Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Dua Pilar Pembentuk Keshalihan Istri

Agama | Sunday, 17 Sep 2023, 05:24 WIB
Dok. Republika.co.id

Keshalihan seseorang, termasuk seorang istri, adalah hal yang sangat dihargai dalam Islam. Namun, untuk mencapainya, terdapat dua pilar penting yang harus diperhatikan: hidayah dari Allah dan usaha manusia.

Pilar Pertama: Hidayah dan Taufik dari Allah

Segala sesuatu yang baik berasal dari Allah. Hidayah, atau petunjuk spiritual, adalah anugerah dari Allah. Tanpa hidayah-Nya, seseorang mungkin tersesat dalam kegelapan. Al-Quran menjelaskan pentingnya hidayah dalam Surah Al-Kahfi (18:17), "Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk, dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya."

Hidayah mencakup pengertian tentang apa yang baik dan buruk, serta cara untuk mencapai keshalihan. Semua ini adalah anugerah dari Allah. Kita tidak bisa mencapainya tanpa pertolongan dan kemurahan-Nya. Dalam kehidupan sehari-hari, ini berarti kita harus senantiasa berdoa kepada Allah agar diberikan hidayah-Nya untuk menjadi pribadi yang lebih baik, termasuk sebagai seorang istri yang shalehah.

Pilar Kedua: Usaha Manusia dan Upaya Keshalihan

Selain hidayah, usaha manusia juga merupakan pilar penting dalam mencapai keshalihan. Rasulullah mengajarkan dalam hadits yang shahih, "Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu dan memohonkan bantuan kepada Allah." Hadits ini menggambarkan bahwa kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai hal-hal yang baik dan bermanfaat, termasuk keshalihan sebagai seorang istri.

Bersemangat dalam konteks ini berarti bekerja keras, mengerahkan segala potensi dan kemampuan yang kita miliki untuk mencapai keshalihan. Ini mencakup usaha untuk menjadi istri yang baik, penuh kasih sayang, dan berbakti kepada suami serta menjalankan peran keluarga dengan baik.

Selain itu, kita juga harus memohon bantuan kepada Allah. Ini mencerminkan kebergantungan kita kepada-Nya. Dengan tawakkal (bertawakkal) kepada Allah, kita mengandalkan-Nya dalam setiap langkah kita. Kita berdoa agar Allah memberikan taufik kepada kita, menguatkan dan meluruskan kita dalam perjalanan mencapai keshalihan sebagai seorang istri.

Kaidah Terbesar: Bergantung Pada Allah

Pada intinya, keshalihan sebagai seorang istri tidak dapat dicapai tanpa keterlibatan dua pilar utama ini: hidayah dari Allah dan usaha manusia yang sungguh-sungguh. Semua kebaikan kita bergantung pada Allah, dan kita sebagai manusia harus mengambil langkah-langkah konkret untuk mencapainya.

Ini adalah kaidah terbesar dalam mencari keshalihan dalam Islam, dan ini berlaku pada semua aspek kehidupan. Seluruh kebaikan yang kita upayakan, termasuk menjadi seorang istri yang shalehah, harus didasarkan pada keyakinan bahwa Allah adalah sumber segala kebaikan dan hidayah. Kita harus selalu berusaha dan berdoa kepada-Nya agar diberikan petunjuk dan kemudahan dalam mencapai keshalihan.

Menghadapi Tantangan

Dalam perjalanan mencapai keshalihan sebagai seorang istri, kita pasti akan menghadapi banyak tantangan dan rintangan. Namun, ketika kita memiliki fondasi yang kuat dalam hidayah Allah dan melakukan usaha yang sungguh-sungguh, kita dapat mengatasi hambatan tersebut dengan keyakinan bahwa Allah akan selalu bersama kita.

Sebagai seorang istri, kita harus senantiasa memperbaiki diri, belajar dari kesalahan, dan mengasah kemampuan kita dalam memahami dan melaksanakan tugas-tugas kita dalam keluarga. Ini adalah bentuk usaha manusia yang diperlukan untuk mencapai keshalihan dalam peran sebagai seorang istri.

Menjadi Teladan

Selain itu, sebagai seorang istri yang shalehah, kita juga memiliki tanggung jawab untuk menjadi teladan bagi anggota keluarga kita, terutama anak-anak kita. Dengan hidayah Allah dan usaha keras kita, kita dapat menjadi contoh yang baik dalam menjalani kehidupan berkeluarga yang islami.

Kesimpulan

Dua pilar utama dalam membentuk keshalihan sebagai seorang istri adalah hidayah dari Allah dan usaha manusia yang sungguh-sungguh. Kita harus selalu berdoa kepada Allah agar diberikan petunjuk dan kemudahan dalam perjalanan menuju keshalihan. Sementara itu, kita juga harus berusaha keras, mengerahkan potensi kita, dan menjadi teladan dalam keluarga. Dengan menjalani prinsip-prinsip ini, kita dapat mencapai keshalihan sebagai seorang istri yang diinginkan dalam Islam.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image