Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ummu Tsabitah Nurbayah

Sekulerisme Sumber Krisis Moral pada Gen Z?

Agama | Thursday, 31 Aug 2023, 20:06 WIB

Oleh: Nurbayah Ummu Tsabitah, A.Md., Pemerhati Sosial dan Generasi

Sekitar 27,94% dari total penduduk Indonesia adalah kalangan generasi Z (Gen Z). Persentase tersebut menunjukkan komposisi masyarakat Indonesia didominasi oleh Gen Z. Kini, masyarakat menilai Gen Z sedang mengalami krisis etika (moral)

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai generasi Z sekarang hanya cenderung berpikir logis namun mengabaikan etika. Menurutnya, penilaian mengenai baik atau buruk sudah mulai terabaikan.

Lalu, apa sesungguhnya penyebab krisis etika pada Gen Z? Apakah krisis ini muncul dengan sendirinya pada pribadi Gen Z? Atau ada hal lain yang menjadi pangkal krisis yang mereka alami?

Penelitian American Psychological Association menemukan bahwa kemampuan mengelola stres dan mencapai gaya hidup sehat makin menurun di setiap generasi. Gen Z adalah generasi yang paling stres untuk saat ini. Situasi yang dihadapi Gen Z menyebabkan kebanyakan mereka tumbuh menjadi pribadi labil akibat terpaan informasi tanpa filter, cepat berubah, dan serba takpasti. Situasi yang dimaksud bisa dipastikan buah dari sistem sekularisme yang membiarkan Gen Z mendapatkan serangan pemikiran yang rusak.

Atmosfer kehidupan hedonistis, liberal, dan individualis juga makin memperburuk etika Gen Z. Krisis etika ini bisa kita saksikan dengan jelas di depan mata, seperti hilangnya adab pada guru disekolah hingga menyakiti dan melukai, pergaulan bebas yang berujung aborsi, kekerasan di jalan karena dalam pengaruh narkoba, dan sebagainya.

Krisis etika ini juga ditemukan oleh lembaga penelitian Reckiit Benckiser Indonesia terhadap 500 remaja di lima kota besar di Indonesia. Ditemukan sekitar 33% remaja pernah melakukan hubungan seks penetrasi dan 58% melakukan penetrasi pada usia 18—20 tahun. Data ini hanya salah satu informasi yang menunjukkan terjadinya krisis etika di kalangan Gen Z.

Sudah semestinya penguasa dan para pejabat mencampakkan sekularisme sebagai sumber krisis etika Gen Z. Sekularisme telah mencerabut nilai-nilai agama (Islam), melahirkan generasi rapuh tanpa adab, serta manusia yang merasa bebas berbuat, memiliki, beragama, dan berpendapat. Semua itu berkontribusi merusak kepribadian seluruh generasi, bukan hanya Gen Z

lusi krisis etika tentu tidak bisa dipisahkan dari keberadaan sistem yang baik nan sempurna, yakni Islam. Sekadar mengeluh dan menasihati Gen Z agar memerhatikan etika, bukanlah solusi yang bisa mengakhiri krisis. Cobalah belajar dari generasi muda para sahabat Nabi saw. yang berakhlak mulia dan luhur. Mereka dibesarkan dengan akidah Islam dan pemikiran yang cemerlang.

Ada beberapa teladan yang bisa diambil dari generasi muda para sahabat Nabi saw. yang dibina dengan aturan Islam. Pertama, memiliki sifat malu. Sifat malu yang paling utama pada diri seorang pemuda ialah malu kepada Rabb-nya. Sifat ini akan membias pada kesantunan budi pekerti, kematangan pribadi, dan kedewasaan berpikir. Alhasil, ia akan menjauhi segala tindakan yang tercela.

Kedua, melayani masyarakat. Seperti dicontohkan oleh sahabat Nabi saw. bernama Jabir bin Abdullah ra. dan Jabbar bin Shakhr ra. yang membantu Rasulullah saw. mencari mata air dan menimbanya. Nabi saw. kemudian mendatangi mereka dan meminta air itu untuk memberi minum untanya, selanjutnya Nabi saw. turun ke mata air dan berwudu. Inilah salah satu karakter yang dimiliki generasi muda sahabat Nabi. Melayani masyarakat menjadi bagian dari keseharian mereka karena itulah yang diajarkan oleh syariat.

Ketiga, bermurah hati dan dermawan. Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru ra., ia berkata, “Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw., ‘Islam yang bagaimanakah yang baik itu?’ Beliau saw. menjawab, ‘Memberi makan dan mengucap salam kepada orang yang kamu kenal maupun yang tidak kamu kenal.’” (HR Bukhari dan Muslim).

Perkara inilah yang dilakukan oleh generasi muda sahabat Nabi saw., mengikuti nasihat beliau (SAW). Masih banyak lagi etika baik yang dimiliki oleh generasi muda sahabat Nabi (SAW). Hendaknya semua ini menjadi teladan bagi Gen Z, juga generasi lainnya. Hidup dalam aturan Islam akan menghasilkan kebaikan dan kemuliaan, sedangkan hidup dalam sistem sekularisme akan terus mengalami kerusakan.

Sepatutnya penguasa muslim sadar dan mengarahkan solusinya pada Islam kafah, satu-satunya solusi atas berbagai krisis pada generasi. Memperjuangkannya tegak kembali sistem Islam merupakan jalan terbaik demi mengembalikan kemuliaan generasi. Wallahu a'lam bisshawab

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image