Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image isdie

Pekerjaan Sambilan itu Bernama Anggota Dewan

Info Terkini | Sunday, 10 Sep 2023, 19:57 WIB
Tempat atau kantor untuk para yang mulia pengemban amanat rakyat

“1001 macam itu bidang pekerjaan dari jadi pengamen sampai menjadi seorang presiden, 1001 macam cara orang mencari makan dari menjual koran sampai menjual kehormatan”

Syair penggalan lagu yang dinyanyikan oleh sang raja dangdut tersebut merupakan pencerminan dan realita yang ada di dunia, memang di dunia ini banyak bermacam pekerjaan dan juga bermacam cara orang melakukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan pokok yang utama yaitu makan. Profesi ataupun pekerjaan tidak akan dapat dilepaskan dari faktor utama yaitu urusan perut sehingga manusia mau tidak mau akan melakukan pekerjaan apapun untuk memenuhi kebutuhannya.

Tahun politik yang sudah dekat dalam hitungan bulan maupun hitungan minggu ini merupakan juga tahun yang memunculkan sebuah bidang pekerjaan bukan tanpa peminat tetapi sangat banyak peminat, dan pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang dapat dibilang sangat bergengsi dan sangat terhormat karena apbila seseorang menempati pekerjaan tersebut akan mendapatkan fasilitas yang jarang didapatkan oleh pekerjaan lainnya bagaimana tidak bergengsi dan terhormat dalam pelantikannya pekerjaan ini sudah dipasstikan orang yang akan dilantik mengenakan jas dan berdasi serta dilantik di gedung pemerintahan yang dapat dibilang megah, setelah menempati pekerjaannya mereka akan menikmati beberapa kenikmatan seperti gaji bulanan tunjangan uang kehormatan dan lainnya bahkan sampai rapatpun mereka akan mendapatkan kompensasi.

Kenikmatan yang didapat dari pekerjaan tersebut membuat orang – orang berlomba untuk memperebutkan posisi tersebut meskipun harus saling menyikut dan juka meskipun mereka sebenarnya sudah memiliki pekerjaan tetap atau penghasilan yang dibilang tidak kecil. Pekerjaan ini diperebutkan bukan hanya orang yang tidak mempunyai pekerjaan saja (pengangguran) akan tetapi memang diperolehkan bagi siapa saja yang memang memenuhi syarat.

Sebenarnya pekerjaan ini adalah pekerjaan yang cukup mulia dan sebenarnya juga pekerjaan yang cukup berat karena mengemban amanat rakyat dan juga mengemban apa yang diharapkan rakyat karena di tangan merekalah yang nantinya akan menjabat suara masyarakat akan disampaikan dan kepentingan umum harus diutamakan.

Kemuliaan pekerjaan ini yang disebut sebagai Anggota Legislatif yang lebih populer dengan sebutan Anggota Dewan memang sangat diinginkan dan diperebutkan, perebutan tersebut apakah memang naluri dorongan dari hati nurani para peminat untuk melakukan dengan seksama apa yang menjadi tanggung jawabnya atau memang mereka berebut pekerjaan ini hanya karena kenikmatan dan fasilitas yang diperoleh dari menjadi Anggota Dewan.

Ada sebuah sisi yang mungkin perlu dicermati yaitu sebagian besar Anggota Dewan kita baik dari tingkat Kabupaten/kota, Provini mauun Pusat sebenarnya mereka sudah mempunyai pekerjaan dan sudah mempunyai penghasilan yang apabila diperhintungkan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sebagai manusia yang memang berkebutuhan. Tetapi mereka justru menjadi dan kembali memperebutkan posisi jabatan Anggota Dewan untuk tetap dipeganggnya.

Secara rasional sebenarnya sungguh sangat ironis sekali para Anggota Dewan yang ada di negara kita sepertinya mereka menjadi Anggota Dewan hanya sebagai kerjaan sambilan saja dari pekerjaan mereka yang sebenarnya. Dapat dilihat dengan kasat mata Anggoota DPR RI kita didominasi oleh para pengusaha dan juga para orang yang sudah mapat dalam pekerjaan mereka, dan memang dilihat dari kenyataan kehadiran mereka (Anggota Dewan) di gedung Perwakilan Rakyat tidak seperti apa yang sebnarnya menjadi kewajiban mereka sebagai Anggota Dewan, mereka hadir hanya menuruti naluri mereka sendiri bbukan menuruti peraturan yang sudah digariskan. Jadi dapat kita simpulakan menjadi Anggota Dewan bagi mereka adalah sebagai pekerjaan sambilan saja bukan sebagai sesuatu yang melekat dalam nurani mereka untuk benar-benar mengemban apa yang mereka harus lakukan menyuarakan atau mementingkan kepentingan umum.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image