Masifnya Pembangunan di Papua Datangkan Investasi untuk Kesejahteraan Rakyat
Politik | 2023-10-11 18:03:36Pemerintah RI telah berkomitmen untuk menyejahterakan rakyat Papua sebagai bentuk pemerataan pembangunan Indonesia. Melalui kemasifan pembangunan di Bumi Cendrawasih itu tentu saja nantinya akan mampu mendatangkan investasi yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat Papua mampu mendatangkan pendapatan berkali-kali lipat hingga kemakmuran.
Pembangunan di Tanah Papua memang terus digencarkan tiada henti sampai benar-benar rata di seluruh Indonesia. Pemerintah RI juga terus berkomitmen untuk membangun daerah Papua menjadi daerah yang maju dan makmur nantinya seperti di Pulau Jawa dan pulau-pulau yang lain. Pemerataan perekonomian Indonesia memang harus segera direalisasikan yang bertujuan untuk membangun Indonesia untuk menuju Indonesia Emas 2045 mendatang. Infrastruktur dan beberapa tempat-tempat penting lainnya seperti pelabuhan dan bandara juga gencar dibangun untuk mempermudah mobilitas masyarakat setempat.
Masifnya pembangunan yang ada di Papua saat ini justru memberikan dampak positif bagi Kawasan Timur itu sendiri. Pasalnya memang dengan adanya pembangunan tersebut, bisa mendatangkan para investor untuk berinvestasi. Dengan begitu, pastinya membuka lapangan pekerjaan juga untuk bumi putera Papua. Selain itu, adanya para investasi tersebut artinya membuka jalan untuk perkembangan Bumi Cendrawasih itu sendiri. Jadi pembangunan inipun memang mendatangkan banyak manfaat positif, bukan negatif dan bahkan masyarakat pun sendiri merasakan manfaatnya.
Belum lama ini, tanah Papua telah dibangun sebuah pelabuhan dan bandara di Biak, Numfor, Papua. Berkat adanya kedua tempat transportasi itu, mempermudah investasi pemerintah untuk memajukan daerah. Salah satunya yakni, dengan adanya ekspor ikan tuna ke Narita, Jepang. Hasil ikan tuna sebanyak 100 ton jenis yellow fins Teluk Cendrawasih itu siap diekspor langsung secara perdana dari Papua tujuan Jepang di bulan November mendatang.
Bupati Kabupaten Biak Numfor, Herry Ario Naap mengatakan bahwa pelepasan ekspor ikan tuna itu dilaksanakan secara bersamaan dengan puncak acara event Sail Teluk Cendrawasih (STC) yang rencananya akan diselenggarakan pada 1-7 November 2023 mendatang. Herry menambahkan bahwa, memang ikan tuna berjenis yellow fins yang saat ini hidup di Teluk Cendrawasih ini sangat diminati masyarakat Jepang. Bagaimana tidak, ikan tuna yang hidup di Teluk Cendrawasih itu memiliki kualitas yang bagus, dagingnya tebal dan memiliki kandungan protein hewani yang tinggi, tentu saja hal ini diminati oleh masyarakat luar, khususnya Jepang.
Selain memiliki ikan tuna dengan kualitas terbaik, di laut Teluk Cendrawasih juga memiliki hasil laut lainnya yang berkualitas seperti Udang Biak dan Kepiting Biak yang menjadi komoditas laut terbaik untuk diekspor ke Negara Sakura itu. Meskipun demikian, sebenarnya masyarakat Indonesia sendiri bisa membudidayakan hasil laut tersebut untuk kemudian dikembangkan agar ketiga jenis komoditas laut itu dapat terjaga. Mengapa demikian? Karena memang jika dibudidayakan sendiri, juga mendapatkan keuntungan sendiri bagi pemilik, sehingga hasil laut juga masih lestari.
Sebelumnya, memang seperti yang diketahui bahwasanya infrastruktur di wilayah tersebut yakni, di pelabuhan Biak Numfor sangatlah terbatas. Adanya keterbatasan tersebut tentu saja menjadi penghambat sendiri karena memang harus dikirim melalui pelabuhan Jakarta. Namun, dengan adanya pembangunan infrastruktur yang memadai saat ini, jadi kegiatan ekspor impor pun dapat dilakukan dengan mudah. Aktivitas pelabuhan yang tak terlepas dari jual-beli pun juga bisa secara masif dilakukan. Bahkan, saat ini mereka sudah bisa mengekspor langsung ke negara tujuan tanpa perlu melalui pelabuhan Jakarta.
Suatu daerah memang membutuhkan sebuah transportasi yang memadai untuk bisa menjangkau wilayah lain dengan mudah. Seperti bandara dan pelabuhan menjadi mobilitas terpenting untuk melakukan aktivitas jual beli. Memang dengan adanya aktivitas tersebut juga pastinya dapat membantu meningkatkan ekonomi pendapatan daerah. Bukti nyata sudah di depan mata, ekspor ikan tuna dari Biak tersebut mendapatkan keuntungan sebanyak Rp 13,9 miliar rupiah.
Berdasarkan pada acuan data Pemerintah Kabupaten Biak Numfor di bulan Januari-Agustus 2022 lalu, ekspor ikan tuna mencapai 70 ton, kemudian di periode berikutnya tahun ini, jumlah ekspor meningkat menjadi 140,4 ton. Dari tahun ke tahun Herry memprediksi akan adanya peningkatan jumlah ekspor ikan tuna di wilayahnya. Bahkan diprediksi akan mencapai 600-800 ton pertahun. Sebab itu, bisa jadi wilayahnya itu menyumbang pendapatan besar ke negara hingga 175 triliun dalam beberapa waktu ke depan. Potensi tersebut memanglah sudah terlihat, oleh sebab itu pembangunan di wilayah Papua harus segera dipercepat untuk mempercepat kemakmuran warga Papua juga tentunya.
Manfaat pembangunan di wilayah Papua bukan hanya dirasakan oleh Pemerintah RI saja, sebab masyarakat setempat juga pastinya dapat merasakan secara langsung manfaat dari pembangunan infrastruktur yang ada di Bumi Cendrawasih itu. Pasalnya memang, dengan adanya infrastruktur yang memadai, masyarakat bisa dengan mudah melakukan mobilitas untuk menjangkau kawasan lainnya. Selain itu, di sisi lain pemerintah RI juga mendapatkan sumbangan pendapatan negara melalui kegiatan ekspor maupun investasi yang nantinya akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.