Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Kemunculan AI, apakah menjadi tantangan ataukah sebuah ancaman

Teknologi | 2023-08-30 19:49:11

Kecerdasan Buatan atau jika dalam Bahasa Inggris adalah Artificial Intelegence (AI) telah berkembang dalam beberapa dekade terakhir, terutama tahun-tahun belakangan ini dimana kehadiran dari AI mempengaruhi berbagai aspek kehidupan khususnya mempengaruhi Gen Z, Mengapa dikatakan demikian sebab banyak yang telah duduk dibangku kuliah yang memanfaatkan Kecerdasan Buatan (AI) sebagai sarana untuk mempermudah mereka dalam pengerjaan tugas baik dari tingkat yang mudah hingga yang sulit sekalipun. Bukan hanya yang duduk di bangku kuliah, anak ditingkat SMA bahkan SMP pun ada yang sudah mengenal AI. Namun hal ini pastinya memiliki pengaruh terutama pada generasi muda yang telah mengenal AI dan mempergunakannya dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya mendapat kesempatan karier baru, meskipun dikatakan AI dan teknologi terkait dapat menggantikan beberapa pekerjaan rutin, namun nyatanya teknologi ini juga menciptakan peluang baru. Anak muda yang memahami AI dan teknologi terkait memiliki peluang untuk mengembangkan karier di bidang ini seperti analisis data hingga rekayasa robotika. Pastinya hal seperti ini diharuskan untuk memiliki keterampilan yang diperlukan, para generasi muda perlu mengembangkan keterampilan baru untuk mengikuti perkembangan AI. Kemampuan pemrograman, analisis data, dan pemahaman tentang bagaimana AI bekerja akan menjadi aset berharga dalam dunia kerja yang semakin terotomatisasi.

Dari hal diatas munculah sebuah pertanyaan yang sering ditanyakan, apakah AI merupakan ancaman atau justru sebuah tantangan yang bisa diatasi dengan bijak. Diatas telah disentil tentang bagaimana kemungkinan hilangnya lapangan pekerjaan karena otomatisasi dari AI, pekerjaan rutin dan berulang cenderung rentan tergantikan oleh mesin cerdas, yang dapat mengakibatkan ketidakpastian ekonomi dan sosial, hal ini bisa menjadi tantangan bagi anak muda jika tidak bisa bergerak mengikuti perkembangan jaman mereka akan tertinggal dan akan sulit menemukan pekerjaan sehingga dipaksa untuk belajar lagi dan lagi. Selain hal ini, masih ada lagi yang menjadikan AI sebuah ancaman yaitu ketika kita mengakses Kecerdasan Buatan (AI) pastinya berhubungan dengan keamanan Data dan Privasi, AI memerlukan data untuk belajar dan beroperasi. Namun, pengumpulan dan penggunaan data yang tidak tepat dapat membahayakan privasi individu dan potensial penyalahgunaan data pribadi. Belum lagi tantangan selanjutnya seperti ketergantungan terhadap teknologi yang dapat mengakibatkan kehilangan keterampilan manusia yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Ada juga ancaman dari keamanan Cyber, jika AI digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan serangan siber yang lebih canggih dan merusak, pengembangan AI juga membuka pintu bagi kejahatan yang dilakukan dengan bantuan teknologi ini. Contohnya adalah pembuatan deepfake yang dapat digunakan untuk memalsukan identitas atau menciptakan konten palsu.

Bisa kita lihat AI muncul bisa sebagai ancaman bahkan menjadi tantangan, oleh karena itu penting untuk mengembangkan dan mengatur AI dengan bijak untuk memaksimalkan manfaatnya sambil meminimalkan risiko negatifnya. AI bukan lah ancaman tunggal atau tantangan semata, ia adalah kombinasi keduanya. Kemampuan AI untuk memberikan solusi inovatif dan efisiensi harus dilihat sebagai tantangan untuk mengoptimalkan potensinya. Namun, perlu diingat bahwa pengembangan AI harus diawasi dengan ketat untuk menghindari risiko-risiko yang mungkin timbul. Dengan pendekatan yang bijak dan bertanggung jawab, AI dapat menjadi alat yang kuat untuk kemajuan manusia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image