Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhamad Arif Mahdiannur

Mengubah Paradigma Pembelajaran: Mode Aktivitas Bersyarat Dikaji untuk Mahasiswa Lebih Aktif

Edukasi | Monday, 21 Aug 2023, 13:19 WIB

 

https://unsplash.com/)" />
Ilustrasi mengikuti pembelajaran daring (Sumber: https://unsplash.com/)

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dosen yang diketuai oleh Muhamad Arif Mahdiannur dari Program Studi S1 Pendidikan Sains, FMIPA Universitas Negeri Surabaya, menunjukkan bahwa penggunaan mode aktivitas bersyarat di Learning Management System (LMS) dapat meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam pembelajaran hibrid. Penelitian ini berjudul “Implementasi Mode Aktivitas Bersyarat di LMS Terhadap Partisipasi Mahasiswa dalam Pembelajaran Hibrid” dan brief report atas temuan penelitian ini telah disampaikan pada ICoMSE 2023 pada tanggal 14 Agustus 2023 di Malang. Penelitian ini dibantu oleh tim dosen yang ada di Program Studi S1 Pendidikan Sains, yakni Martini, Dyah Astriani, Laily Rosdiana, dan An Nuril Maulida Fauziah.

Pembelajaran hibrid adalah model pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan daring. Dalam pembelajaran hibrid, mahasiswa dapat memilih waktu, tempat, dan cara belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Namun, tantangan utama dari pembelajaran hibrid adalah bagaimana memotivasi dan melibatkan mahasiswa secara aktif dalam proses belajar.

Salah satu solusi yang ditawarkan oleh peneliti adalah menggunakan mode aktivitas bersyarat di LMS. Mode aktivitas bersyarat adalah fitur yang memungkinkan pengajar untuk menentukan kondisi atau syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh mahasiswa sebelum mereka dapat mengakses atau menyelesaikan aktivitas belajar lainnya. Misalnya, mahasiswa harus menonton video pembelajaran sebelum mereka dapat mengikuti kuis atau diskusi.

Peneliti melakukan eksperimen dengan menggunakan kelas yang mengikuti mata kuliah Fluida. LMS dirancang menggunakan mode aktivitas bersyarat di LMS. Peneliti mengukur partisipasi mahasiswa dengan menggunakan indikator seperti jumlah akses, waktu akses, jumlah interaksi, nilai akhir, dan respons mahasiswa berdasarkan Net Promoter Scores.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki partisipasi yang lebih tinggi pada mode aktivitas bersyarat di LMS. Mahasiswa yang menggunakan mode aktivitas bersyarat di LMS lebih sering dan lebih lama mengakses materi pembelajaran, lebih banyak berinteraksi dengan pengajar dan sesama mahasiswa, dan mendapatkan nilai akhir yang lebih baik. Peneliti menyimpulkan bahwa mode aktivitas bersyarat di LMS dapat menjadi strategi efektif untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam pembelajaran hibrid.

Salah satu peneliti, Muhamad Arif Mahdiannur, mengatakan bahwa mode aktivitas bersyarat di LMS dapat membantu mahasiswa untuk mengatur ritme belajar mereka sendiri dan merasakan tantangan yang positif. “Dengan mode aktivitas bersyarat, mahasiswa tidak bisa asal-asalan dalam belajar. Mereka harus memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh pengajar untuk bisa melanjutkan ke aktivitas berikutnya. Ini membuat mereka lebih termotivasi dan terlibat dalam pembelajaran,” ujarnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image