Ikan Bandeng 'Murah Bukan Murahan' Mengandung Omega 3 Lebih Tinggi dari Salmon
Teknologi | 2023-11-15 09:13:01Sumber: https://ipol.id/2023/03/manfaat-ikan-bandeng-setara-salmon-berikut-7-manfaatnya/
Selama ini Salmon menjadi salah satu jenis ikan yang terkenal dan dianggap memiliki kandungan Omega-3 tertinggi yang baik bagi tubuh. Akibatnya harga ikan Salmon menjadi sangat mahal, mencapai Rp. 400.000,- per kilogramnya dan hanya dijual di supermarket besar serta hanya ditujukan untuk segmen pasar menengah keatas. Harga Salmon yang relatif mahal membuat ikan ini jarang bisa dijangkau dan dinikmati oleh berbagai kalangan Masyarakat.
Namun, siapa sangka? Omega-3 sangat penting untuk kebutuhan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan pada tubuh. Kendati demikian, omega-3 bisa didapatkan dari ikan yang tidak semahal ikan Salmon, yaitu Ikan Bandeng.
Sebaliknya, ikan Bandeng dianggap ikan biasa-biasa saja. Tak sehebat ikan Salmon yang selalu dibicarakan keunggulannya. Fakta sebaliknya, yang terjadi pada ikan Bandeng. Meskipun ikan Bndeng memiliki potensi gizi yang lebih baik dan produksinya lebih mudah. Ternyata, citra ikan Bandeng justru terpuruk dan berada jauh di bawah ikan Salmon. Ikan Bandeng justru dikenal Masyarakat sebagai ikan murahan. Ikan Bnadeng memiliki banyak duri pula, yang karena hal itu ikan Bandeng dikesankan sebagai ikan “berbahaya” apabila dimakan.
Faktanya, Ikan Bandeng memiliki kandungan gizi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan Ikan Salmon. Kandungan Omega-3 pada Ikan Bandeng ternyata mengandung Omega-3 lebih tinggi dibandingkan dengan Ikan Salmon yang harganya relative lebih mahal. Kandungan lemak sehat yang ada dalam perut Ikan Bandeng juga cukup tinggi sehingga Ikan Bandeng bisa menjadi pilihan terbaik ikan konsumsi dengan harga yang terjangkau.
"CATAT & SEBARKAN: MURAH BUKAN MURAHAN! Banyak orang tua sayang anak dan menganggap ikan SALMON itu terbaik tersehat dan ter-segalanya karena harganya yang sangat mahal: bisa lebih dari Rp 300 rb/kg!”
Menurut chef devina, ikan bandeng tak hanya baik bagi tubuh, ikan ini juga memiliki tekstur yang juicy dan lebih gurih dibandingan dengan ikan lainnya.
"Selain memiliki manfaat bagi kesehatan, ikan dengan kandungan lemak tinggi (fatty fish) ini teksturnya lebih juicy dengan rasa yang lebih gurih. Secara alami ikan berlemak aroma ikan-nya juga otomatis lebih kuat (amis) dibandingkan ikan yang rendah lemak," jelasnya.
Berdasarkan Balai Pengembangan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (1996), Kandungan omega-3 pada ikan bandeng 14,2 persen melebihi kandungan omega-3 pada ikan salmon (2,6 persen), ikan tuna (0,2 persen) dan ikan sarden/mackerel (3,9 persen), dengan kandungan protein yang tinggi dari bandeng (20.38 persen). Selain mengandung Omega-3 tinggi, Ikan Bandeng juga mengandung asam folat tinggi dan vitamin B6 dan B12 yang dibutuhkan oleh perkembangan janin. Karen kandungan Tinggi Omega-3 pada Ikan Bandeng, mengkonsumsi rutin ikan Bnadeng sangat efektif untuk mencegah penyakit jantung coroner dan arteriosclerosis.
Asam lemak omega terdiri dari omega-3, omega-6, dan omega-9. Omega-3 merupakan jenis lemak tak jenuh ganda yang tidak bisa diproduksi tubuh manusia. Omega 3 penting sebagai asam lemak esensial yang terbentuk dari asam lemak seperti EPA (eicosapentaenoic acid), DHA (docosahexaenoic acid), dan ALA (A-linolenat). Apabila kita rajin mengkonsumsi makanan dengan kaya kandungan asam lemak seperti yang ada pada Ikan Bandeng setiap hari tetapi tidak berlebihan, hal itu dapat memebantu perkembangan otak dan memori anak-anak, mencegah penyakit jantung, menurunkan kadar kolesterol tinggi, menyehatkan mata, dan mengurangi depresi. Omega 3 baik untuk ibu hamil guna meningkatkan air susu ibu dan kualitasnya. Anak yang dilahirkan pun lebih sehat dan cerdas.
Meski banyak diperjualbelikan, kita juga wajib untuk memperhatikan kemungkinan daging ikan terkontaminasi dengan zat berbahaya. Untuk itu, perlu diperhatikan juga jumlah asupan dan tempat pembelian ikan. Seperti di perairan TERTENTU yang kemungkinan mengandung kontaminan seperti merkuri, PCB, dioksin, dan lainnya, dapat terakumulasi di jaringan lemak ikan tadi. Dengan kemungkinan resiko tersebut, ada baiknya kita memperhitungkan jumlah asupan hasil laut dan sumber kita membelinya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.