Evolusi Konsep Kesejahteraan: dari Zaman Kuno Hingga Masa Kontemporer
Sejarah | 2023-10-16 23:15:24Di tengah perubahan masyarakat yang tak henti-hentinya, konsep kesejahteraan telah berkembang menjadi sesuatu yang lebih mendalam dan beragam daripada sekadar kekayaan material. Saat ini, kesejahteraan mencakup semua aspek kehidupan manusia, serta menjadi perjalanan panjang yang mencakup berbagai aspek kehidupan kita. Pemikiran ekonomi yang berkembang selama bertahun-tahun memengaruhi pemahaman kita tentang kesejahteraan saat ini. Setiap zaman memiliki perspektif dan pemahaman yang berbeda tentang apa yang diperlukan untuk mencapai kesejahteraan.
1. Zaman Yunani Kuno: Konsistensi pada Sumber Daya Keuangan
Pemikiran ekonomi sangat berkaitan dengan perkembangan ekonomi masyarakat Yunani Kuno. Saat ini, ide kesejahteraan sering dikaitkan dengan komponen sumber daya ekonomi, seperti kekayaan, kemiskinan, dan spesialisasi. Proses ekonomi yang berkembang dalam masyarakat menjadi fokus filsuf Yunani kuno, seperti Konfusius dan Xenophon. Xenophon menulis "Oeconomicus", yang membahas kekayaan, kemiskinan, dan pentingnya spesialisasi dalam aktivitas ekonomi. Oleh karena itu, pemikiran ekonomi yang berasal dari zaman Yunani kuno membantu kita memahami bagaimana sumber daya ekonomi dan proses ekonomi memengaruhi kesejahteraan masyarakat.
2. Abad ke - 16: Merkantilisme dan Kekayaan Bangsa
Pada abad ke-16, merkantilisme ekonomi mendominasi Eropa, dan perdagangan dan proteksionisme sangat penting. Meningkatkan ekspor, mengumpulkan emas dan perak, dan memperkuat negara melalui merkantilisme dianggap penting untuk meningkatkan ekonomi dan kekayaan negara, sehingga menjadi acuan kesejahteraan.
3. Abad ke-18: Revolusi Ideologi Ekonomi
Ideologi ekonomi liberal muncul pada abad ke-18. Adam Smith adalah salah satu tokoh terkenal dari abad ini, yang menekankan betapa pentingnya kebebasan individu untuk memutuskan bagaimana mereka membayar uang mereka sendiri. Menurut ekonomi liberal, memberi orang kebebasan untuk mengelola keuangan mereka sendiri akan menguntungkan masyarakat secara keseluruhan karena akan meningkatkan kesejahteraan finansial mereka. Sebagian besar orang percaya bahwa tindakan ekonomi liberal menyebabkan kesejahteraan.
4. Zaman Sistem Kapitalisme: Individualisme dan Mekanisme Pasar
Sistem ekonomi kapitalisme adalah sistem yang individualistik dan tidak memiliki peran pemerintah yang signifikan dalam mengatur masalah ekonomi. Konsep kesejahteraan sistem ini berpusat pada memperoleh keuntungan besar, meskipun seringkali meninggalkan masalah yang belum terselesaikan.
5. Pandangan Berbeda tentang Kesejahteraan Modern
Saat ini, ada banyak pandangan yang berbeda tentang kesejahteraan. Hal ini mencakup konsep negara kesejahteraan, yang menekankan bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk menjaga kesejahteraan rakyatnya. Peningkatan kesejahteraan sosial dan pemenuhan kebutuhan individu adalah bagian dari konsep kesejahteraan masyarakat, tetapi perspektif ekonomi Islam mencakup kesejahteraan material dan spiritual. Kesejahteraan saat ini bergantung pada kemampuan orang untuk bekerja sama dengan cara yang lebih baik.
Konsep kesejahteraan mengalami perubahan yang signifikan dari zaman kuno hingga zaman kontemporer. Saat ini, kesejahteraan tidak hanya mencakup kekayaan materi, tetapi juga kesejahteraan sosial dan spiritual. Karena pemahaman tentang kesejahteraan sangat dipengaruhi oleh berbagai budaya, nilai, dan ideologi masyarakat, sangat penting untuk mendorong diskusi yang terbuka dan inklusif untuk menciptakan konsep kesejahteraan yang memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berbeda dari masyarakat. Memahami bagaimana perspektif tentang kesejahteraan berkembang dari waktu ke waktu dapat membantu kita membuat strategi yang seimbang dan berkelanjutan untuk mencapai kesejahteraan.
Referensi
Ibrahim, Zaini. 2007. “Tinjauan Umum Tentang Konsep Kesejahteraan.” Al - Ahkam 3: 199–210.
Kompas.com. 2018. “Jejak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dari Masa Ke Masa.” JEO Kompas.com. https://jeo.kompas.com/jejak-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-dari-masa-ke-masa (October 16, 2023).
Mahallizikri, Irawan Fakhrudin. 2018. “Perpaduan Antara Pandangan Ekonomi Konvensional Dengan Ekonomi Syariah Melahirkan Sebuah Paham Ekonomi Yang Baru Dari Sebuah Sistem Yang Telah Ada.” STIE Syari’ah Bengkalis. https://www.stiesyariahbengkalis.ac.id/kolompikiran-11-perpaduan-antara-pandangan-ekonomi-konvensional-dengan-ekonomi-syariah-melahirkan-sebuah-paham-ekonomi-yang-baru-dari-sebuah-sistem-yang-telah-ada.html (October 16, 2023).
Pemerintahan, Lab Ilmu. 2022. “Welfare State, Sebuah Konsep Negara Kesejahteraan.” Laboratorium Ilmu Pemerintahan UMY. Lab IP UMY. https://labip.umy.ac.id/welfare-state-sebuah-konsep-negara-kesejahteraan/%0A.
Sodiq, Amirus. 2016. “Konsep Kesejahteraan Dalam Islam.” Equilibrium 3(2): 380–405. http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/1268/1127.
Utami, Novia. 2023. “Ekonomi Berkembang Untuk Mencukupi Kesejahteraan Finansial Manusia. Bagaimana Sejarah Dan Tantangannya?” The Conversation. https://theconversation.com/ekonomi-berkembang-untuk-mencukupi-kesejahteraan-finansial-manusia-bagaimana-sejarah-dan-tantangannya-214271 (October 16, 2023).
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.