Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nur Afilin

Pernyataan Sikap FLP Atas Perkembangan Palestina Terkini

Agama | 2023-10-13 16:04:44

Depok — Gelombang perjuangan "Taufan Al-Aqsa" yang dilancarkan Harakah Al-Muqawwamah Al-Islamiyah (Hamas) sejak 7 Oktober 2023 memang mengejutkan penjajah Israel dan meluluhlantakkan citra mereka yang konon memiliki intelijen, kekuatan militer, serta teknologi pertahanan terbaik di dunia. Aksi tersebut bukanlah serangan yang tanpa alasan, melainkan perlawanan terhadap penjajah Israel yang selama lebih dari tujuh dekade telah merampas hak-hak rakyat Palestina secara ilegal. Demikian pernyataan Komisi Forum Lingkar Pena (FLP) untuk Palestina melalui siaran pers pada Jumat (13/10).

“Tindakan semena-mena penjajah Israel di tanah Palestina hingga hari ini dimulai bertahap sejak penyerahan tanah Palestina secara sepihak oleh Inggris melalui Perjanjian Balfour 1917, lalu pendirian negara Israel di tanah Palestina tahun 1948,” terang Ketua Komisi FLP untuk Palestina, Sinta Yudisia.

Sinta meneruskan, Israel juga telah mengusir paksa 700.000 warga Palestina yang dikenal sebagai Tragedi Nakba (malapetaka). Kemudian, berlanjut dengan perang 6 hari pada 1967 yang penuh tipu muslihat dari penjajah Israel, lanjut Sinta, hingga usaha memindahkan ibukota negara penjajah dari Tel Aviv ke Al-Quds (Yerusalem), yang merupakan jantung Palestina.

Lebih lanjut, menyikapi kondisi terkini, Ketua Umum FLP, Gegge Mappangewa menyatakan sikap tegas bahwa rakyat Palestina memiliki hak untuk melawan penjajah demi meraih kemerdekaan Palestina dengan Al-Quds (Yerusalem) sebagai ibukotanya.

“Sebagai penjajah, Israel bertanggung jawab penuh atas situasi saat ini karena selama lebih dari tujuh dekade telah menggunakan kekerasan, ancaman, perampasan tanah, penggusuran rakyat Palestina, penganiayaan, hukuman kolektif, serta pengabaian hak-hak dasar rakyat Palestina, yang merupakan pelanggaran atas norma-norma hukum internasional,” kata Gegge.

Lanjut Gegge, FLP juga mengutuk penjajah Israel yang menjadikan para warga sipil tak berdaya sebagai target di Gaza dan di wilayah Palestina lainnya.

“Serangan balasan terhadap warga sipil dengan menggunakan persenjataan lengkap merupakan tindakan ilegal di mata hukum kemanusiaan internasional dan harus dihentikan,” ujarnya.

Oleh karena itu, sambung Gegge, FLP mendorong pemerintah Indonesia agar tak gentar dalam memaksimalkan diplomasi luar negeri bebas aktif dalam kerangka kemanusiaan yang adil dan beradab guna menentang penjajahan atas Palestina.

FLP juga mendorong seluruh elemen bangsa Indonesia untuk terus menyokong kemerdekaan bangsa Palestina dan memanjatkan doa-doa terbaik bagi mereka.

Dalam proses menuju kemerdekaan Palestina, FLP memandang bahwa semua pelanggaran HAM yang telah dilakukan oleh penjajah Israel harus diadili di Mahkamah Internasional. Impunitas internasional yang diberikan kepada Israel merupakan penghinaan moral, politik, dan hukum terhadap kemanusiaan dan kesusilaan serta prinsip-prinsip hukum internasional. Segala upaya untuk mengampuni dan menutupi kejahatan-kejahatan ini tidak dapat diterima dan sangat tercela.

Oleh karena itu, FLP mengajak kepada seluruh penulis dan pegiat literasi di manapun berada, untuk menulis dan memproduksi tulisan dalam bentuk apapun, sebagai sarana pendidikan tentang Palestina dan isu-isu yang melingkupinya.

“FLP juga akan memaksimalkan media sosial dalam meluruskan kebohongan dan fitnah yang disebar penjajah Israel terhadap perjuangan Hamas pada khususnya dan perjuangan bangsa Palestina secara umum. Sebab, Zionis Israel tidak hanya melakukan penjajahan dengan kekuatan militer yang menyerang fisik warga Palestina, tetapi juga dengan kekuatan media yang menyerang pemikiran umat manusia di mana pun berada,” sambung Gegge.

Lebih dari itu, pungkas Gegge, FLP mengimbau masyarakat Indonesia untuk senantiasa bersiaga dan tidak lalai dalam kewajiban solidaritasnya dengan terus mengikuti perkembangan, menyebarkan informasi yang benar, menangkal opini sesat yang mengkhianati spirit konstitusi untuk melawan penjajahan dengan cakupan media dalam bentuk apapun.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image