Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ayipudin

Menyelami Indonesia dalam Semangkuk Tongseng

Kuliner | Thursday, 02 Nov 2023, 23:44 WIB

Kritikus restoran Anton Ego di film Ratatouille adalah wartawan kuliner dan restoran. Di film Ratatouille pemeran utamanya adalah seekor tikus bernama Remy. Makanan yang dibuat si tikus Remy berupa ‘Ratatouille’ di restoran ternama Auguste Gusteau. Satu hal yang kita perlu tau, ada jarak antara Food Vlogger dan Food Critics. Apa tuh? Food Blogger itu lebih ke penyampai rasa personal dan dia ulas secara personal. Kayak sidik jari, susunan papila (sensor pengecap) di lidah itu ga ada yang sama untuk seisi planet ini! Karena subjektivitas. Ditengah menjamurnya para Food Vlogger menyaru jadi Food Critics kayak Anton Ego punya afiliasi yang jelas dan mereka di-hire karena di atas subjektivitas itu.

Saya bertindak sebagai penikmat saja atau bahkan pecinta kuliner yang berbau kambing dan Salah satu cara terbaik untuk mengenal Indonesia adalah melalui makanan, dan semangkuk tongseng adalah salah satu hidangan yang memungkinkan kita merasakan kekayaan kuliner negeri ini. Tongseng adalah hidangan khas Indonesia yang menggabungkan unsur-unsur budaya dan kuliner yang unik. Ini adalah semangkuk sup yang penuh dengan daging (biasanya daging kambing atau sapi), sayuran, dan bumbu khas.

Indonesia terdiri dari berbagai etnis, suku, dan agama. Tongseng mencerminkan keragaman ini dengan berbagai variasi resep tongseng yang bisa Anda temukan di seluruh negeri. Setiap daerah mungkin memiliki versi tongseng yang sedikit berbeda, menggambarkan keragaman budaya Indonesia. Rempah-rempah adalah jantung dari banyak hidangan Indonesia, termasuk tongseng. Bumbu-bumbu seperti kunyit, jahe, serai, dan cabai memberikan rasa dan aroma khas yang menggugah selera. Ini adalah cara yang sempurna untuk mencicipi kekayaan rempah-rempah Indonesia. Indonesia salah satu negara dengan keragaman agama terbesar di dunia. Tongseng adalah contoh nyata bagaimana makanan bisa menjadi titik pertemuan yang menghubungkan berbagai kelompok agama, karena hidangan ini dapat disantap oleh semua orang, terlepas dari agama mereka.

Meskipun Indonesia memegang teguh tradisi dan warisan kuliner kuno, tongseng juga telah beradaptasi dengan zaman modern. Anda dapat menemukan tongseng di warung kaki lima yang sederhana di pinggiran kota, atau Anda bisa menikmatinya di restoran mewah.

Ketika Anda menikmati semangkuk tongseng di Indonesia, Anda akan merasakan keramahan dan keterbukaan orang-orang setempat. Orang Indonesia sering kali sangat bangga dengan makanan mereka dan senang berbagi budaya kuliner mereka dengan wisatawan. Semangkuk tongseng adalah jendela yang membuka dunia ke Indonesia. Ini adalah petualangan rasa yang mengajak kita untuk menjelajahi dan merayakan kekayaan budaya, rasa, dan keramahan Indonesia. Jadi, saat Anda mencicipi tongseng, Anda juga mencicipi keindahan dan keragaman Indonesia itu sendiri.

satu-satunya buku masakan resmi yang pernah diterbitkan pemerintah adalah Mustikarasa pada 2016. Edisi barunya diterbitkan oleh Komunitas Bambu berjudul “Mustikarasa: Resep Masakan Indonesia Warisan Sukarno” Masalahnya, Bangsa kaya akan khazanah kuliner, tak ada dokumentasinya secara nasional karena disebabkan budaya tutur lebih dominan. Hanya pemerintah kolonial Belanda yang pernah membuat satu-satunya buku masak Nusantara berjudul ‘’Groot Niew Vooledig Oost-Indisch Kookboek’’ yang memuat 1381 resep Hindia Belanda.

Dengan demikian sejatinya menyelami Indonesia tak perlu rumit cukup dengan semangkuk tongseng anda akan terbawa oleh suasana berkeliling Nusantara dan ternyata visi kebangsaan bisa dirasakan melalui kepekaan lidah. Sebagai pecinta kuliner Nusantara persaingan yang terbuka antara kuliner lokal dan mancanegara kadang menimbulkan kecemasan tersendiri. Mampukah kuliner lokal menghadapi serbuan kuliner asing terutama waralaba asing yang telah begitu populer? masyarakat kita tentu lebih akrab dengan kuliner lokal dan selama makanan pokok orang Indonesia adalah nasi bukan roti atau kentang maka menurut hemat saya kuliner Indonesia sulit ditandingi oleh kuliner mancanegara. Banyaknya acara kuliner yang kini menjamur di berbagai platform tentu sangat membantu dalam memperkenalkan kuliner lokal ke Masyarakat dan saya berharap bahwa suatu saat kelak, kuliner lokal Indonesia dapat bersaing dan digemari di dalam negeri maupun di luar negeri.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image