudwah ikut mengerahkan murid-murid pada kegiatan aksi bela Palestina. Ratusan orang hadir baik itu murid, guru, pimpinan yayasan bahkan orang tua. Pimpinan Al Qudwah boarding school, KH. Samson Rahman, MA menjadi pembicara atau memberikan orasinya pada kegiatan aksi.

Sejarah telah mencatat kontribusi mereka dalam meramaikan aksi dengan mengerahkan tenaga, menyisakan waktu, menyisihkan harta, atau bentuk pengorbanan lainnya. Meramaikan saja tetap mendapat kebaikan karena ada pengorbanan waktu dan tenaga. Apalagi ditambah pengorbanan harta. Semoga Allah membalas dengan pahala yang berlipat ganda.

Ratusan meter barisan panjang murid dan guru Al Qudwah terlihat sepanjang jalan menuju alun-alun Rangkasbitung. Selama di jalan itu masyarakat melihat kagum. Mereka juga memberikan informasi kekinian tentang Palestina. Mengingatkan dan mengajak masyarakat agar ikut peduli baik dengan doa, tenaga, atau harta. Barisan panjang dengan warna dominan putih-putih dan warna khas Palestina (merah, hitam, putih, hijau) menjadi bentuk solidaritas sesama Muslim.

Anak-anak muda pelajar Al Qudwah memberi tahu bahwa sebagai generasi muda mereka terpanggil secara sadar untuk berkontribusi kepada Palestina. Sejak dulu pemuda adalah penggerak bangsa. Pada momen kemerdekaan Indonesia, golongan muda menjadi pencetus proklamasi kemerdekaan Indonesia. Mereka mendesak golongan tua untuk segera mewujudkan Indonesia merdeka. Golongan tua masih menimbang-nimbang mencari waktu baik. Hal ini memantik ketidaksabaran golongan muda hingga mereka menculik Ir. Soekarno dan M. Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Itulah salah satu ciri generasi muda yaitu punya banyak energi. Mereka bersemangat melakukan sesuatu. Kelebihan ini harus dimanfaatkan. Ajaklah mereka melakukan proyek-proyek positif yang memberikan banyak pelajaran untuk mereka. Maka, mereka akan mengeksekusi dengan segera. Memang capek atau lelah. Namun, ada banyak hal yang akan mereka dapat.

Mumpung mereka belum disibukkan dengan urusan keluarga seperti mencari nafkah, mengurus anak, memikirkan rumah atau pekerjaan. Ada banyak kesempatan yang bisa mengasah keahlian mereka dalam berbicara, bertindak, dan bekerja sama. Pelajaran itu bisa mereka dapatkan sejak mengonsep, mematangkan, dan evaluasi acara. Nikmati saja proses-proses itu. Semakin lama kegiatannya, maka semakin besar pula energi kesadaran yang harus disiapkan. Kegiatan itu jangan dianggap sebagai beban. Lihatlah sebagai kesempatan untuk menjalani proses yang memberikan pengalaman hidup. Ya, ada banyak pengalaman yang akan didapatkan mulai dari memahami karakter orang lain, manajemen waktu, komunikasi efektif, hingga menyelesaikan konflik.

Anak muda, teruslah gelisah dengan kondisi umat. Asah kepedulianmu berkontribusi menjadi solusi atas permasalahan bangsa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image