Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ryandika Fahmi Rahmansyah

Akselerasi Kajian SDGs untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Pendidikan dan Literasi | Wednesday, 23 Aug 2023, 19:24 WIB

Seluruh isu pendidikan berkualitas dalam SDGs diintegrasikan dalam satu tujuan yakni tujuan nomor 4, yaitu inklusif dengan tertuju pada guru honorer yang kurang sejahtera ditempatkan di wilayah 3T. Banyak dari mereka yang gajinya hanya sedikit dan bahkan tidak digaji, para guru honorer masih merasa gajinya belum setara dengan apa yang mereka kerjakan .Bahkan di daerah yang terpencil banyak guru honorer yang tidak digaji sama sekali, hal ini disebabkan karena terbatasnya keuangan daerah ,masalah ini tentu akan menimbulkan masalah baru mengingat di daerah 3T fasilitas seperti akses jalan, akses internet dan di sekolah daerah terpencil pun masih sangat minim fasilitas.

Kisah guru tanpa gaji juga dituturkan oleh Abraham Manafe, guru di SMA Negeri 1 Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Di pedalaman itu, banyak guru tidak digaji. Gaji mereka bersumber dari dana bantuan operasional sekolah. Sayangnya, minimnya jumlah siswa menyebabkan anggaran pun terbatas .Untuk mensiasati kebutuhan mereka, para guru ini bekerja serabutan. Terkadang, mereka menjadi buruh tani hingga jualan ikan dan daging keliling. Pekerjaan utama mereka di sekolah pun kadang berantakan. ”Mau tuntut guru profesional tapi kesejahteraan mereka tidak dijamin. Ini sangat sulit,” katanya.

Pemerintah mungkin hanya memikirkan bahwa jika mereka mengirimkan guru-guru yang berkualitas maka daerah terpencil akan maju dan mendapat pendidikan yang lebih baik .Namun, kenyataan di lapangan bahwa guru berkualitas tanpa fasilitas yang memadai proses belajar pun tidak akan maksimal, banyak yang harus dibarengi pemerintah jika ingin memeratakan pendidikan di Indonesia. Diperlukan juga program belajar yang fleksibel dan sesuai dengan pembelajaran di daerah terpencil seperti kurikulum khusus yang akan menunjang pendidikan di daerah 3T bisa hampir setara dengan wilayah yang lain di Indonesia.

Permasalahan ini sangat kompleks karena pada intinya kesejahteraan guru menjadi salah satu tolak ukur majunya pendidikan di wilayah 3T. Bagaimana bisa guru memberikan inovasi jika hal-hal yang menunjang tidak memadai dan bahkan tidak tersedia.

Upaya yang dapat dilakukan pemerintah dengan memperbanyak siswa, mahasiswa, dan semua orang yang bergerak di bidang pendidikan turut serta dalam pelaksanaan pendidikan di wilayah 3T. Dari semua itu maka guru honorer yang ada di wilayah 3T akan terbantu, selain itu sumber daya manusia di daerah 3T akan terbiasa berhadapan dengan orang terpelajar dalam jumlah yang banyak sehingga mendorong mereka untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di daerah mereka.

Daftar Pustaka :

https://www.kompas.id/baca/dikbud/2021/11/30/guru-daerah-3t-berinovasi-atasi-keterbatasan-pendidikan

https://www.kompas.id/baca/nusantara/2021/11/29/guru-honorer-di-daerah-3t-jauh-dari-sejahtera

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image