Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Topik Irawan

Menikmati Sejarah Diplomasi di Gedung Perundingan Linggajati

Wisata | Wednesday, 06 Sep 2023, 09:29 WIB
Wisata Kuningan memang beragam, yuk kita ke Gedung Perundingan Linggajati(sumber poto: dokpri)

Tempat wisata kekinian memang terus bermunculan di Kabupaten Kuningan, dengan panorama pegunungan, wisata baru di Kuningan memberi daya tarik tersendiri, namun ada satu tempat yang menjadi magnet pariwisata Kuningan, tempat ini bernama Gedung Perundingan Linggarjati, bukti bahwa perjuangan tak melulu di tentukan oleh pertempuran, perjuangan diplomasi pun di lakukan.

Kuningan memiliki tempat wisata beragam, jika ke Kuningan tapi tak mengunjungi tempat ini, berarti belum sah.Tempat apakah itu?Kali ini kita akan jalan jalan menuju salah satu lokasi populer yang memiliki nilai sejarah bagi bangsa Indonesia. Yuk kita menuju Gedung Perundingan Linggajati.

Cukup mudah menemukan tempat wisata ikonik di Kuningan, akses jalannya mudah dan juga merupakan destinasi favorit, bisa naik angkot jurusan Cilimus-Linggajati, atau juga naik kendaraan pribadi. Untuk tiketnya mah murah meriah, dibawah lima ribu sudah bisa menikmati sejarah perundingan yang pernah dilakukan para pendiri bangsa.

Awalnya Gedung Perundingan Linggajati merupakan rumah penduduk, kemudian beralih fungsi menjadi hotel, lalu pernah juga menjadi tempat belajar siswa SD dan akhirnya oleh pemerintah ditetapkan sebagai museum lho.

Ada apa saja sih di sana? Memasuki areal gedung kita disuguhi diorama suasana perundingan, ada juga meja dan kursi yang digunakan delegasi Belanda dan Republik Indonesia. Selain itu kamar kamar peserta delegasi dapat kita saksikan.

Di ujung gedung ada sebuah ruangan ketika Bung Karno berbincang dengan mediator dari Inggris yakni Lord Killern. Perundingan Linggajati berlangsung pada tanggal 10-14 November 1946. Memasuki gedung perundingan, kita seakan terlontar ke masa silam, mengenang kembali perjuangan diplomasi untuk memperjuangkan tegaknya negara Indonesia, meski secara hasil, perundingan Linggajati tidak menguntungkan bagi pihak Republik Indonesia.

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Sutan Syahrir,didampingi Mr Sutanto Tirtoprodjo, DR AK Gani dan Mohammad Roem. Sedangkan delegasi Belanda dipimpin oleh Shermerhorn dan ada juga Van Mook, Mr Van Pooldan DR F.De Boer. Untuk penengah perundingan, kedua delegasi menunjuk diplomat berasal dari Inggris yakni Lord Killern.

Keseruan berada di tempat wisata andalan Kuningan ini,adalah lanskap halaman gedung perundingan yang naik turun dan rumput hijau yang menghampar, disamping gedung ada kandang yang diperuntukan bagi rusa totol.

Lanskap kokohnya gunung Ciremai menjadi pemandangan ciamik saat kita berada di areal halaman. Dengan pepohonan rindang suasana begitu adem dan meneduhkan. Jika dari luar kota ingin menuju ke gedung Perundingan Linggajati, bisa melalui stasiun Cirebon atau Prujakan dan dilanjut dengan naik elf jurusan Cirebon-Kuningan turun di perempatan Linggajati, lalu diteruskan dengan angkot menuju lokasi.

Udara sejuk kabupaten Kuningan membuat wisata di Gedung Perundingan terasa begitu menyenangkan. Bila menyukai sejarah negeri ini, tempat yang paling pas ya di sini lho, belajar sejarah bangsa, hadir di depan mata, nilai historinya kena banget.

Geliat pariwisata di kabupaten Kuningan telah terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Dahulu objek wisata bisa dihitung dalam sepuluh jari, namun kini Kuningan terus bersolek dan tempat wisata kekinian muncul dan membuat wisata Kuningan makin bergairah.

Yang belum pernah ke Gedung Perundingan Linggajati,ayo ditunggu di tempat bersejarah dalam perjalanan panjang Indonesia merdeka.Telah banyak yang dilakulan pendahul bangsa, selain angkat senjata, perjuangan diplomasi pun tak kalah hebatnya.Pernah satu ketika para founding father bangsa ini berada di sejuknya udara dingin kaki gunung Ciremai.

Generasi milenial saatnya menjaga dan merawat tempat tempat bersejarah, semoga para pembaca berkesempatan melancong ke kabupatenKuningan dan menikmati jejak sejarah di Gedung Perundingan. Di tunggu ya diKuningan Asri!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image