Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yusra

Implementasi Pembelajaran yang Berpihak Kepada Murid

Guru Menulis | 2023-08-18 09:28:34
Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 8 Guru SMPN 2 Banda Aceh

BANDA ACEH - Program Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 8 sudah berlangsung hampir tiga bulan. Dari kegiatan pendidikan Calon Guru Penggerak (CGP) tersebut saya sebagai salah satu peserta banyak mendapatkan pengetahuan baru terutama dalam melakukan proses pembelajaran yang berpihak kepada murid di kelas dan sekolah.

Tidak saja pengetahuan baru, bahkan semenjak mengikuti pendidikan Guru Penggerak baik secara daring maupun luring, saya pula mendapatkan keterampilan (skill) baru atau kecakapan menggunakan perangkat digital untuk menunjang kegiatan pendidikan. Sehingga semuanya akan sangat memudahkan dalam melakukan pekerjaan.

Hingga hari ini program pendidikan guru penggerak angkatan delapan telah memasuki tahap Pendampingan Individu (PI) ke-3 oleh Pengajar Praktik (PP). Pada kegiatan Pendampingan Individu ke-3 ini mengangkat tema Implementasi Pembelajaran yang Berpihak Kepada Murid.

Alhamdulillah PP saya, Ibu Asmaul Husna, S.Pd selalu memberikan yang terbaik buat saya ketika beliau melakukan pendampingan dan mengunjungi sekolah tempat saya bertugas. Banyak bimbingan dan arahan yang diberikan saat proses praktik lapangan berlangsung.

Beberapa kegiatan yang kami laksanakan dalam Pendampingan Individu ke-3 sebagimana agenda PP antara lain; tindak lanjut hasil analisis dan refleksi umpan balik dari PI ke-2, rencana penerapan pembelajaran sosial emosional, hasil lokakarya 2 terkait keterlaksanaan BAGJA di sekolah CGP, dan persiapan tugas CGP untuk PI ke-4 tentang Pembuatan RPP Pembelajaran Diferensiasi, Sabtu, 13 Agustus 2023 seperti berikut ini.

Refleksi dan Umpan Balik

Refleksi dan umpan balik yang sudah kami lakukan dalam proses pembelajaran terkait apa yang telah dipelajari dalam pendidikan guru penggerak adalah proses pembelajaran diferensiasi selama ini memang telah kami jalankan.

Bahkan sebelum program pendidikan guru penggerak ada seperti saat ini, dan selama menjadi CGP baru saya memahami apa yang kami pelajari di dalam pendidikan guru penggerak ternyata saya sudah lakukan berbagai hal dalam proses pembelajaran tapi prosesnya.

Kendati demikian memang masih secara umum, belum spesifik dan belum terstruktur dengan baik.

Dengan adanya program pendidikan guru penggerak ini, maka semakin mempertajam model pembelajaran diferensiasi baik dari segi modul maupun dalam proses. Dan ini sangat memotivasi kami saat implementasi (ekskusi).

Artinya Implimentasi pembelajaran yang berpihak kepada murid melibatkan pendekatan dan strategi yang berfokus pada kebutuhan, minat, dan perkembangan individual siswa telah berlangsung di dalam pembelajaran yang kami laksanakan.

Tujuan implementasi pembelajaran yang berpihak pada murid

Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan setiap murid untuk berkembang secara optimal. Pertimbangkan gaya belajar yang berbeda-beda dan kemampuan murid dalam kelas.

Sehingga kita harus menggunakan beragam metode, materi, dan alat pembelajaran untuk mengakomodasi keberagaman ini.

Kita harus ingat bahwa setiap murid unik, jadi pendekatan yang berpihak kepada murid haruslah bersifat fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan murid.

Rencana Pembelajaran Kompetensi Sosial dan Emosional atau Disingkat KSE

Apa yang akan kita lakukan kedepan tentang pembelajaran Kompetensi Sosial Emosional ini?

Adapun yang akan saya lakukan kedepan dalam pebelajaran ini adalah lebih kepada membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam mengelola emosi untuk membangun hubungan yang sehat dan menetapkan tujuan yang baik dalam mengambil segala keputusan.

Sebagimana kita ketahui lima unsur Kompetensi Sosial Emosional (KSE) Guru Penggerak yaitu kesadaran diri, pengelolaan diri (manajemen diri), kesadaran sosial, kemudian keterampilan berelasi serta pengambilan keputusan yang bertanggung jawab seperti penjelasan di bawah ini:

Kompetensi Pembelajaran Sosial Emosional

Kesadaran diri yaitu kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan.

Manajemen diri yaitu kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi.

Kesadaran sosial merupakan kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks yang berbeda-beda.

Keterampilan berelasi adalah kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan hubungan yang sehat dan suportif.

Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab, yakni kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun yang berdasar atas kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangkan standar-standar etis dan rasa aman, dan untuk mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologis (well being) diri sendiri, masyarakat, dan kelompok.

Namun yang lebih penting dan sebagai prinsip mendasar adalah guru sendiri juga harus memiliki kesadaran diri yang baik dan mampu mengendalikan emosi diri. Seorang guru ia harus menyadari bahwa dirinya dalam melakukan pekerjaan harus sungguh-sungguh dan profesional.

Jika hal itu ada pada setiap diri guru, maka kompetensi Sosial Emosional akan mudah dicapai.

Apa yang harus diperbaiki kedepan?

Dari hasil amatan dan pengalaman bahwa hal yang harus segera diperbaiki kedepannya adalah lebih menekankan pada aspek kerjasama antar siswa, teman sejawat dan warga sekolah.

Kita harus sama-sama memahami dan menerapkan pembelajaran KSE tersebut sehingga guru dapat mengajak siswanya untuk menyadari, melihat, mendengar, merasakan apa yang terjadi di sekelilingnya.

Sehingga siswa dapat tumbuh dan berkembang sesuai minat dan bakatnya dalam hal pengetahuan, keterampilan dan sikap, juga dalam pembiasaan positif yang ada di kelas dan di lingkungan sekolah.

Refleksi dan umpan balik tentang BAGJA yang sudah CGP kerjakan di LMS (Learning Management System). Bagaimana implimentasinya di sekolah? Dari setiap langkah BAGJA di bagian mana yang ada kendalanya?

Pada langkah eksekusi yang saya rasakan ada kendalanya karena kita perlu bekerjasama dengan manajemen sekolah dan wali siswa supaya tahap ini bisa berjalan sesuai seperti yang kita harapkan. Meskipun prosesnya tetap ada seiring tahap-tahap itu kita lakukan.

Intinya kolaborasi dan kerjasama dalam proses tersebut sangat membantu agar segala yang sudah kita siapkan dapat terlaksana dengan baik dan semua proses yang kita lakukan berpihak kepada peserta didik.

Kesimpulan

Dari implementasi pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik adalah bahwa pendekatan ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

Dengan adanya implementasi pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik, kita tidak hanya melahirkan siswa yang sukses secara akademis. Tetapi juga mendidik siswa yang berdaya saing, mampu beradaptasi, dan memiliki motivasi intrinsik untuk terus belajar sepanjang hayat.

Dalam keseluruhan, pendekatan ini berkontribusi pada pembentukan generasi yang cerdas, kreatif, mandiri, dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan tingkat percaya diri yang lebih baik.

Sekian dan terima kasih. Salam guru hebat!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image