Kekurangan Gizi dari Kecil Mempengaruhi IQ dan Pembangunan Negara
Eduaksi | 2023-10-07 12:00:30Reza Aditya Mustofa Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam indonesia
Intelligence Quotient (IQ), atau Indeks Kecerdasan, adalah ukuran numerik yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan kognitif seseorang dalam menjalani berbagai tugas intelektual, seperti pemecahan masalah, pemahaman konsep, dan kemampuan belajar.Dalam hal ini IQ merupakan hal yang terpenting dari aspek pengembangan dan pembangunan suatu Negara,tak lain dalam memajukan negara.
Dari bayi kita diberikan gizi tak lain untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan,akan tetapi dalam hal tersebut masih banyak orang yang kurang memperhatikan,ini bisa disebabkan oleh banyak faktor terutama ekonomi,seseorang dengan keterbatasan ekonomi yang memilki seorang anak,akan mempengaruhi kepintaran dan perkembangan IQ, hal ini berpengaruh karena orang dalam keterbatasan ekonomi,memiliki kekurangan dana dalam pemberian gizi pada anak.
Salah satu yang berperan penting dalam penyelesaian kasus ini adalah pemerintah,Pemerintah harus menuntaskan masalah ini terlebih dahulu sebelum menyelesaikan hal yang lain,karena Anak adalah kunci untama dalam penerus suatu bangsa,Bangsa yang berkualitas akan mempengaruhi Negara,Bibit yang berkualitas adalah kunci dalam keberlangsungan suatu negara.
Pemerintah memberikan suatu arahan Kepada Masyarakat dalam menjaga kualitas seorang anak salah satunya adalah Saran Program KB agar perhatian Orang tua Lebih terfokuskan,dan juga perintah kepada Dinas Kesehatan untuk memperhatikan Kesehatan Balita dari gizi hingga perkembangan anak agar anak tersebut tidak mengalami stunting,stunting sendiri adalah istilah tetang kekurangan gizi yang akan menyebabkan anak kekurangan iq dan pertumbuhannya terhambat,berikut saya jelaskan
1.Stunting
Stunting adalah kondisi yang terjadi ketika pertumbuhan fisik dan perkembangan anak terhambat atau terhenti secara kronis karena kekurangan gizi, terutama gizi dalam jangka panjang. Kondisi ini biasanya didefinisikan oleh tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar pertumbuhan normal yang sesuai dengan usianya. Stunting biasanya terjadi pada anak-anak yang mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama, khususnya selama periode pertumbuhan yang paling kritis, yaitu dari konsepsi hingga usia 2 tahun.
2 Faktor penyebab Stunting.
Stunting adalah kondisi yang terjadi ketika pertumbuhan fisik dan perkembangan anak terhambat atau terhenti secara kronis karena kekurangan gizi, terutama gizi dalam jangka panjang. Kondisi ini biasanya didefinisikan oleh tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar pertumbuhan normal yang sesuai dengan usianya. Stunting biasanya terjadi pada anak-anak yang mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama, khususnya selama periode pertumbuhan yang paling kritis, yaitu dari konsepsi hingga usia 2 tahun.
3.Dampak dari Stunting
· Penurunan Pertumbuhan Fisik: Anak-anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak-anak sebaya mereka, dan pertumbuhan mereka dapat terhambat secara permanen.
· Keterlambatan Perkembangan Otak: Stunting dapat menghambat perkembangan otak, yang dapat memengaruhi kemampuan belajar, pemecahan masalah, dan keterampilan kognitif lainnya.
· Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah, membuat mereka rentan terhadap penyakit infeksi.
· Masalah Kesehatan Kronis: Stunting dalam masa kanak-kanak juga dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan kronis di kemudian hari, seperti penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
4.Gizi Optimal Pada Bayi hingga Dewasa
1.Bayi (0-12 bulan):
ASI atau Formula: ASI (Air Susu Ibu) disarankan sebagai makanan utama selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Jika ASI tidak dapat diberikan, formula bayi yang dirancang khusus dapat digunakan.
Kebutuhan Nutrisi: Bayi memerlukan nutrisi esensial seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. ASI atau formula bayi dirancang untuk memenuhi kebutuhan ini.
Pemberian Makanan Tambahan: Setelah usia 6 bulan, makanan padat dapat diberikan secara bertahap, mulai dari sereal bayi, puree buah dan sayuran, hingga makanan dengan tekstur yang lebih keras seiring pertumbuhan.
2.Balita (1-3 tahun):
Variasi Makanan: Penting untuk memberikan makanan dengan berbagai macam nutrisi, termasuk protein, lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral.
Kalsium: Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang yang baik, jadi pastikan ada cukup produk susu atau sumber kalsium lainnya dalam diet.
Menghindari Gula Berlebihan: Hindari gula tambahan dalam makanan dan minuman.
3.Anak-anak dan Remaja (4-18 tahun):
Pertumbuhan Aktif: Selama masa ini, pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak masih berlangsung. Nutrisi yang tepat sangat penting.
Asupan Karbohidrat Sehat: Pastikan anak-anak mendapatkan karbohidrat kompleks seperti biji-bijian utuh, buah-buahan, dan sayuran.
Protein: Asupan protein yang memadai penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan otot dan jaringan.
Kalsium: Penting untuk pertumbuhan tulang dan perkembangan. Susu rendah lemak, yoghurt, dan sumber kalsium lainnya harus dimasukkan dalam diet.
4.Dewasa (19 tahun ke atas):
Nutrisi Seimbang: Diet yang seimbang adalah kunci untuk menjaga kesehatan saat dewasa. Ini termasuk makanan tinggi serat, buah-buahan, sayuran, protein sehat, dan lemak baik.
Asupan Cairan: Penting untuk tetap terhidrasi dengan cukup minum air.
Menghindari Makanan Tinggi Garam, Gula, dan Lemak Jenuh: Batasi makanan yang mengandung garam, gula tambahan, dan lemak jenuh untuk menjaga kesehatan jantung dan kesehatan umum.
Makanan Bersumber Protein: Pastikan asupan protein seperti ikan, ayam tanpa kulit, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.
Suplemen: Jika diperlukan, Anda dapat mempertimbangkan suplemen seperti vitamin atau mineral, tetapi konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi.
Kesimpulan
Penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi stunting sesegera mungkin karena efeknya yang bisa berlangsung sepanjang hidup. Program kesehatan masyarakat dan intervensi yang memadai, seperti promosi pemberian ASI eksklusif, perbaikan sanitasi, dan pendidikan gizi, dapat membantu mengurangi tingkat stunting,Penyuluhan terhadap masyarakat sekitar dan juga kepatuhan terhadap program pemerintah adalah suatu keharusan untuk menjadikan Negara yang sehat,cerdas,berededikasi tinggi dan juga untuk kesanggupan dalam berkompetisi dalam bekerja demi menjadikan Indonesia emas 2045.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.