Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image siti suryani

Sistem Islam Melahirkan Pemimpin Ideal Dambaan Umat

Agama | Sunday, 05 Nov 2023, 05:03 WIB

Sistem Islam Melahirkan Pemimpin Ideal Dambaan Umat

Jelang pesta demokrasi tinggal menunggu waktu, para partai politik sudah mulai menampilkan sosok yang akan menjadi pemimpin kelak. Demokrasi masih menjadi acuan sistem pemerintahan yang diterapkan negara, meski banyak mata yang menjadi saksi betapa sistem ini melahirkan berbagai kerusakan demi kerusakan yang seolah tak kunjung usai.

Salah satu kerusakan yang terjadi adalah dibuatnya aturan yang memberikan peluang kepada para pemangku jabatan melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan penyelewengan wewenang demi kepentingan pribadi atau golongannya. Bahkan fasilitas dan anggaran negara tidak lepas dari sasaran penyelewengan, hal ini menjadi rahasia umum dalam sistem demokrasi yang menjadikan suara rakyat sebagai suara tuhan dan menjadikan manusia sebagai pembuat hukum.

Dilansir dari media online Antara, Jakarta , Idham Holik selaku anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengatakan bakal calon presiden maupun calon wakil presiden yang masih berstatus sebagai menteri tidak perlu untuk mundur dari jabatannya selama mendapat izin dari presiden untuk cuti. Idham juga menjelaskan, kegiatan-kegiatan terkait pemilu tersebut seperti tahap pendaftaran, pemeriksaan kesehatan, penetapan pasangan calon peserta Pilpres 2024, pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon, serta kampanye.

Ketentuan tersebut berdasarkan pada Pasal 16 Peraturan KPU (PKPU) Nomor 19 Tahun 2023 tentang Pencalonan Peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. Pada Pasal 15 PKPU Nomor 19 Tahun 2023 itu juga mengatur beberapa pejabat negara seperti presiden, wakil presiden, pimpinan dan anggota MPR, pimpinan dan anggota DPR, pimpinan dan anggota DPD, gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota tidak perlu mengundurkan diri

Peraturan KPU tersebut memberi peluang penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan tidak terlepas dari berbagai faktor, yakni individu, ekonomi, lingkungan sosial dan politik serta yang lainnya. Sistem demokrasi memelihara dan melanggeungkan karakter buruk, seperti ambisi yang berlebihan ataupun keserakahan. Sejatinya akal manusia terbatas dan lemah tidak akan mampu melihat baik dan buruknya aturan yang dibuat.

Adanya kepentingan bisnis atau juga tekanan politik menjadi salah satu penyebab penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan tersebut. Kekuasaan yang tidak dapat dikendalikan menjadi pemicu banyaknya pejabat publik yang tidak dapat menahan keinginan untuk memiliki segalanya secara berlebihan, termasuk kekuasaan. Walhasil, terpilihnya pemimpin yang baru tidak bisa lepas dari penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang demi mencapai keinginan dengan menghalalkan segala cara.

Kekuasaan Dalam Islam

Dalam Islam kekuasaan dan kepemimpinan adalah sebagai sebuah amanah berat. Siapa pun yang memegang amanah kepemimpinan, kelak pasti akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah di akhirat. Sebagaimana yang tercantum dalam sebuah hadis berikut :

Rasulullah saw. bersabda, “Seorang imam (pemimpin) adalah pengurus rakyat dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang ia urus.” (HR Bukhari dan Muslim).

Perkara kepemimpinan menjadi urusan penting. Islam menjadikan Alloh sebagai satu-satunya zat pembuat hukum sehingga bala dan berkah itu terjadi. Seorang pemimpin haruslah mereka yang paling merasa takut dan merasa diawasi Allah. Hal ini akan menjadikannya kepemimpinannya berdasarkan ketetapan Allah Swt. dan tidak akan keluar dari batas syariat Islam.

Pemimpin harus memiliki sifat shiddiq, yang berarti jujur. Rasulullah saw. memberi peringatan keras bagi pemimpin yang tidak jujur : “Dengarkanlah, apakah kalian telah mendengar bahwa sepeninggalku akan ada para pemimpin? Siapa yang masuk kepada mereka, lalu membenarkan kedustaan mereka dan menyokong kezaliman mereka, maka dia bukan golonganku, aku juga bukan golongannya. Dia juga tak akan menemuiku di telaga.” (HR al-Tirmidzi, al-Nasai, dan al-Hakim).

Kriteria pemimpin ideal dambaan umat seperti itu nyaris tidak ada di sistem pemerintahan demokrasi sekuler. Untuk mewujudkan karakter pemimpin ideal dibutuhkan sistem baik yang mampu melahirkan sosok tersebut. Hal mustahil tanpa Islam kita temukan pemimpin ideal harapan umat. Karakter pemimpin dan sistem kepemimpinan Islamlah yang akan mampu mewujudkannya. Hanya dengan sistem Islam, manusia-manusia beriman, adil, bertakwa dan amanah akan tercipta.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image