Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sunarji Harahap

Membangkitkan Potensi Ekonomi Desa Wisata Indonesia

Info Terkini | Tuesday, 05 Sep 2023, 14:39 WIB

Bagaikan jamur di musim penghujan, wacana dan program Desa Wisata terus digencarkan diberbagai daerah di seluruh nusantara. Program pemberdayaan masyarakat melalui desa wisata oleh pemerintah adalah sebuah target guna tercapainya peningkatan ekonomi kesejahteraan masyarakat. Pembangunan Nasional di bidang pemberdayaan masyarakat dan ekonomi yaitu dengan mengembangkan Desa Wisata yang tujuan utamanya adalah meningkatkan roda perekonomian di desa itu sendiri. Dengan demikian Desa Wisata adalah salah satu upaya untuk menyedot pendapatan daerah yang akan menutupi kekurangan APBD daerah setempat dengan memperhatikan rambu rambu dari dampak yang ditimbulkan. Seperti kerusakan alam , penyimpangan aqidah , dll, oleh karena itu perlu pemerintah terus melakukan pendampingan desa wisata berbasis syariah di Indonesia yang dapat berkontribusi dalam tataran praktis gaya hidup saat ini melalui penerapan nilai halal disektor pariwisata untuk mendukung perekonomian sesuai dengan prinsip Islam. Dari desa membangun Indonesia sebanyak 14 desa wisata peserta Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 meraih penghargaan Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) berkat daya tarik juga keunikan dan potensi yang dimiliki sehingga diharapkan semakin meningkatkan daya tarik dan minat kunjungan wisatawan. Semakin banyak masyarakat juga wisatawan yang penasaran dan ingin tahu daya tarik di desa wisata sehingga diharapkan dapat mendorong penciptaan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024. Tahun lalu ada tiga desa wisata yang meraih rekor MURI, tapi tahun ini ada 14 desa wisata. ADWI desa wisata memiliki wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Berikut 14 desa wisata peserta ADWI 2023 peraih rekor MURI: 1. Desa Wisata Pulau Penyengat - Desa Wisata yang Memiliki Manuskrip Terbanyak; 2. Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung - Desa Wisata yang Memiliki Rumah Adat Minangkabau Berjajar Terpanjang; 3. Desa Wisata Botubarani - Desa Wisata yang Memiliki Habitat Hiu Paus Terbanyak dan Dekat dari Daratan; 4. Desa Wisata Muntei - Desa Wisata yang Memiliki Seni Rajah Tubuh (Tato) Tertua; 5. Desa Wisata Tari Rebo - Desa Wisata yang Memiliki Pusat Pengolahan Tepung Pati Sagu dengan Varian Terbanyak; 6. Desa Wisata Kwau - Desa Wisata Pertama yang Memiliki Habitat Burung Penari; 7. Desa Wisata Soinrat - Desa Wisata yang Memiliki Fenomena Alam Meti (Surut Air Laut) Terpanjang; 8. Desa Wisata Iboih - Desa Wisata dengan Populasi Lumba-Lumba Terbanyak; 9. Desa Wisata Bukit Batu - Desa Wisata yang Memiliki Sejarah Kejayaan Laut Terluas; 10. Desa Wisata Kelawi - Kabupaten Lampung Selatan; 11. Desa Wisata Duren Sari Sawahan - Desa Wisata yang Memiliki Kawasan Hutan Durian Terluas; 12. Desa Wisata Towale - Desa Wisata yang Memiliki Perajin Tenun Terbanyak; 13. Desa Wisata Besani - Pemrakarsa Pembuatan Opak Terpanjang; dan 14. Desa Wisata Wukirsari - Desa Wisata yang Memiliki Pengrajin Batik Terbanyak.

sebanyak 4.573 desa wisata dari berbagai wilayah di Indonesia merupakan bentuk kolaborasi serta konsistensi yang kuat dari seluruh elemen masyarakat bersama pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya dalam membangun desa wisata.

Desa memiliki banyak sekali potensi yang masih belum dimanfaatkan atau belum diolah secara baik, terutama pada sektor wisata. Setiap desa memiliki potensi yang kadang masyarakat sekitarnya sendiri pun belum melihat potensi tersebut. Padahal sektor pariwisata merupakan salah satu sumber penghasilan dan mampu memberikan sumbangan yang sangat baik untuk kemandirian desa. Akhir-akhir ini wisatawan beralih dari wisata konvensional beralih ke wisata yang memiliki rasa peduli terhadap lingkungan, alam, dan budaya. Wisata yang memberikan penghargaan terhadap lingkungan, alam, dan budaya tidak lepas dari dukungan lingkungan yang berada di desa, yang digerakkan untuk mendukung potensi wisata pedesaan. Potensi wisata lokal yang ada di desa memang akhir-akhir ini sangat diminati oleh wisatawan yang rindu pada alam terbuka, interaksi dengan lingkungan, dan masyarakat lokal. Setiap desa memiliki keunikan yang bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi desa tersebut. Daya tarik setiap desa dapat terlihat secara langsung atau membutuhkan upaya untuk menggali kembali. Daya tarik wisata bisa berupa potensi alam seperti gunung, danau, sungai, pantai, laut, atau potensi budaya seperti adat-istiadat, museum, benteng, situs peninggalan sejarah, dan lain-lain, juga potensi buatan manusia. Suatu wilayah wisata pasti memiliki daya tarik yang berbeda satu sama lain. Setiap desa bisa menjadi sebuah tempat wisata jika masyarakat, organisasi, dan pemerintah dapat mengolah potensi yang dimiliki oleh desa.

Beberapa langkah dalam menemukan potensi desa wisata adalah sebagai berikut. Pertama, melakukan pemetaan desa. Pemetaan desa dilakukan untuk mengidentifikasi potensi dan masalah yang terdapat pada desa. Untuk mengetahui tempat yang memiliki potensi sebagai destinasi wisata dan permasalahan apa saja yang ada.

Langkah kedua dalam menemukenali potensi desa wisata adalah melakukan analisis karakteristik dan ukuran keberhasilan pengembangan desa wisata berbasis masyarakat (community based–tourism), untuk mengetahui karakteristik community based-tourism yang terdapat pada desa tersebut. Langkah ketiga yaitu merumuskan pola pengembangan community based–tourism, untuk mendapatkan hasil dari analisis sebelumnya dan untuk mendiskripsikan pola pengembangan yang akan dilaksananakan. Selanjutnya, langkah keempat adalah melakukan analisis sistem dan elemen kepariwisataan. Analisis ini meliputi daya tarik wisata, akomondasi, insfrastruktur, promosi, minat wisatawan, dan masyarakat.

Setelah menentukan potensi yang dimiliki desa, selanjutnya untuk menjadi desa wisata harus memiliki produk pariwisata atau yang disebut dengan destinasi wisata. Destinasi berkaitan dengan sebuah tempat atau wilayah yang memiliki sebuah keunggulan atau ciri khas untuk menarik wisatawan. Ciri khas bisa secara geografis atau budaya, seperti pegunungan, laut, bukit, hamparan savana, budaya lokal seperti tarian lokal, perayaan adat, dan sebagainya. Untuk membuat sebuah destinasi wisata yang unggul , destinasi wisata sebagai daya tarik wisatawan untuk berkunjung dan menikmati sangat penting untuk diperhatikan karena nilai jual dari tempat wisata adalah destinasinya

Mengelola potensi desa untuk dijadikan tempat wisata merupakan hal yang cukup sulit jika seluruh masyarakat tidak ikut mengambil peran dalam mengelola. Meskipun memiliki potensi yang sangat baik tetapi lingkungan masyarakat tidak mendukung, bisa jadi seluruh potensi tersebut bisa tidak memiliki hasil atau malah akan diambil oleh kelompok dari luar desa sendiri. Prinsip pengembangan desa wisata adalah sebagai salah satu produk wisata alternatif yang dapat memberikan dorongan bagi pembangunan desa yang berkelanjutan.

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki kekayaan dan keanekaragaman suku, ras, dan etnis yang berbeda-beda disetiap daerah. Masing-masing daerah tersebut memiliki keunggulan sendirisendiri termasuk potensi alamnya hal ini tentunya sangat menguntungkan dalam bidang kepariwisataan. Hal itu dapat memberikan kesempatan bangsa Indonesia untuk lepas landas menuju negara maju dan keluar dari zona kemiskinan.1 Indonesia juga memiliki banyak sumber daya alam yang menjadi salah satu modal pariwisata, apabila bisa memanfaatkannya dengan baik dan yang sesuai dengan potensinya. Pariwisata dianggap sebagai salah satu alternatif dalam sektor ekonomi untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan di Indonesia dan dapat diyakini menjadi sektor andalan dalam meningkatkan pendapatan negara. Kekayaan alam dan keberagaman bangsa Indonesia menyimpan banyak potensi yang berharga untuk membangun kepariwisataan Indonesia agar lebih bergairah di mata dunia serta memiliki karakteristik berdasarkan kearifan lokal. Oleh karena itu pemerintah memiliki peranan yang sangat penting dalam menggali potensi dan membuat kebijakan terhadap pengembangan kepariwisataan, sehingga masyarakat lokal tergugah kesadarannya untuk menggali potensi dan bergerak membangun desa maupun kota masingmasing. Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang berasal dari alam. Sumber daya alam tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan lainnya, tetapi juga abiotic seperti air, udara, minyak bumi, berbagai logam, gas alam dan tanah. Sumber daya alam diperlukan untuk menujang kebutuhan manusia. Semakin banyak sumber daya alam yang tersedia disuatu wilayah seharusnya semakin berkembang wilayh tersebut. Akan tetapi, kekayaan sumberdaya alam ini seringkali tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi disuatu wilayah. Dengan adanya beragam kekayaan sumber daya alam, seharusnya mampu dikelola untuk menjadi nilai tambah dalam proses pembangunan ekonomi .

Desa Wisata adalah suatu kawasan pedesaan yang menawarkan keseluruhan suasana yang mencerminkan keaslian pedesaan baik dari kehidupan sosial ekonomi, sosial budaya, adat istiadat, memiliki arsitektur bangunan dan struktur tata ruang desa yang khas, atau kegiatan perekonomian yang unik untuk menarik serta mempunyai potensi untuk dikembangkannya berbagai kepariwisataan misalnya atraksi, makanan, minuman dan kebutuhan wisata lainnya. Desa Wisata dipandang dapat menciptakan lapangan kerja baru yang jelas dan dapat memberikan banyak peluang ekonomi, di samping juga dapat menjadi sarana untuk menjaga lingkungan dan mendorong pembangunan ekonomi setempat. Namun demikian harus disadari bahwa kegiatan wisata juga mempunyai dampak negatif. Pariwisata yang sering dituding sebagai penyebab macetnya lalu lintas, kerusakan lingkungan, kehancuran warisan budaya bangsa, dan pembawa masuk nilai budaya dan kebiasaan negatif. Selain itu masih rendahnya masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan objek wisata. Pengembangan desa wisata ini untuk lebih meningkatkan kunjungan apalagi dengan adanya dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat baik, terlihat dari alokasi bantuan dan pengembangan yang juga mengalami peningkatan.

Sunarji Harahap, M.M.

Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UIN Sumatera Utara/ Guru Best Teacher SMA Unggulan Al Azhar Medan / PENULIS MENDUNIA / Pengamat Ekonomi Milenial / Ketua Dewan Penasehat FOGIPSI Sumut

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image