Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nazwar

Dakwah Berbasis AI

Lomba | Wednesday, 16 Aug 2023, 10:43 WIB
Keterangan: Dokumen Pribadi

Peranan Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence yang disingkat AI pada alat guna teknologi dapat dimanfaatkan sebagai media dakwah. Sarana yang memungkinkan jangkauan dakwah semakin luas dan beragam. Pemanfaatan alat-alat khas teknologi selain untuk persaingan dalam kebaikan, artinya berlomba dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, adalah menjadikannya bermanfaat untuk penyampaian kebaikan itu sendiri. Pada titik ini, dakwah dan AI menemukan persamaan. Jika pada perangkat keras (“hardware”) komputer disebut prosesor sebagai otaknya maka perangkat lunaknya berupa sistem adalah AI yang berperan sebagai penggerak. Dakwah sebagai metode penyampaian nilai-nilai kebaikan, adalah kecerdasan manusia sebagai bahan gerak dalam rangka pemanfaatannya.

Dibutuhkan langkah perwujudan. Dalam hal kemajuan, pemanfaatan keduanya dapat dihubungkan dalam rangka mendukung aktivitas manusia. Maka keduanya dapat bermanfaat baik sebagai cara dakwah atau media dalam penyampaiannya. Berikut kiranya realisasi berbagai fasilitas teknologi yang dapat dijadikan sebagai media dakwah.

Pertama, karya tulis, dalam website atau portal internet. Semakin banyaknya situs yang memfasilitasi pembaca atau pengunjungnya dapat dimanfaatkan dengan mengirim karya tulis berupa naskah puisi, opini, atau bentuk lainnya yang berisi pesan-pesan kebaikan atau dakwah. Semakin banyak situs penerima artikel, maka semakin besar kesempatan untuk karya yang dikirim semakin banyak pula kemungkinan karya yang terpublikasi.

Kedua, video, penyiaran streaming. Kesempatan ini istimewa. Jika di zaman dulu media dalam jumlah relatif sedikit sehingga kesempatan aktualisasi juga terbatas. Adapun zaman sekarang, dakwah bahkan disampaikan melalui pemancaran video secara streaming seharian penuh (24 jam) melalui berbagai jasa website penyedia, atau jejaring sosial seperti Youtube. Dengan demikian, secara teknis selain dengan mode siaran “Live” dakwah dapat dilaksanakan dengan memutar rekaman berkesesuaian dengan pengaturan sistem yang ada, atau mengisinya dengan format acara tertentu bernuansa dakwah, semisal penjadwalan berdasarkan sistem yang sudah diatur.

Ketiga, pembukaan jasa konsultasi. Fasilitas ini diwujudkan dalam rangka membangun hubungan dengan masyarakat sebagai sasaran dakwah. Menjalin komunikasi dalam bentuk konsultasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas dakwah itu sendiri. Pengadaan jasa hot line dapat menjadikan langkah dakwah fleksibel. Sehingga metode dakwah dalam bentuk ini dapat dijadikan forum berupa tanya jawab, sharing pengalaman, atau ruang diskusi ringan perihal agama.

Keempat, pengadaan event virtual (daring). Workshop, pelatihan, bahkan perkuliahan belakang sering dilaksanakan secara daring. Belakang ini, falisilitas internet, sering digunakan sebagai media yang mempermudah jarak dan tempat untuk melaksanakan kegiatan yang lebih efektif dan efisien. Begitu juga dalam dakwah, mengadakan seminar keagamaan merupakan contoh langkah yang dapat ditempuh.

Kelima, penciptaan lahan dan pangsa pasar. Pasar yang dimaksud di mana barang sebagai contoh, transaksi, atau bentuk perniagaan mulamalah lainnya dilakukan dengan fasilitas Kecerdesan Buatan di lapak internet atau online. Layaknya pasar tradisional, banyak produk teknologi digunakan dalam transaksi tersebut, seperti perbankan, pengadaan/pengiriman barang membutuhkan pencerahan berupa tuntunan yang baik dan benar. Alih-alih transaksi sah, yang terjadi dapat berupa insecure karena kelemahan sistem/pedoman dalam transaksi. Maka dakwah menjadi penting. Penerapan prinsip jual beli berlandaskan syari’ah, pengadaan produk-produk islami, serta pencerahan ilmu dalam proses tersebut adalah diantara langkah yang bisa diterapkan sebagai jalan dakwah di era teknologi berlatar Artificial Intelligence seperti sekarang ini.

Perlu diingat eksistensi teknologi sebagai media tidak berarti dapat menggeser esensi. Pembatasan ini penting untuk menjalin hubungan antara keduanya, yaitu perkembangan dakwah dan teknologi senantiasa membawa manfaat dan bukan hubungan sebaliknya berupa saling merusak dan menghancurkan satu sama lain. Sehingga tercipta antara keduanya yaitu perlombaan dalam kebaikan dan diharapkan dapat membawa manfaat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image