Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Sisi lain Keunikan Toraja, Suling Te'Dek

Agama | Sunday, 29 Oct 2023, 06:38 WIB

Selain memiliki panorama dan ritual budaya yang unik, Toraja juga memiliki potensi di bidang seni musik yang tak kalah uniknya. salah satunya adalah alat musik tiup yaitu seruling bambu. Dalam masyarakat Toraja alat musik tiup ini dikenal sebagai suling te’dek atau suling lembang.

Grup Kesenian Gereja, pemain suling Te'Dek saat kegiatan Aluk Rampe Matallo

Memiliki panjang 75 cm, diameter 2 cm dengan 7 lubang, “panjangnya itu tergantung dari nada dasarnya, semakin rendah nada dasarnya semakin panjang pula serulingnya, demikian pula sebaliknya, makin tinggi sebuah nada, maka makin pendek pula serulingnya. Seperti untuk nada Cis panjang seruling 75 cm, kalau nada D, Es dan seterusnya serulingnya semakin pendek”, ujar Elyaser Palondongan, S.Th salah seorang pendeta Gereja Toraja yang mahir dalam membuat suling te’dek atau suling lembang.

Suling te’dek atau suling lembang ini dapat digunakan pada kegiatan Aluk Rampe Matallo maupun Aluk Rampe Matampu’ atau ritual Rambu Tuka’ (upacara adat panen padi, perkawainan-Syuluran lainnya) dan Rambu Solo’ (upacara adat kematian), penggunaannya pun mengiringi syair dan lagu tertentu pada masing-masing jenis ritual.

Misalnya pada ritual rambu tuka’, jenis lagu yang diiringi adalah Passailo’, Danduru’ dalle, sedangkan pada ritual rambu solo’ jenis lagu yang diiringi yaitu Pa’marakka, Pa’katia’, dan Pa’billa’ bulo. Suling te’dek atau suling lembang dipentaskan pada kegiatan akbar rohani upacara syukur 100 tahun injil masuk toraja (IMT) yang berlangsung selama 15 hari berturut-turut.

Saat itu disetiap rombongan jemaat Gereja Toraja dari berbagai daerah di Indonesia pada umumnya membawakan berbagai tarian adat dan mempertontonkan salah satu kesenian budaya Toraja yang salah satunya dikolaborasikan dengan irama gendang mengiringi pementasan tari kolosal kisah perjuangan A.A. Van De Losdrecht di Toraja.

Musik bambu ini perlu dijaga kelestariannya sebagai warisan budaya Toraja dari generasi ke generasi agar tidak punah dan tergerus oleh alat musik modern.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image