Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yupiter Sulifan

Membangun Interaksi Sosial dengan Aktifitas Olahraga

Guru Menulis | 2023-08-24 14:08:47

Lingkungan belajar di SMP Raudlatul Jannah sangat menarik kita ulas, awal mula saya mengajar di lingkungan pendidikan ini saya menemukan atmosfer yang berbeda dari sekolah lain pada umumnya. Gedung menjulang tinggi hanya ada beberapa sepeda angin yang terparkir dan yang membuat saya tambah penasaran pada sekolah ini tentang siswa-siswinya yang masih berjumlah belasan anak. Namun, hal ini yang membuat saya lebih semangat untuk menjelajah lebih dalam, jumlah siswa yang belum begitu banyak membuat interaksi dalam pembelajaran sangat mengena pada diri siswa.

Pilar Sinulingga R, S.Pd

Awalnya saya sedikit pesimis dengan jalannya pembelajaran karena saya beranggapan dengan jumlah siswa yang sedikit akan menghambat proses pembelajaran terkhusus olahraga. Pelajaran olahraga menuntut ada beberapa materi yang membutuhkan kerjasama tim dan kekompakan di dalamnya dan benar sekali saat materi sepak bola diberikan, apa yang terjadi? Pembelajaran tidak sesuai dengan skenario yang telah saya rancang.

Satu bulan berlalu kondisi masih tetap sama saya kesulitan memberikan pembelajaran yang dapat diterima oleh seluruh siswa, meskipun pembelajaran menggunakan modifikasi. Di tengah kegundahan dalam mengajar perlahan menemukan formula dan secercah harapan. Ternyata, setelah dilakukan pengamatan kondisi siswa di SMP Raudlatul Jannah bergantung pada gadget hal-hal yang berhubungan dengan fisik atau permainan. Banyak siswa yang mengabaikan dan yang lebih menarik lagi jika ada siswa yang berprestasi di bidang olahraga maka dia akan menganggap remeh temennya yang hanya bisa berolahraga dengan gadget.

Alhasil, saya sebagai guru harus memutus stigma yang seperti ini dan seluruh siswa harus belajar sesuai dengan porsinya agar tetap mendapatkan pengetahuan dan kebugaran yang selayaknya mereka dapatkan saat pembelajaran olahraga. Disini saya mencoba memberikan stimulus melalui penyajian permainan tradisional yang dikemas dalam permainan outbound seperti : balap lari bakiak, pipa bocor, estafet air, jaring laba-laba, dsb. Luar biasanya kegiatan tersebut menumbuhkan animo antusias yang sangat besar dan respon luar biasa ditunjukkan oleh siswa saat pembelajaran. Biasanya, kendala yang ditemukan pada sekolah di perkotaan adalah kurangnya seorang pendidik mengeksplore kemampuan, bakat, keinginan serta rasa penasaran dari diri siswa. Menganggap permainan outbound tidak bisa dilakukan di sekolahnya karena keterbatasan lahan bermain, ketersediaan alat, SDM yang tidak memadai.

Dari hal menarik yang ditemukan diatas kita sebagai pendidik jangan menaruh harapan yang lebih dari siswa-siswi kita. Mereka akan menjadi generasi rebahan, malas kegiatan outdor, generasi olahraga jempol, mudah digiring ke hal-hal negatif, tidak mempunyai pemikiran yang jauh ke depan. Saya mencoba memberikan tips agar siswa kembali menyenangi hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan outdor dan membangun interaksi sosial yang baik dalam aktivitas olahraga.

1. Team Building

Team building merupakan bentuk dari peningkatan hubungan kerjasama, solid, sinergi serta kekompakan tim atau kelompok.

2. Team Work

Team work merupakan suatu bentuk kerjasama tim untuk dapat mencapai tujuan bersama.

3. Melatih Komunikasi

Komunikasi sebagai suatu proses serta tata cara menyampaikan informasi yang tepat kepada seseorang atau kelompok.

4. Meningkatkan Kemampuan Leadership

Leadership merupakan kekuatan proses dalam memimpin seseorang atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.

5. Meningkatkan Konsentrasi

Konsentrasi merupakan proses peningkatan daya fokus serta daya ingat pikiran seseorang terhadap sesuatu.

6. Meningkatkan Kreativitas

Kreativitas merupakan suatu proses peningkatan suatu daya cipta ataupun suatu ide baru untuk dikembangkan.

7. Meningkatkan Kemampuan Untuk Membuat Strategi

Strategic Planning merupakan suatu perencanaan dari segi manajemen untuk mencapai sasaran atau tujuan.

8. Meningkatkan Kemampuan Menganalisis

Analisis merupakan kemampuan untuk menelaah dan menyelidiki sesuatu, sehingga suatu masalah lebih mudah untuk dipahami serta dipecahkan.

9. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Confidence merupakan peningkatan rasa percaya diri terhadap kemampuan yang dimilikinya, sehingga akan lebih mudah dalam mengambil keputusan.

Dengan demikian sebenarnya pendidikan di sekolah adalah bagian dari pendidikan dalam keluarga dan agama sebagai dasar pijakan umat manusia dalam proses kehidupan. Semoga pengalaman yang baru saya berikan membantu para pendidik di negeri ini yang mengalami masalah maupun kesulitan yang sama dirasakan dengan saya. “Barang siapa yang bersungguh-sungguh, dia pasti akan berhasil”. (penulis Pilar Sinulingga R, S.Pd., SMP Raudlatul Jannah)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image