Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aldiano Yoga

Peomotongan Suku Bunga dan Pemberian Bantuan Subsidi untuk Pemulihan Ekonomi setelah Covid-19

Lainnnya | Tuesday, 17 Oct 2023, 23:21 WIB
Kebijakan Fiskal dan Moneter

Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia. Untuk memitigasi dampak ekonomi dari pandemi ini, pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan fiskal dan moneter. Artikel ini akan membahas keterkaitan antara kebijakan-kebijakan tersebut dan perannya dalam mendukung pemulihan negara pascapandemi.

Kebijakan Fiskal

Pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa langkah untuk mendukung dunia usaha dan rumah tangga selama pandemi ini. Hal ini mencakup keringanan pajak untuk industri tertentu, subsidi harga bahan bakar, dan program bantuan sosial untuk keluarga berpenghasilan rendah. Pemerintah juga telah meningkatkan belanja infrastruktur dan layanan kesehatan untuk mengatasi krisis kesehatan masyarakat.

Salah satu inisiatif kebijakan fiskal utama adalah Program Pemulihan Ekonomi Nasional (NERP), yang diluncurkan pada Mei 2020. NERP bertujuan untuk memulihkan kepercayaan terhadap perekonomian, meningkatkan permintaan domestik, dan menarik investasi asing. Melalui program ini, pemerintah telah mengalokasikan Rp 70 triliun (sekitar USD 5 miliar) untuk berbagai proyek, termasuk pembangunan infrastruktur, pertanian, pariwisata, dan industri kreatif.

Kebijakan Moneter

Selain kebijakan fiskal, Bank Indonesia, bank sentral, juga menerapkan kebijakan moneter untuk menstabilkan sistem keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Salah satu langkah utama adalah penurunan suku bunga untuk mendorong pinjaman dan memacu aktivitas ekonomi. Bank sentral telah memangkas suku bunga acuan sebesar 100 basis poin sejak awal pandemi.

Langkah penting lainnya adalah pelonggaran rasio pinjaman terhadap nilai (LTV) untuk KPR. Langkah ini memungkinkan bank memberikan pinjaman lebih banyak kepada pembeli rumah dan mendukung upaya pemerintah untuk mempromosikan perumahan yang terjangkau. Selain itu, Bank Indonesia telah memberikan dukungan likuiditas kepada bank-bank umum untuk memastikan bahwa mereka dapat terus memberikan pinjaman kepada dunia usaha dan individu.

Interaksi Antara Kebijakan Fiskal dan Moneter

Interaksi antara kebijakan fiskal dan moneter sangat penting dalam mendukung pemulihan negara pascapandemi. Kebijakan fiskal pemerintah bertujuan untuk merangsang permintaan agregat, sedangkan kebijakan moneter berfokus pada menjaga stabilitas harga dan menjamin stabilitas sistem keuangan.

Misalnya, keputusan pemerintah untuk meningkatkan belanja proyek infrastruktur memerlukan pendanaan dari APBN. Namun, jika pemerintah hanya mengandalkan ekspansi fiskal tanpa mempertimbangkan potensi dampaknya terhadap inflasi, hal ini dapat menyebabkan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi dan melemahkan efektivitas kebijakan moneter. Oleh karena itu, koordinasi antara otoritas fiskal dan moneter sangat penting untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Maka, interaksi antara kebijakan fiskal dan moneter sangat penting dalam mendukung pemulihan Indonesia pascapandemi. Meskipun kebijakan fiskal bertujuan untuk merangsang permintaan agregat, kebijakan moneter berfokus pada menjaga stabilitas harga dan memastikan stabilitas sistem keuangan. Koordinasi antara kedua badan pembuat kebijakan ini diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan dan menghindari konsekuensi negatif. Dengan implementasi dan koordinasi yang efektif, kebijakan-kebijakan ini dapat membantu menghidupkan kembali perekonomian dan mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan bagi Indonesia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image