Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hans Rizqullah

Pekan Kebudayaan Nasional 2023: Harmoni Humor dan Spiritual

Eduaksi | Sunday, 29 Oct 2023, 09:29 WIB

Pekan Kebudayaan Nasional 2023 (PKN 2023), yang diselenggarakan dari tanggal 20 hingga 28 Oktober, telah menjadi acara kebudayaan nasional yang diagendakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Acara ini tersebar sebanyak 40 titik di JABODETABEK, untuk di tangerang selatan berada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Acara ini menjadi platform bagi berbagai lapisan masyarakat untuk berkreasi dan berekspresi seni dan budaya yang beragam.

Salah satu acara PKN 2023 di UIN Syarif hidayatullah Jakarta adalah workshop stand up comedy dengan narasumber yang memikat perhatian banyak orang yaitu Sakdiyah Ma'ruf, seorang komika ternama. Mengutip 'Begitu Ya Begitu Mbok Ya Jangan Begitu' yang ditulis oleh Danarto, Sakdiyah Ma'ruf mengungkapkan gagasan bahwa humor adalah cara untuk meredakan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam praktek agama.

Sakdiayh Ma'ruf menyampaikan materi pada Workshop Stand Up Comedy

Agama sering kali dianggap sebagai sesuatu yang serius dan sakral, namun dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Salah satu sudut pandang yang menarik adalah melihat agama dari sisi humor. Humor bisa menjadi jalan bagi kita untuk lebih memahami dan mendekati agama dengan cara yang lebih santai. Ini mengingatkan kita bahwa agama bukan hanya tentang ritual dan aturan, tetapi juga tentang kedekatan pribadi dengan yang Maha Kuasa.

Selama acara workshop, penonton diajak untuk merenung dan merasakan pengalaman spiritual yang lebih mendalam. Salah satu konsep yang ditekankan adalah kemandirian pribadi, yang merupakan modal utama bagi para Sufi. Sufi adalah kelompok dalam Islam yang dikenal karena keikhlasan dan kedekatan mereka dengan Allah. Mereka dikenal sebagai "tidak memiliki dan tidak dimiliki," yang berarti mereka tidak hanya mengandalkan harta duniawi, tetapi mengandalkan Allah dalam segala hal.

Pengalaman spiritual yang mendalam seringkali diperoleh melalui refleksi dan introspeksi diri. Dalam Pekan Kebudayaan Nasional 2023, pengunjung diajak untuk merenung tentang nilai-nilai agama, kemandirian, dan hubungan pribadi dengan Tuhan. Ini adalah saat-saat yang memungkinkan kita untuk meresapi kebijaksanaan yang ada dalam agama dan mengeksplorasi bagaimana humor dapat membantu dalam memahami dan merayakan agama dengan penuh kasih.

Dalam dunia yang seringkali penuh dengan kecemasan dan tekanan, humor dapat menjadi penyelamat. Humor dapat membantu kita meredakan ketegangan, memahami kemanusiaan kita yang tidak sempurna, dan merayakan keunikan kita sebagai individu. Dengan mengintegrasikan humor ke dalam pengalaman spiritual kita, kita dapat melihat agama sebagai sesuatu yang hidup dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Acara workshop ini membawa pesan yang kuat: spiritualitas dan humor dapat bersatu dalam harmoni. Ini adalah pengingat bahwa agama tidak harus selalu serius, dan bahwa dalam setiap aspek kehidupan, ada ruang untuk tawa dan kebahagiaan. Acara ini telah membantu orang untuk merenung, merenung, dan merayakan kehidupan dengan penuh humor dan penghormatan terhadap nilai-nilai spiritual.

Acara workshop stand up comedy di Pekan Kebudayaan Nasional 2023 yang bertempat di UIN Syarif Hidayatullah menjadi momen yang menggugah, memadukan humor dan spiritualitas menjadi satu kesatuan yang indah. Sakdiyah Ma'ruf telah memberikan pandangan yang mendalam tentang bagaimana agama dan humor bisa saling melengkapi, menginspirasi kita untuk menjalani kehidupan dengan sukacita dan kebijaksanaan. Sebuah pengalaman yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memotivasi kita untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan dan merayakan kehidupan dengan senyum di wajah kita.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image