Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Desi Nur Cahyasari

Mendeteksi Insecure Sejak Dini Sebelum Rugi

Gaya Hidup | 2023-09-12 11:12:25

Guys, sudah punya berapa akun media sosial nih? Semua adakan ya? Dari instagram, tiktok, facebook, youtube, whatsapp, dan lainnya. Gimana, kamu juga termasuk yang sering ngonten gak? Aduh, gak usah pesimis gitu deh walau gak bisa upload video setiap hari di reels instagram. Gak bisa FYP di tiktok. Atau kehabisan ide melucu seperti apa lagi yang bisa menghibur warganet youtube.

Memang gak bisa dipungkiri, tahun 2023 ini media sosial telah menjadi rumah ternyaman untuk disinggahi. Contoh saja nih, disadari atau gak. Sudah berapa banyak aktifitas sehari-hari yang kita bagikan di media sosial. Sampai banyak konten bertema “Daily in my life”. Kayak sudah zamannya gitu ya, apa-apa dikontenin. Bahkan menjadi kebutuhan seseorang atau team tertentu dalam mencari cuan. Nah ini beda tujuan lagi.

Oke lah, mulai kita bahas yuk. Mungkin cerita di atas hanya sebagian kejadian yang terkadang bikin seseorang jadi insecure. Insecure adalah istilah kekinian ketika seseorang merasakan kurangnya rasa percaya diri. Bahkan menimbulkan kecemasan yang tidak wajar. Jika perasaan ini berlebihan, dikhawatirkan dapat menggangu pola pikir dan jiwa seseorang. Merasa dirinya gak bermanfaat, gak ada gunanya dalam hidup. Maka pada tingkatan kecemasan seperti inilah yang dapat memicu depresi dan harus ditangani serius oleh medis.

Oleh sebab itu, kita harus bisa mendeteksi rasa insecure sejak dini sebelum merugi. Apakah ada perasaan yang mengganggu pikiran gara-gara lihat pencapaian orang lain? “Kok dia bisa ya kayak gitu, sementara aku enggak?” Atau “kok dia bisa ya hidup enak, dapetin duit banyak. Uda pinter, kaya, cantik pula. Lah aku mah apa? Cuma butiran debu yang gampang ilang kalo ditiup!” Apalagi? Soal fisik, kulit glowing, atau barang branded yang dipakai teman? Wuih banyak hal ternyata. Duh, duh, gimana ya bestie? Jangan sampai kita jadi pribadi yang cemburuan melihat capaian orang lain, namun enggan bergerak untuk merubah kondisi diri.

Jadi cara mendeteksinya adalah dengan:

1. Pertama, kamu harus bisa mengenali diri sendiri. Dari mana kamu berasal? Untuk apa kamu diciptakan? Dan akan kemana kamu setelah mati? Ya, dari tiga pertanyaan mendasar ini kamu bisa menjawab, bahwa manusia diciptakan oleh Allah. Tentu dari penciptaan tersebut, Allah inginkan semua manusia tunduk pada-Nya. Apa yang dimau Allah harusnya menjadi prioritas untuk dijalani. Dan akhirnya membuat kita termotivasi untuk menjadikan semua perbuatan adalah ibadah dengan mengharapkan balasan di surga kelak.

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku,” (QS. Az-zriyat: 56)

2. Kedua, setelah berhasil menjawab tiga pertanyaan mendasar. Kamu juga harus bisa memahami bahwa Allah menciptakan manusia sepaket dengan naluri. Jadi insecure itu sebenarnya adalah fitrah (sunnatullah/ pemberian dari Allah). Maka boleh kok punya rasa insecure itu, asalkan alihkan perasaan itu pada perbuatan yang membawa dampak positif demi pengembangan diri. Misal, insecure karena ketaatan seseorang. Dan kita jadi termotivasi untuk melakukan hal yang sama.

3. Ketiga, lawan insecure dengan bersyukur. Wah pada bagian ini adalah tahapan saat dua level di atas sudah terlewati dengan benar. Rasa syukur hakiki hanya akan muncul karena dorongan keimanan. Bahwa rido pada setiap ketetapan Allah adalah bagian dari kewajiban. Sebagaimana firman Allah,

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim: 7)

4. Keempat, adalah meyakinkan diri sendiri bahwa semua yang Allah ciptakan pasti mengandung kebaikan. Termasuk lahirnya kita di dunia. Dan Allah ciptakan manusia pasti ada maksud. Bukan dalam rangka sia-sia atau permainan semata.

"(4) Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (5) Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya. (6) Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putusnya". (QS. At-Tin: 4-5)

Hikmah

So, kalau dari point-point di atas masih banyak yang terlewat. Wah perlu cari tahu nih, kenapa insecure mudah menyerang diri? Dan ternyata disebabkan ketidak pahaman kita sendiri mengenai hakikat hidup ini untuk apa? Harusnya sih, kalau tujuan kita sudah benar. Ngapain sampai minder ya?

Walau cara pandang dunia saat ini menganut paham sekuler dan liberal. Dimana kesuksesan diukur dari standart capaian materi saja. Hingga memaksa seseorang untuk terus mengikutinya. Akan tetapi tenanglah wahai diri, gak usah risau. Jika iman Islam tertanam dalam jiwamu. InsyaAllah rasa insecure itu akan semakin terarah dalam kebaikan-Nya.

Nah berawal dari tulisan ini, yakin yuk buat ikutan mengkaji ilmu Islam! Bahwa rahasia ketenangan dan kenyamanan seorang muslim hanya terletak pada ketaatannya kepada Allah Ta’ala. Allah tidak ukur keberhasilan seseorang dari segi materinya saja namun juga dari segi ketakwaan diri.

“Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.” (QS. Al-hujurat: 13)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image