Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sauri Peradhayana

Dampak Buruk AI pada Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif

Edukasi | Saturday, 26 Aug 2023, 23:40 WIB

Pendidikan adalah fondasi perkembangan intelektual dan sosial bagi generasi mendatang. Dalam era yang semakin terhubung secara teknologi, penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) dalam pendidikan telah menjadi topik yang kontroversial. Meskipun AI memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas pembelajaran, perlu juga mempertimbangkan dampak buruknya terhadap perkembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa.

Robot AI

Salah satu dampak buruk yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan tergerusnya perkembangan keterampilan berpikir kritis siswa dan guru. Teknologi AI cenderung memberikan jawaban cepat dan solusi instan atas pertanyaan yang diajukan. Ini bisa mengakibatkan kecenderungan siswa untuk mengandalkan informasi yang diberikan oleh AI tanpa melibatkan pikiran kritis mereka sendiri. Keterampilan analisis, evaluasi, dan pemecahan masalah dapat tersisihkan karena ketergantungan pada solusi yang disediakan oleh teknologi.

Selain itu, penggunaan AI dalam pembelajaran dapat menghambat perkembangan kreativitas siswa dan guru. Pendidikan yang efektif harus merangsang imajinasi dan inovasi. Namun, AI cenderung beroperasi berdasarkan pola dan data historis, yang dapat membatasi variasi dalam pendekatan pembelajaran. Siswa mungkin merasa terbatas dalam eksplorasi ide-ide baru karena interaksi dengan AI cenderung mengarah pada solusi yang sudah ada sebelumnya.

Lebih lanjut, dalam sistem pendidikan yang diatur oleh AI, evaluasi prestasi siswa mungkin menjadi lebih berfokus pada pengukuran yang dapat dihitung dengan mudah, seperti ujian standar. Ini bisa mengabaikan keterampilan sikap dan psikomotor yang tidak mudah diukur oleh algoritma, seperti empati, kerjasama, dan keterampilan sosial. Keterampilan ini memiliki peran penting dalam membentuk siswa menjadi individu yang berpikiran luas dan terhubung dengan dunia di sekitarnya.

Kesenjangan juga dapat muncul dalam pendidikan yang didukung oleh AI. Meskipun AI dapat membantu mengatasi kendala akses geografis, teknologi ini juga dapat memperdalam kesenjangan antara siswa yang memiliki akses terhadap teknologi dan mereka yang tidak. Hal ini dapat menghasilkan pembelajaran yang tidak merata dan merugikan siswa dari latar belakang ekonomi yang kurang mendukung.

Namun, perlu diakui bahwa penggunaan AI dalam pendidikan juga memiliki manfaat. AI dapat membantu mengidentifikasi kelemahan individu dalam pemahaman materi, memberikan umpan balik secara instan, dan membantu dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, solusinya bukanlah menghindari penggunaan AI sepenuhnya, tetapi memahami batasannya dan mengintegrasikannya dengan bijaksana dalam kurikulum yang mengedepankan keterampilan berpikir kritis dan kreatif didasari oleh keterampilan sikap dan psikomotor yang baik.

Dampak buruk AI pada keterampilan berpikir kritis dan kreatif dalam pendidikan perlu mendapatkan perhatian serius dari mereka yang terlibat didalamnya termasuk sekolah dan pemerintah. Pendidikan yang holistik harus mengembangkan keterampilan intelektual dan emosional siswa. Oleh karena itu, perlu pendekatan yang seimbang dalam penggunaan teknologi AI dalam pendidikan, dengan penekanan pada pengembangan keterampilan kritis, analitis, dan kreativitas yang tak ternilai harganya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image