Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image isdie

Kampanye Serba Gratis, Tanpa Melirik Moral dan Stabilitas Bangsa Miris

Info Terkini | Monday, 11 Sep 2023, 17:35 WIB
Dua program dari dua kubu yang kini menjadi unggulan masing-masing

Adu perspektif dari bakal calon presiden (bacapres) maupun bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan ikut berpartisipasi dalam pertarungan politik di pemilu 2024 mulai bermunculan dari akan meneruskan program presiden Jokowi untuk melanjutkan proyek prestisius pembangunan Ibukota Nusantara (IKN) sampai mengumbar janji yang sangat manis yaitu makan gratis dan BBM gratis.

Kedua janji yang sangat menarik bahkan sangat eksentrik yaitu program makan gratis maupun BBM gratis karena pasti akan menggiring rakyat yang memang sekarang sudah terpola dalam otak masyarakat kita untuk mendapatkan sesuatu yang instan dari negara. Memang tidak dapat kita pungkiri kalau masyarakat kita sudah mulai terpola dalam kepribadian menunggu diberi oleh pemerintah sehingga di dalam kehidupan masyarakat banyak masyarakat yang hanya bersantai ria menunggu jatah dari pemerintah yang sudah bergulir seperti PKH (program keluarga harapan) maupun BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai).

Memang sudah menjadi kewajiban negara untuk memberikan yang terbaik bagi rakyatnya akan tetapi perlu pencermatan dan keakuratan dalam memberikan program yang tepat sasaran dan program yang tidak memanjakan rakyat sehingga menjadikan rakyat sebagai bangsa pemalas yang hanya menerima pemberian Cuma – Cuma.

Problematika yang timbul dari berbagai bantuan pemerintah tersebut seakan menjadi gayung bersambut bagi calon presiden yang akan ikut mengundi nasib sebagai peserta pemilu, seperti yang sudah dipaparkan di awal bahwa ada dua program yang diutarakan oleh 2 capres yaitu program makan gratis dan BBM gratis salah satu calon presiden akan melakukan program makan gratis kalau terpilih menjadi presiden di pemilu 2024 pemaparan program tersebut dijelaskan secara detail oleh para punggawanya bahwa program makan gratis sudah dihitung akan menelan anggaran sampai 400 trilliun untuk merealisasikan program tersebut.

Sedangkan dari kubu sebelah menggemborakan BBM gratis apabila terpilih menjadi pemenang pemilihan presiden 2024, program BBM gratis yang dilontarkan oleh bacawapres tersebut akhirnya diklarifikasi menjadi program BBM semurah murahnya.

Program makan gratis dan BBM gratis itu secara kasat mata hanya program ambisiun untuk menggiring rakyat memilihnya saja karena sebenarnya masalah yang sangat urgent dan harus didahulukan adalah bukan masalah perut saja kalau soal makan dari penjajahan bangsa kita sudah mandiri untuk mencukupi pangan dirinya, dan untuk BBM meskipun dinaikan berulang kali pun rakyat tetap menjalankan mobilitas masing-masing sehingga perlu diperhatikan dan dipertimbangkan serta dicermati program yang justru tidak dan belum tersentuh serta yang menjadi sangat penting kenapa tidak menjadi prioritas seperti merumuskan aturan dan sistem tentang pengembalian Marwah bangsa yang identik dengan bangsa beretika serta beradab yang kini sudah luntur bahkan hilang padalah Pancasila masih dikampanyekan tetapi tidak ada sistem ataupun aturan yang mengarah pada pengikatan etika dan adab bagi bangsa.

Tidak kalah pentingnya yaitu stabilitas nasional yang luar biasa merosotnya bahkan seperti diacak-acak oleh para separatis yang tidak mengindahkan bahwa Indonesia adalah negara berkedaulatan contoh OPM yang hanya sekarang disebut sebagi KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) padahal sudah jelas bahwa OPM di Papua menginginkan kemerdekaan dan termasuk separatis yang harus ditumpas habis untuk menjaga stabilitas bangsa.

Dua hal yang sebenarnya lebih penting tertutup program pembiasaan dan pemanjaan masyarakat yaitu makan gratis dan BBM gratis.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image