Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Mengantisipasi Krisis Air Bersih

Gaya Hidup | Monday, 04 Sep 2023, 06:36 WIB
Warga mengantre air bersih. Foto: Ayo Bandung.

Persoalan ketersediaan pasokan air bersih sama sekali tidak boleh dipandang sebelah mata. Jika tidak ditangani sunguh-sungguh, krisis ketersediaan air bersih dapat memicu lahirnya disrupsi sosial.

Di mana pun kita berada, air selalu kita perlukan. Nyaris seluruh aktivitas kehidupan manusia melibatkan air. Rata-rata, setiap individu membutuhkan air sekitar 20-50 liter per hari untuk aneka macam keperluan, seperti untuk minum, memasak, mandi, mencuci pakaian hingga menyiram tanaman dan mencuci kendaraan.

Persoalan ketersediaan pasokan air bersih sama sekali tidak boleh dipandang sebelah mata. Jika tidak ditangani sunguh-sungguh, krisis ketersediaan air bersih di kawasan perkotaan dapat menjadi bom waktu yang siap meledak dan memicu lahirnya disrupsi sosial dahsyat di masa depan.

Faktanya, salah satu problem yang dihadapi kota-kota di negara kita sekarang ini adalah terus merangkaknya kebutuhan air bersih sejalan dengan terus bertambahnya jumlah penduduk kawasan perkotaan.

Kota-kota besar di negera kita berpotensi menghadapi ancaman krisi air bersih yang semakin besar di masa yang akan datang. Salah satu biang kerok penyebabnya adalah kian membengkaknya jumlah penduduk kawasan perkotaan kita yang tidak segera dibarengi dengan penambahan jumlah sumber pasokan air bersih yang memadai.

Celakanya, selain jumlah sumber pasokan air bersih yang cenderung tidak bertambah, perlakuan kita terhadap sumber-sumber air yang ada di sekitar kita, khususnya sumber air permukaan, masih pula memprihatinkan. Jujur saja, banyak dari kita, misalnya, yang masih getol mencemari sumber-sumber air.

Tak perlu jauh-jauh. Lihat saja ke sekeliling kita. Tidak sedikit situ, danau, sungai, bahkan laut tercemar limbah dan sampah. Sungguh ini suatu ironi. Di satu sisi, kita membutuhkan air. Tetapi, di sisi lain, kita sendiri yang malah mencemari sumber-sumber air.

Pencemaran air terjadi saat zat-zat berbahaya mencemari sumber-sumber air di sekitar kita sehingga menurunkan kualitas air atau menjadikannya beracun bagi manusia dan lingkungan. Air mudah tercemar karena ia mampu melarutkan lebih banyak zat dibandingkan cairan-cairan lainnya.

Jika hal tersebut terus dibiarkan, maka ini akan menjadi problem besar berkepanjangan di masa depan, tatkala kebutuhan air bersih diperkirakan meningkat dua hingga tiga kali lipat dari sekarang.

Supaya persoalan ketersediaan air bersih di kota-kota kita tidak menjadi masalah yang berkepanjangan, tentu saja dibutuhkan sejumlah langkah strategis. Salah satunya yaitu menjaga, merawat dan melindungi sumber-sumber air yang masih ada sekarang ini. Para pengelola kota harus mampu mengamankan sumber-sumber air potensial di wilayah mereka. Jangan sampai sumber-sumber air itu malah rusak dan bahkan musnah atau justru dikuasai oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Investasi besar-besaran perlu dilakukan oleh Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) agar mendapatkan tambahan jumlah sumber pasokan air baku. Selama ini, PDAM kerap kesulitan dalam hal melayani kebutuhan air minum warga dan kebutuhan air untuk sektor industri karena keterbatasan dalam soal sumber pasokan air baku.

Kerjasama antarpemerintah daerah dalam bidang konservasi air mutlak pula diperlukan. Keberadaan sebuah kota sama sekali tidak bisa dilepaskan dari kawasan-kawasan di sekitarnya. Baik dan buruknya mutu sumber air bagi sebuah kota sedikit-banyak akan dipengaruhi pula oleh kualitas lingkungan yang ada di daerah-daerah sekitarnya. Oleh karena itu, kerjasama yang harmonis dan sinambung antardaerah dalam hal konservasi air perlu dikedepankan.

Yang tak kalah pentingnya yakni efisiensi dalam pemakaian air. Kampanye hemat air perlu digelorakan di seluruh kawasan perkotaan di negeri ini. Bukan rahasia lagi masih banyak warga di negara kita yang begitu mudah menghambur-hamburkan air bersih untuk sejumlah aktivitas yang kurang begitu penting.

Efisiensi dalam pemakaian air juga perlu diberlakukan dalam soal penyedotan air bawah tanah. Berdasarkan serangkaian penelitian, kondisi air bawah tanah di sejumlah kota kita dewasa ini kian mengkhawatirkan buntut dari pengambilan air tanah yang berlebihan dan tidak terkendali. Ujungnya, kondisi permukaan air tanah di sejumlah kota mengalami penurunan tajam yang membuat sebagian kawasan perkotaan kita cenderung semakin ambles.

Air akan terus kita butuhkan. Nasib kita dan anak cucu kita sepenuhnya bergantung pada ketersediaan air. Kedaulatan pangan, kedaulatan energi dan pertumbuhan ekonomi bangsa ini ditentukan pula oleh ketersediaan air yang bersih dan memadai.

Menjaga, memelihara dan melindungi sumber-sumber air wajib kita upayakan. Menggunakan air dengan bijak dan efisien serta berhenti mencemari sumber-sumber air adalah langkah penting untuk kita lakukan.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image