Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Saleh Arifin Ritonga S.Pd

AI, Ancaman atau Tantangan?

Lomba | 2023-08-24 16:56:21

Di era digital yang semakin maju ini, perkembangan teknologi telah menciptakan berbagai macam inovasi baru, salah satunya adalah kehadiran AI (kecerdasan buatan). Kehadiran kecerdasan buatan (AI) telah mengubah kegiatan manusia dengan cara cepat dan mengagumkan. AI dapat meniru kecerdasan manusia seperti kemampuan untuk mempelajari, beradaptasi, mengambil keputusan berdasarkan data yang diberikan, dan algoritma yang terstruktur atau model yang lebih kompleks seperti jaringan saraf tiruan.

Kehadiran AI juga menyentuh dalam berbagai sektor kehidupan, baik dalam industri, layanan kesehatan, pendidikan, dan bahkan di rumah tangga. Di bidang industri, AI digunakan dalam industri seperti otomotif untuk mengembangkan mobil otonom yang dapat mengemudi sendiri. Di bidang medis, AI digunakan dalam diagnosis penyakit dan prediksi hasil perawatan. Di bidang transportasi, AI digunakan untuk mengembangkan mobil otonom yang dapat mengurangi kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan efisiensi bahan bakar. Mobil otonom menggunakan sensor dan algoritma AI untuk mengidentifikasi rintangan di jalan dan mengambil keputusan secara otomatis, mengurangi ketergantungan pada faktor manusia yang rentan terhadap kesalahan.

Di balik kehebatan AI ini, timbul pertanyaan dan perdebatan tentang apakah AI merupakan ancaman atau tantangan bagi manusia. Ada dua pandangan yang berbeda dalam menanggapi kehadiran AI. Pandangan pertama adalah bahwa AI merupakan ancaman bagi manusia. Beberapa orang berpendapat bahwa perkembangan AI dapat mengancam lapangan pekerjaan manusia. Kehadiran AI juga memunculkan beberapa isu etis dan sosial yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah tentang keamanan data.

Dalam era digital ini, data adalah aset berharga. AI dapat mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan data pengguna untuk memberikan pengalaman yang lebih personal. AI juga memiliki potensi besar untuk menggantikan pekerja manusia dalam berbagai industri. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan pekerjaan massal dan meningkatkan tingkat pengangguran. Selain itu, ada kekhawatiran tentang bagaimana AI dapat digunakan untuk tujuan yang jahat atau merugikan manusia. Contohnya adalah penggunaan AI dalam menciptakan deepfake, yaitu rekaman video palsu yang tampak sangat nyata. Hal ini dapat digunakan untuk menyebarkan informasi palsu atau merusak reputasi seseorang.

Pandangan kedua adalah bahwa kecerdasan AI adalah tantangan yang dapat memberikan manfaat bagi manusia. AI dapat membantu manusia dalam berbagai cara, seperti dalam dunia medis di mana mereka dapat digunakan untuk melakukan operasi yang lebih akurat dan minim invasif. Mereka juga dapat digunakan dalam pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur yang berisiko tinggi, seperti di daerah bencana alam atau lingkungan berbahaya. kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Dalam berbagai sektor seperti manufaktur, kesehatan, dan transportasi, AI telah digunakan untuk melakukan tugas-tugas yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh manusia. Misalnya, di bidang manufaktur, AI dapat melakukan pekerjaan berulang dengan cepat dan akurat, mengurangi kesalahan manusia dan meningkatkan output produksi.

Menurut penulis adalah kehadiran AI menjadi tantangan bagi manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami cara menggunakan AI dengan baik, sehingga tidak menjadi ancaman. Supaya tidak menjadi ancaman, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :

Pertama, pendidikan pencerahan tentang AI.

Pendidikan tentang AI bukan hanya tentang mempelajari teknologi dan algoritma di baliknya, tetapi juga tentang pemahaman mendalam tentang implikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini, pendidikan tentang AI dapat membantu manusia memahami bagaimana AI dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses bisnis, meningkatkan efisiensi, dan menghasilkan solusi yang lebih baik dalam berbagai bidang seperti kesehatan, transportasi, dan energi.

Selain itu, pendidikan AI juga dapat memberikan pemahaman tentang etika dan tanggung jawab yang terkait dengan penggunaan teknologi ini. Manusia perlu memahami bahwa AI dapat memiliki dampak yang signifikan pada masyarakat, termasuk masalah privasi, keamanan data, dan ketimpangan sosial. Dengan memiliki pemahaman yang kuat tentang etika AI, manusia dapat menghindari penyalahgunaan teknologi dan memastikan bahwa AI digunakan untuk kebaikan bersama.

Kedua, Kesadaran tentang AI

Hal ini penting untuk penyadaran bagi manusia dalam mengatasi ketakutan, kekhawatiran, dan kesalahpahaman yang mungkin muncul sehubungan dengan teknologi ini. Terlalu sering, AI digambarkan sebagai ketakutan yang berlebihan yang akan menggantikan pekerja manusia, mengurangi lapangan kerja, dan mengambil alih keputusan-keputusan penting dalam kehidupan manusia. Namun, dengan pengetahuan yang tepat, manusia dapat melihat bahwa AI sebenarnya dapat berfungsi sebagai alat yang membantu manusia, meningkatkan produktivitas, dan mempermudah pekerjaan manusia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image