Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rahman Tanjung

Biar Gak Minder, Ikut Ekstrakurikuler

Edukasi | Sunday, 29 Oct 2023, 08:58 WIB
Piagam Kerjasama "Global Peace Leadershing Exchange" Korea - Kab. Karawang (Dok. Pribadi)

Sebuah pengalaman tentunya tak pernah bisa hilang dari ingatan seseorang, baik itu pengalaman gembira maupun sedih. Bahkan dengan pengalaman, bisa memotivasi kita untuk menjadi insan yang lebih baik.

Pasti sebagian besar dari kita pernah punya mengalaman mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler, entah itu saat di SMP, SMA atau bahkan saat di Perguruan Tinggi. Bahkan dengan keikutsertaan seorang mahasiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler akan memberikan dampak positif baginya tidak hanya saat dia kuliah, tetapi untuk masa depan saat dia bekerja atau berorganisasi nanti.

Sebagaimana dikutip dalam hotcourses.co.id, Laura Yeates, seorang Manajer Penerimaan dan Pengembangan Lulusan dari Clifford Chance Llp, menyampaikan bahwa perusahaannya sangat memperhatikan calon pekerja yang dapat memberikan contoh konkret terkait kemampuan mereka dalam membangun hubungan interpersonal, memimpin dan mengelola proyek, serta mengatasi tantangan dengan pendekatan kreatif.

Di mana hal-hal tersebut menurut Yeates dapat diperoleh melalui keterlibatan dalam organisasi mahasiswa, klub olahraga, kegiatan sukarela, dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang dapat menjadi bukti konkret dalam surat lamaran kerja mereka, sehingga mereka dapat menonjol di antara para pelamar lainnya.

Student English Forum (SEF)

Ketika masih kuliah S1 di Unsoed pada tahun 1999-2003, saya aktif bergabung dengan salah satu kegiatan ekstrakurikuler atau yang disebut sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. UKM tersebut fokus pada pengembangan bahasa Inggris dan dikenal dengan nama Student English Forum (SEF).

Bagi saya, keanggotaan di SEF tidak hanya sekedar wadah untuk berinteraksi dan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Di sana, saya juga memperoleh pengalaman dalam berorganisasi, mengelola acara, seperti menjadi panitia kegiatan Spelling contest, Speech contest dan Indonesia Student Forum, serta mendapat pelatihan untuk terlibat dalam dunia debat berbahasa Inggris.

Selain itu, kami pun diajarkan untuk menulis di majalah internal berbahasa Inggris bernama Voice of SEF (Vosef) dan sesekali menjadi penyiar radio atau bahkan tamu dalam acara berbahasa Inggris di salah satu radio swasta di Purwokerto.

Berkat gabung di SEF juga, saya telah beberapa kali dipercaya menjadi Juri Debat Bahasa Inggris dengan metode Australian Parliamentary Debate. Mulai dari even Debat Bahasa Inggris antar SMK se-Banyumas, Debat Bahasa Inggris antar Fakultas di Unsoed, hingga Debat Bahasa Inggris antar Universitas se pulau Jawa (Java Overland Varisities English Debate) yang waktu itu diadakan di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun 2001.

Tentu saja dengan pengalaman-pengalaman yang saya dapatkan tersebut, telah mengubah saya dari tadinya sering merasa minder atau tidak percaya diri dalam berbahasa Inggris dan berinteraksi dengan orang banyak, menjadi lebih percaya diri.

Hingga saat ini, saya merasa sangat beruntung karena sewaktu kuliah di Unsoed dulu saya bergabung dengan SEF dan bahkan menjadi organizer (pengurus), meskipun tidak semua mahasiswa dapat menjadi pengurus, karena adanya proses seleksi yang cukup ketat dan terorganisir dengan baik.

Akhirnya Saya Gunakan

Ternyata benar, sesuatu yang pernah kita pelajari tak akan hilang dan pasti suatu saat akan sangat berguna. Hal ini saya rasakan, ketika di tahun 2008 atau sekitar tiga tahun saat saya bekerja sebagai PNS pada Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Karawang, Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang menerima kunjungan dari perwakilan Nigerian Agricultural Cooperative and Rural Development Bank Ltd, yang datang atas rekomendasi dari Bank Indonesia dengan tujuan untuk melakukan studi banding terkait pemberian kredit pertanian dengan Bank Perdesaan yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang.

Saat itu, Saleh Usman Gashua yang merupakan Asisten Jenderal Manager Proyek Khusus Pemerintah Nigeria memimpin rombongan untuk mengunjungi BKPD Cilamaya, salah satu BUMD yang bergerak di sektor perbankan dan dimiliki oleh Pemerintah Daerah.

Mengingat pengawasan dan pembinaan BUMD merupakan tugas Bagian Perekonomian, Pak Abdul Aziz sebagai Kepala Bagian Perekonomian saat itu, ditugaskan untuk mendampingi mereka. Secara tiba-tiba, saya diminta oleh beliau untuk turut serta mendampingi tamu dari Nigeria dan ditugaskan sebagai penerjemah selama diskusi.

Dalam perjalanan menuju BKPD Cilamaya menggunakan Bus Pemda, saya berusaha memulai percakapan dengan salah satu tamu dari Nigeria untuk memecah kebekuan dan meresapi kembali penggunaan bahasa Inggris yang sudah lama tidak saya praktikkan.

Setibanya di lokasi, kami disambut oleh perwakilan Kecamatan dan unsur direksi BKPD Cilamaya. Selama acara berlangsung, saya diminta oleh pimpinan untuk menerjemahkan saat sesi perbincangan dan tanya jawab antara tamu dari Nigeria dan pihak BKPD. Meskipun awalnya agak kurang percaya diri, alhamdulillah, semuanya berjalan lancar.

Dalam hati saya pun berkata, “akhirnya Bahasa Inggris saya bisa digunakan dan bermanfaat juga nih”.

Kedatangan Tamu dari Korea

Pada tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Karawang kembali menerima kunjungan dari tamu luar negeri, tepatnya delegasi dari Korea Selatan. Delegasi tersebut merupakan perwakilan dari organisasi non-pemerintah di Korea Selatan bernama Global Peace Foundation Korea, bersama dengan LSM dari Provinsi GyeongGi-Do Korea Selatan.

Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka menjalin kerja sama yang diberi judul "alights village." Kerja sama ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk pertukaran budaya, tetapi juga dalam konteks penyediaan program bantuan pemasangan lampu Light Emitting Diode (LED) untuk masyarakat di salah satu Kecamatan di Kabupaten Karawang.

Inisiatif ini didasarkan pada kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Karawang dengan Yayasan Festival Perdamaian Global Indonesia (GPFIF) berdasarkan Kesepakatan Kerjasama Nomor 073/3010/Pem.Um dan Nomor 029/AVP/GPFIF/VI/2013 tertanggal 26 Mei 2013 mengenai Kerja Sama Bina Desa.

Selama pelaksanaan kegiatan tersebut, saya, yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Sub bidang Pemberdayaan Ekonomi Desa Bidang II, bersama dengan Pak Burhanudin dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karawang, diberikan tugas untuk mendampingi para tamu selama keberadaan mereka di Karawang.

Tugas ini mencakup berbagai kegiatan, mulai dari rapat persiapan, survei lokasi penerima bantuan, hingga acara penandatanganan piagam kerja sama antara Korea dan Indonesia yang diselenggarakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karawang.

Pengalaman ini tentunya tidak hanya berharga dan menyenangkan, tetapi juga memberikan saya kesempatan untuk memperluas pengetahuan, menjalin pertemanan baru, serta mengaktifkan dan melancarkan kembali penggunaan bahasa Inggris yang saya miliki saat mendampingi dan mengobrol dengan mereka.

Manfaatkan Pengalamanmu

Anda pasti pernah mendengar ungkapan, “experience is the best teacher”, yang menyatakan bahwa guru terbaik adalah pengalaman yang kita dapatkan. Bahkan, John Dewey, seorang filsuf dari Amerika Serikat pernah mengatakan bahwa: “manusia tidak belajar dari pengalaman, tetapi dari refleksi atas pengalaman yang dialaminya”. Hal itu dapat kita maknai bahwa refleksi merupakan prasyarat belajar dalam memaknai pengalaman yang terjadi dalam hidup ini.

Hal tersebut sesuai yang dengan saya alami dan rasakan, betapa bermanfaatnya ketika punya pengalaman dalam mengikuti ekstrakurikuler di kampus pada masa itu, dan manfaatnya dapat dirasakan ketika saya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Meskipun awalnya tidak terpikirkan bahwa pengalaman tersebut akan relevan untuk mendukung pekerjaan saya yang tidak memiliki keterkaitan langsung dengan bahasa Inggris.

Mungkin Anda atau saya percaya, bahwa pengalaman saat berorganisasi semasa sekolah atau kuliah akan selalu memberikan manfaat yang terasa dalam pekerjaan, meskipun awalnya kita mungkin merasa bahwa pengalaman itu tidak langsung terkait dengan pekerjaan kita saat ini.

Begitu juga dengan pembelajaran dan pemanfaatan ilmu dari pengalaman-pengalaman yang telah kita alami, yang pastinya akan sangat berguna ketika kita dapat merefleksikannya dengan baik untuk memperluas pengetahuan dalam kehidupan. Ilmu kehidupan ini seringkali kita peroleh dari hikmah-hikmah yang kita ambil dari pengalaman, sehingga kita menjadi lebih siap menghadapi kehidupan dan tantangan di masa depan.

Alhamdulillah, sampai sekarang walaupun kemampuan Bahasa Inggris saya biasa-biasa saja, nyatanya masih berguna dan dapat dimanfaatkan sampai sekarang di tempat kerja. Apalagi di Karawang ada komunitas belajar Bahasa Inggris yang bernama Karawang English Community-ASN (KEC-ASN).

Guru terbaik mungkin tidak selalu ditemui di sekolah atau kampus, dan seberapa hebat pun guru yang mengajar kita, kita tidak akan bisa memahami ilmunya sepenuhnya sebelum kita belajar dan merefleksikannya dari pengalaman itu sendiri.

Oleh karena itu, mungkin kita bisa menyampaikan kepada keluarga, anak-anak, atau adik-adik kita untuk tidak ragu berorganisasi atau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler selama masa sekolah atau kuliah. Sebab, pengalaman yang kita dapat pasti akan sangat berharga, apabila kita dapat memanfaatkannya di mana pun kita berada. Entah itu saat bersosialisasi dengan Masyarakat atau pun di tempat kita bekerja.

Jadi, buat kalian yang saat ini sedang duduk di bangku SMP, SMA atau Perguruan Tinggi, dan merasa minder atau tidak percaya diri, jangan ragu untuk ikut kegiatan Ekstrakurikuler, karena kegiatan tersebut banyak sekali manfaatnya lho.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image