Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad Fadhly

Mengatasi Dampak Kehadiran Al (Kecerdasan Buatan).

Lomba | 2023-08-15 06:34:28

Saat ini, perbincangan terkait teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) sangat banyak dibicarakan. Pasalnya, teknologi ini memiliki dampak positif dan negatif bagi keberlangsungan hidup manusia.

Pembahasan Kecerdasan Buatan tersebut juga menjadi perhatian media massa Republika, media massa yang berbasis internet. Hal itu mereka lakukan dengan mengadakan perlombaan bagi Nitizen yang tergabung dalam kolom Ritizen media massa tersebut.

Setelah melakukan riset dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber bacaan di internet, penulis tertarik untuk memberikan pendapat melalui tulisan ini terkait kemajuan teknologi tersebut.

Diketahui Artificial IntelligenceKecerdasan Buatan (AI) adalah bidang ilmu komputer yang dikhususkan untuk memecahkan masalah kognitif yang umumnya terkait dengan kecerdasan manusia, seperti pembelajaran, pemecahan masalah, dan pengenalan pola.

Sehingga AI memiliki potensi untuk mengubah cara kita hidup dan bekerja. Penggunaan AI di berbagai sektor seperti perbankan, otomotif, dan kesehatan semakin meluas. Hal ini lah yang menjadi perbincangan ditengah-tengah masyarakat, sebab kegunaan Al berhubungan langsung dengan kegiatan manusia.

Kehadiran Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dianggap bagaikan dua sisi mata uang. Al dinilai bisa memberikan manfaat, namun di sisi lain Al dinilai dapat menimbulkan ancaman bagi manusia dan kemanusiaan.

Tidak bisa dipungkiri, kehadiran AI memudahkan pekerjaan manusia, membantu manusia pengguna Al lebih kreatif dan lebih produktif.
Namun, teknologi AI juga memiliki dampak negatif. Salah satu dampak negatif dari teknologi AI adalah terjadinya pengangguran. Sebab, AI dapat mengambil alih pekerjaan manusia dalam beberapa sektor.

Misalnya, di sektor manufaktur, mesin-mesin dengan teknologi AI dapat melakukan tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh pekerja manusia. Hal ini dapat menyebabkan banyak pekerja kehilangan pekerjaannya.

Selain itu, teknologi AI juga dapat digunakan untuk kepentingan yang tidak baik. Seperti, penggunaan teknologi AI untuk memanipulasi informasi.
AI dapat digunakan memanipulasi informasi untuk mempengaruhi opini publik. Contohnya, penggunaan bot untuk memperbesar opini yang mendukung seseorang menjelang kontes demokrasi (Pemilu). Hal ini dapat membahayakan demokrasi dan merusak proses pemilihan yang adil dan jujur.

Kondisi tersebut sulit untuk mencegahnya. Oleh karena itu, harus ada tindakan pembatas untuk mengatasi persoalan tersebut.
Contohnya, ada kelompok peneliti AI yang mampu mengidentifikasi penyimpangan yang terjadi dan memasukan ke aturan yang bertanggung jawab dan mengikat terkait AI. Sehingga, ketika timbul kejadian penyimpangan bisa dilakukan penindakan secara hukum.
Tiada kata lain, berkaitan dengan menghadapi tantangan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan manusia pasti memiliki dampak positif dan negatif.

Dalam menggunakan teknologi berupa Al dikehidupan sehari-hari, kita sebagai masyarakat pengguna teknologi perlu memahami kegunaan dan manfaat serta risiko dari teknologi AI.

Selain itu, untuk menekan resiko negatif dari menggunakan Al, campur tangan pemerintah dan lembaga lainnya sangatlah dibutuhkan untuk membuat rambu-rambu penggunaan Al. Sehingga, dampak negatif penggunaan teknologi Al tidak merugikan masyarakat lainnya. ###

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image