Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Farah Fairuz

Hidup Selaras dengan Artificial Intelligence

Teknologi | 2023-08-31 20:32:14

“Potret seorang pelajar di SMPIT AMALIA Cibinong yang memanfaatkan teknologi AI untuk membuat aplikasi pembelajaran”


Kehadiran kecerdasan buatan cukup membuat kekhawatiran di beberapa masyarakat dunia termaksud Indonesia. Beberapa perusahaan telah memberhentikan karyawan dan mengganti mereka dengan teknologi kecerdasan buatan tersebut.

Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan adalah salah satu teknologi yang sedang berkembang pesat di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, AI sudah bisa menyelesaikan berbagai masalah kompleks yang terjadi di dunia dengan teknologi secara cepat.

Contoh saja, para penerjemah dibantu dengan aplikasi penerjemah terbaik yang bisa menyesuaikan struktur tata bahasa terjemahan secara halus dan baik. Masyarakat awam juga bisa membuat video berkualitas secara cepat. Bahkan, AI bisa menggantikan seorang penyiar berita di televisi. Dan bahkan tulisan-tulisan yang dikirimkan untuk mengikuti lomba menulis Republika ini, bisa saja hasil kreasi Artificial Inteligence. Ini hanya beberapa contoh dari ribuan masalah yang telah diselesaikan dengan AI.

Kecerdasan Buatan yang diprediksi akan merubah dan menguasai dunia dalam waktu dekat itu benar-benar nyata. Ketergantungan masyarakat dalam teknologi pun seakan sudah menjadi makanan sehari-hari. AI diciptakan dengan tujuan untuk memudahkan hidup masyarakat dalam melakukan aktivitasnya.

Menurut jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora Universitas Nadhatul Ulama Sidoarjo dengan judul “Ancaman dan Peluang Artificial Intelligence”, dengan potensi AI dalam memecahkan masalah, meniru, mengambil keputusan dan berinteraksi dengan lingkungan masyarakat membawa ancaman dan peluang yang perlu dipahami oleh masyarakat. Masyarakat harus bisa paham apa yang akan mereka hadapi dalam beberapa tahun ke depan.

Secara fungsi, AI sudah bisa digunakan di semua sektor pekerjaan. Mulai komunikasi, retail, manufaktur, perbankan, kesehatan, transportasi dan banyak lagi. Berkembangnya sebuah teknologi tidak akan lepas dari dampak negatif walaupun secara jelas teknologi sangat membantu masyarakat dalam setiap aspek kehidupan.

Pengunaan jangka Panjang AI akan berdampak pada berkurangnya lapangan pekerjaan masyarakat karena penggunaan AI yang lebih efektif dan efisien. Serta, semakin sering AI diberikan masalah maka semakin banyak data yang diterima oleh Kecerdasan Buatan tersebut. Hal ini membuat keamanan data pribadi dengan mudah diakses banyak orang.

Dari dampak-dampak inilah yang membuat masyarakat khawatir dan ragu dengan kehadiran kecerdasan buatan ini. Padahal jika masyarakat memahami konsep baik dari kehadiran kecerdasan buatan ini, masyarakat bisa sangat beruntung.

Salah satu creator youtube yang sudah menerapkan AI dalam keseharianya, Raymond Chin dalam video “Pelajari AI dari sekarang, Sebelum ketinggalan” menyampaikan, setiap hari 15 menit pelajari tentang AI. Ia percaya bahwa AI benar-benar akan merubah seluruh dunia.

Di era digital dan industry 5.0 masyarakat Indonesia tidak bisa mengandalkan satu ilmu dan pemahaman. Berbagai macam ilmu, pemahaman dan berani belajar hal baru harus bisa menyatu di dalam jiwa masyarakat sekarang agar masyarakat tidak ketinggalan dengan perubahan dunia.

Indonesia sebagai salah satu negara bagian timur yang sangat menjujung tinggi nilai adat, agama, budaya dan moral bukan suatu penghambat untuk masyarakat. Nilai-nilai ini akan mengimbangi dan mengurangi dampak negatif dari perkembangan teknologi.

Dampak negatif dari perkembangan teknologi kecerdasan buatan harus menjadi sebuah tantangan masyarakat. Tantangan yang harus dihadapin dan bukan sebagai permasalahan yang dibiarkan begitu saja. Teknologi ini akan terus berkembang tanpa kita setujui atau tidak.

Kecerdasan Buatan tidak akan menggantikan masyarakat jika masyarakat bisa menguasai dan mengadopsi tenologi kecerdasan buatan tersebut. Mulailah belajar bagamaina cara menggunaan AI dengan baik dan bijaksana sesuai dengan nilai-nilai kemasyarakatan yang tidak boleh hilang. Kesimbangan antar masyarakat dan teknologi harus selaras dengan perkembangan zaman. Teknologi kecerdasan buatan akan menjadi pelengkap bukan pengganti masyarakat

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image