Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yusra

Koneksi Antar Materi Modul 2.2

Guru Menulis | 2023-08-12 20:24:39

 

Yusra, S. Ag

Sebelum masuk kepada subtansi dan diskusi materi. Mari kita menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini dengan menyelami pengalaman dan pemahaman Anda hingga tahap ini.

 

  1. Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa sehingga .. Setelah mempelajari modul ini, ternyata .
  2. Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being), ada 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:
  3. Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah:
  4. Bagi murid-murid:
  5. Bagi rekan sejawat

Penjelasan Ad.1. Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa sehingga .. Setelah mempelajari modul ini, ternyata

Kurangnya Kesadaran Diri : saya mungkin kurang sadar akan emosi dan reaksi saya terhadap situasi tertentu. Saya mungkin tidak mengenali emosi yang saya rasakan atau bagaimana emosi tersebut memengaruhi tindakan dan keputusan saya.

Rendahnya Kemampuan Empati pada diri saya serta kurang mampu memahami dan merasakan apa yang orang lain alami dan juga kurang berempati dan melihat situasi dari sudut pandang orang lain. Begitu juga dalam hal komunikasi, saya mungkin kesulitan dalam menyampaikan pikiran, perasaan, dan kebutuhan saya dengan jelas. Ini bisa mengakibatkan salah pengertian dan ketidaknyamanan dalam komunikasi. Sehingga ..Setelah mempelajari modul ini, ternyata .

Kesadaran diri menjadi lebih baik: saya menjadi lebih sadar akan emosi saya sendiri dan bagaimana emosi tersebut memengaruhi tindakan dan respons saya. Sehingga saya dapat mengenali tanda-tanda emosi dan belajar mengelolanya dengan lebih efektif.

Rasa empati atau peduli yang berkembang: Saya mungkin lebih mampu merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang lain. Ini membantu saya menjadi lebih peka terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain.

Keterampilan komunikasi akan menjadi lebih baik seperti kemampuan mendengarkan orang lain dan kemampuan menyampaikan pesan dengan jelas. Ini membantu meminimalkan kesalahpahaman dan meningkatkan kualitas interaksi. Intinya bahwa perubahan ini bisa bervariasi bagi setiap orang.

Pembelajaran kompetensi sosial dan emosional dapat membantu kita tumbuh dan berkembang sebagai orang yang lebih sadar, peka, dan mampu berinteraksi secara baik dengan orang lain dan sekitar kita.

Ad. 2 Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being), ada 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:

Konsep pembelajaran sosial emosional (PSE) yaitu pembelajaran yang mampu menciptakan pengalaman belajar belajar bagi murid untuk melatih dan menumbuhkan 5 kompetensi KSE yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab.

Kesadaran penuh (mindfulness) sebagai sebagai dasar penguatan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional. Penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah yaitu keterlibatan atau kolaborasi dari seluruh ekosistem sekolah

Ad. 3. Berkaitan dengan poin no 2, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah:

Bagi murid-murid : Melalui pembelajaran sosial emosional secara eksplisit, maupun pembelajaran sosial emosional yang terintegrasi dalam praktik mengajar dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah yang mendukung sehingga murid mampu melatih lima kompetensi sosial dan emosionalnya.

bagi rekan sejawat: berkolaborasi, membangun hubungan saling percaya dan memelihara komunitas yang erat,menjadi teladan dan terus belajar sepanjang hayat.

Kesimpulan dari pembelajaran kompetensi sosial dan emosional ( KSE ) adalah pendekatan pendidikan yang fokus pada pengembangan kemampuan sosial dan emosional murid atau orang lain.

Tujuannya adalah untuk membantu orang lain memahami dan mengelola emosi mereka sendiri, membangun hubungan interpersonal yang sehat, dan mengembangkan keterampilan komunikasi secara efektif.

Melalui pembelajaran ini, kita dapat meningkatkan kesadaran diri, kemampuan berempati terhadap orang lain, dan kemampuan dalam mengatasi konflik serta kemampuan berkolaborasi yang baik.

Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat :

 

  • Memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran diri)

 

  • Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri)

 

  • Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial)

 

  • Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi)

 

  • Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab )

Pembelajaran sosial dan emosional (KSE) ini sangat erat kaitannya dengan pembelajaran modul-modul sebelumnya. Pembelajaran PSE adalah Langkah untuk mewujudkan well-being sehingga tercipta ekosistem sekolah yang berpihak pada murid sesuai dengan filosofi KHD, dan peran guru sangat penting untuk mewujudkannya.

Guru dapat menumbuhkan nilai dan perannya dalam mengelola kompetensi KSE pada anak sehingga nilai kemandirian dan pembelajaran yang berpusat pada murid tercipta serta berperan sebagai pemimpin pembelajaran yang mendorong kolaborasi sesuai dengan visi guru penggerak dan langkah untuk mewujudkan visi terciptanya profil pelajar Pancasila melalui proses pembelajaran.

Mengenai kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab. PSE pada pelaksanaanya pun dapat mendorong kita untuk menciptakan budaya positif serta menghargai keberagaman individu dengan menerapkan pembelajaran berdeferensiasi.

Kesimpulan akhir dari koneksi antar materi dari modul 2.2 ini adalah :

Pembelajaran kompetensi sosial dan emosional tidak hanya berfokus pada aspek akademis saja, tetapi juga pada perkembangan pribadi dan keterampilan yang diperlukan untuk berhasil dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan memahami dan mengelola emosi dengan baik, maka kita dapat lebih baik dalam menghadapi tantangan, beradaptasi dengan perubahan, dan membangun hubungan yang kuat dengan orang lain.

Sekian dan terima kasih, Salam Guru Hebat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image