Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adhyatnika Geusan Ulun

Ketika Teknologi AI Bernama VAR Sangat Mendesak di AFF

Teknologi | Saturday, 26 Aug 2023, 10:50 WIB
Ilustrasi VAR. (istimewa)

Pertandingan Timnas Remaja Indonesia di AFF U-23 melawan Malaysia disinyalir banyak kejanggalan. Mulai keputusan offside hakim garis, keputusan pelanggaran di lapangan, hingga hukuman penalti yang berakibat kekalahan Garuda Muda.

Begitupun ketika Garuda Muda saat melawan Timor Leste. Kendati menang dengan skor tipis, namun setidaknya ada dua keutusan offside yang benar-benar merugikan Timnas.

Tentu, tidak bermaksud mengungkit kekalahan menyakitkan dari seteru abadi Timnas Sepakbola Indonesia, namun penggunaan video assistant referee (VAR) sangat mendesak digunakan di kejuaraan bergengsi Asia Tenggara tersebut,

Adalah janggal, ketika mulai 2028 FIFA sebagai organisasi sepakbola dunia mulai menerapkan teknologi VAR di banyak negara. Bahkan, kini lebih dari 100 kompetisi dunia munggunakan VAR, sementara AFF sendiri yang merupakan induk sepakbola Asia Tenggara belum memakainya di setiap kejuaraan yang digelar.

Perkembangan artificial intelligences (AI) yang kian masiv diyakini merambah di semua sektor, tidak terkecuali olahraga. Terdapat banyak cabang olahraga mulai menggunakan VAR untuk memberikan jaminan objektivitas di setiap even.

Sebenarnya, cara bekerja teknologi yang disajikan VAR relatif sederhana. Namun, banyaknya instrumen yang dperlukan VAR cukup mahal.

Sistem yang disajikan VAR adalah untuk membantu para pengadil lapangan memberikan keputusan yang tepat. Tentu atas challenge yang diminta para pemain yang sebelumnya menganggap keputusan wasit dianggap tidak sesuai. Tanpa challenge, wasit tidak wajib tunduk kepada VAR.

Sekurang-kurangnya ada empat hal yang diizinkan VAR diterapkan, yaitu keputusan goal, keputusan penalti, pemberian kartu merah langsung, dan identifikasi permasalahan di lapangan, seperti jika ada keributan berujung perkelahian pemain. Sehingga, wasit melalui VAR dapat memberikan keputusan yang adil dan dapat diterima semua pihak.

Mahalnya perangkat VAR, yang terdiri dari sekurang-kurangnya penempatan kamera berteknologi tinggi yang dapat men-zoom dengan resolusi besar di setiap sudut lapangan, termasuk para assistant ahli yang dengan fokus mengamati setiap detail kamera di ruang kerjanya, menjadi salah satu penyebab belum diterapkannya VAR di beberapa cabang olahraga.

Namun, terlepas dari permasalahan di atas, untuk sekelas AFF seharusnya para petingginya sudah memikirkan penggunaan VAR. Hal tersebut diyakini akan meminimalisasi permasalahan pertandingan yang kerap terjadi di setiap kejuaraan yang digelar AFF.

Akhirnya, dengan penggunaan VAR nanti, keputusan yang keliru seperti yang terjadi pada pertandingan Indonesia vs Malaysia, dan Indonesia vs Timor Leste yang merusak semangat fair-play yang terus didengungkan tidak akan terulang lagi. ***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image