Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deffy Ruspiyandy

Ide Menulis dari Sebuah Peristiwa Aktual

Edukasi | Saturday, 04 Nov 2023, 18:39 WIB

Seorang penulis tentu saja harus membuka mata dan telinganya untuk memperhatikan tentang sebuah peristiwa yang terjadi, baik di lingkungannya atau dalam arti luas secara nasional ataupun internasional melalui media televisi atau media online sekalipun. Mengapa harus seperti itu ? Sebab dari peristiwa tersebut sesungguhnya ada ide yang dapat diambil dan nantinya bisa dituangkan ke dalam sebuah tulisan. Dengan didukung beberapa referensi yang ada maka siaplah kita akan menulisnya dari aspek yang telah kita pilih.

Ide bisa didapatkan di mana-mana asal kita mau membuka mata dan telinga (Foto : Republika.co.id)

Peristiwa minuman keras oplosan di Subang banyak memunculkan ide yang kita bisa ambil. Semuanya akan tergantung dari kepandaian kita menangkap tren seperti apa yang sesungguhnya layak untuk kita tuliskan. Kita bisa mengambil ide dari bahaya miras oplosan, aspek psikis korban miras oplosan buruh atau sistem untuk menekan miras oplosan. Itu tinggal memilihnya dan meramunya dari berbagai sumber dengan satu aspek yang difokuskan bagi ide tertentu.

Atau juga kita bisa mengambil ide dari peristiwa Piala Dunia U-17 yang akan berlangsung bulan ini. Dari satu peristiwa saja banyak sekali ide yang bisa diambil untuk dibuat dalam sebuah tulisan. Penulis bisa menuliskan tentang kekuatan negara peserta, stadion yang digunakan, peran tim medis dalam menangani pada perhelatan ini atau kita bisa mengambil pandangan anak muda tentang Piala Dunia kali ini. Dari satu hal ini saja terlihat banyak memunculkan beragam ide yang dapat dipilih untuk tulisan.

Jika seorang penulis jeli dengan memilih ide yang ada maka tulisan yang dibuat memiliki kekhasan tersendiri dan berbeda dari tulisan yang lain. Tulisan dengan sudut pandang berbeda maka maka akan membuat redaktur tertarik untuk meliriknya, menyeleksi dan kalau cocok serta baik dalam ejaan, paparan dan juga argumennya maka akan segera memuatnya. Tetapi bukan berhenti di sini saja, penulis juga harus mampu bergerak cepat dalam menulis karena pada saat bersamaan penulis lain pun bisa jadi punya ide yang sama.

Tantangannya bagi seorang penulis dalam hal ini adalah bagaimana dengan ide yang telah ada di benaknya dia harus menghasilkan sebuah tulisan yang baik dan enak dibaca. Dukungan referensi yang sesuai ide seorang penulis itu melalui sumber tulisan cetak seperti buku dan sumber online maka setelah dipilih dan dipillah menurut kebutuhan maka kemudian melalui proses membaca yang akurat maka kemudian bahan-bahan itu kemudian diramu secara baik dan kemudian masuk ke proses penulisan serta mesti dtuliskan secara sistematis dan struktur dengan mengedepankan argumen yang dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.

Ketajaman anlisis seorang penulis terhadap peristiwa tertentu akan membuat tulisan yang dihasilkan benar-benar berbobot dan berkualitas. Tak mengherankan jika kemudian tulisan seperti ini akan lolos dari kurasi redaktur karena memiliki kriteria tulisan yang baik dan jika dimuat maka publik sangat membutuhkan tulisan semacam ini. Karenanya hal yang akan mampu menciptakan kondisi seperti ini adalah seorang penulis selalu setia memperhatikan petistiwa yang terjadi serta terus berlatih menulis tanpa henti. Seperti biasa, alah bisa karena biasa. Penulis yang sudah mahir menulis, tidak ada yang instan tetapi semua terjadi proses yang terus menerus dilakukannya.

Karenanya, seorang penulis harus selalu siap dalam kondisi apapun sehingga bagi seorang penulis memiliki respek yang cepat di dalam memahami apa yang terjadi di alam adalah bentuk respon positif yang akan mampu mendorong penulis untuk segera menghasilkan tulisan melalui proses kepenulisan yang biasa dilaksanakannya. Beberapa website atau platform Kini banyak membahas sisi aktual daris ebuah peristiwa yang terjadi. Mengapa redaktur berselera untuk mebahas hal ini karena dua peristiwa ini ternyata yang hangat dan sedang diperbincangkan. Benar jika ada tulisan yang tidak mengacu kepada peristiwa aktual, namun yang mengacu kepada peristiwa aktual biasanya akan lebih dikedepankan karena sedang menjadi sorotan publik.

Jadi bagaimanapun juga tulisan yang idenya diambil dari peristiwa aktual sedikit banyak akan membuat redaktur tertarik untuk meliriknya. Hadirnya tulian-tulisan bertema dari peristiwa aktual membantu media massa, baik media cetak atau media online untuk memuatnya karena hal tersebut dapat membantu redaksi agar media yang dikelolanya tetap dilirik pembaca atau pengunjung situsnya. Tak jarang tulisan opini tentang peristiwa aktual biasanya ditulis juga oleh redaksi bersangkutan dalam bentuk editorial. Hal ini tentu membuktikan jika tulisan yang idenya datang dari peristiwa aktual masih menjadi pilihan utama karena pembaca dan media cetak dan pengunjung situs masih tertarik untuk mengikutinya.

Oleh karenanya. Sangat beralasan jika penulis tak boleh malas untuk membaca berita, menyaksikan berita di televisi terus memantau twitter atau instagram karena dari sumber-sumber inilah akan muncul ide untuk menulis terutama yang terkait tema aktual. Artinya, seorang penulis harus mau melahap semua ini agar memorinya bisa bekerja merekam yang dilihat oleh mata lalu diolah untuk kemudian didapatkan idenya. Setelah itu kemudian dituliskan dan dikirimkan ke media agar bisa dimuat dan dibaca secara luas oleh publik.

Semoga saja tulisan yang singkat ini menjadi motivasi bagi para penulis agar terdorong untuk selalu menangkap ide dari peristiwa aktual agar memudahkan dirinya did alam menulis sesuai sudut pandangnya. Seorang penulis ibarat mesin cetak yang takkan berhenti bekerja, karena dengan menulis maka pesan kita akan tersampaikan kepada publik dan memberikan pencerahan kepada siapapun yang membaca tulisan kita.***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image