Jihad Santri Melawan Kekerasan Seksual dan Bullying
Pendidikan dan Literasi | 2023-10-22 03:22:31Cirebon, 21 Oktober 2023 – Dalam rangka memerangi kekerasan seksual dan bullying, Pesantren Kempek, yang dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan agama yang konsisten dalam menjaga nilai-nilai moral, menggelar Seminar Nasional yang menarik perhatian sebagai bagian dari perayaan Hari Santri Nasional 2023.
Acara yang digelar pada Sabtu, 21 Oktober 2023, di aula kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Umam tersebut menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten dalam bidangnya. Para narasumber, antara lain, Iptu Sujiani Dwi Hartati, Kanit PPA dari Sat Reskrim Polresta Cirebon, dan Hj. Fifi Sofiyah, Ketua KPAID Kabupaten Cirebon, turut memberikan wawasan dan pandangan mereka terkait isu serius ini.
Dalam suasana yang penuh kekeluargaan, para peserta yang hadir, yang terdiri dari keluarga besar Pesantren Kempek, ustadz, dan santri, dengan seksama menyimak paparan narasumber. Seminar ini memberikan pemahaman yang mendalam mengenai kekerasan seksual dan bullying secara umum, serta bagaimana isu ini berkaitan dengan pesantren.
Para narasumber membahas pentingnya pesantren sebagai tempat yang harus bebas dari perilaku kekerasan seksual dan bullying. Mereka juga mengenalkan studi kasus dan data-data yang relevan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada peserta.
Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan pembagian door prize sebagai penutup. Para narasumber sepakat bahwa pesantren memegang peran besar dalam menjaga generasi muda dari ancaman kekerasan seksual dan bullying. Mereka juga mengapresiasi inisiatif Pesantren Kempek yang menyelenggarakan seminar ini pada Hari Santri Nasional, sehingga menjadi langkah nyata dalam mendukung perjuangan melawan kekerasan seksual dan bullying di pesantren dan lingkungan sekitarnya.
Seminar nasional ini menjadi bukti konkret bahwa pesantren, dengan perannya dalam pendidikan dan pengembangan karakter, memiliki potensi besar untuk menjadi garda terdepan dalam upaya memerangi kekerasan seksual dan bullying, serta memupus stigma buruk yang mungkin melekat pada pesantren.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.