Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Implikasi Lingkungan Wisata Luar Angkasa

Gaya Hidup | 2023-09-13 06:11:55
Atmosfer Bumi. Sumber gambar: quizlet.com.

Wisata ke luar angkasa bakal menjadi wisata yang semakin diminati di masa depan. Tapi, bagaimana dengan dampak lingkungannya?

Ada kekhawatiran bahwa meningkatnya aktivitas wisata luar angkasa di masa depan akan membawa implikasi negatif bagi sektor lingkungan, terutama dampaknya pada lapisan ozon di atmosfer bagian atas, yang sejauh ini masih kurang diketahui.

Menurut Karen Rosenlof, ilmuwan senior di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Amerika Serikat, masalah terbesar adalah roket peluncur wahana luar angkasa yang mencemari lapisan atmosfer yang lebih tinggi, yakni stratosfer, yang dimulai pada ketinggian sekitar 6,2 mil (10 kilometer), dan mesosfer, mulai ketinggian sekitar 31 mil (50 km).

"Anda memancarkan polutan di tempat-tempat di mana Anda biasanya tidak memancarkannya," kata Rosenlof seperti pernah dikutip laman space.com.

Emisi karbon dioksida per penumpang dari roket untuk aktivitas penerbangan luar angkasa rata-rata berkisar 100 kali lebih banyak dibandingkan dengan penerbangan pesawat biasa. Karbondioksida tersebut mengendap di lapisan atas atmosfer dan bertahan selama beberapa tahun lamanya.

Dalam laporan terkait penipisan lapisan ozon, yang dirilis pada tahun 2018 lampau, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memasukkan peluncuran roket sebagai masalah potensial bagi lingkungan di masa depan. Organisasi tersebut menyerukan agar lebih banyak penelitian dilakukan karena jumlah peluncuran roket untuk kepentingan penerbangan ke luar angkasa diperkirakan akan terus meningkat.

Sampai saat ini, penelitian mengenai dampak pencemaran di stratosfer serta mesosfer akibat peluncuran roket memang masih minim. Dengan kemungkinan kian meningkatnya aktivitas wisata luar angkasa di masa depan, penelitian yang lebih luas untuk menganalisis dampak emisi dari masing-masing jenis roket dan bahan bakar yang digunakannya sangat diperlukan.

Dengan demikian, dapat segera diketahui sejauh mana efek negatif yang ditimbulkannya bagi lingkungan secara keseluruhan dan sekaligus mencari solusi-solusi yang memungkinkan guna meminimalisirnya.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image