Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Berliana Pradita Putri

TEORI PRODUKSI ISLAM DALAM MENGHADAPI MASALAH PRODUKSI AKIBAT PANDEMI COVID-19

Eduaksi | Tuesday, 28 Dec 2021, 22:46 WIB

Awal tahun 2020, Indonesia dibuat geger oleh virus baru yang datang dari kota Wuhan, China. Coronavirus Disease atau yang lebih dikenal dengan sebutan virus Corona atau Covid-19 telah menyerang hampir seluruh negara di bumi, tidak terkecuali Indonesia. Seperti yang kita ketahui pada kondisi tersebut semua barang yang berkaitan dengan pandemi Covid-19 mengalami permintaan dan penawaran yang sangat tinggi, seperti alat penunjang kesehatan maupun obat-obatan yang berkaitan dengan Covid-19 dan tentunya harga dari barang tersebut juga mengalami kenaikan. Hal ini tentu memberikan dampak positif bagi perekonomian, tetapi juga memiliki dampak negatif yang akhirnya memunculkan masalah dari fenomena yang terjadi. Sebagai contoh apabila jumlah penawaran semakin tinggi tetapi tidak diimbangi dengan sumber daya yang cukup hanya akan menimbulkan kelangkaan.

Selain itu juga muncul permasalahan yang baru, yaitu oknum yang tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan kondisi yang ada untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan melakukan penimbunan barang untuk menunggu terjadinya kelangkaan dan ketika permintaan semakin tinggi pada akhirnya oknum tersebut akan menjual dengan harga yang tidak masuk akal yang mana hal ini sungguh merugikan banyak orang yang sedang membutuhkan dan terlebih lagi pada saat itu sedang berada di situasi yang sangat sulit. Kita bisa lihat sendiri contohnya saat awal tahun 2020 dimana kita sedang mendapat ujian dengan munculnya Covid-19 yang menyerang masyarakat dunia dimana untuk penanganan virus ini sendiri masih sulit terkendali, tetapi malah banyak ditemukan kasus penimbunan produk atau barang yang pada saat itu sangat dibutuhkan, yaitu contohnya masker dan hand sanitizer dimana mereka mencoba mengambil keuntungan di tengah situasi yang sulit terkendali.

Dalam perekonomian, maraknya orang yang memburu suatu barang pada saat itu, seperti produk masker dan hand sanitizer memengaruhi sisi permintaan. Sebagaimana hukum permintaan dan penawaran dalam ekonomi berlaku, yaitu jika terjadi permintaan tinggi karena jumlah barang yang tidak sedikit, maka harga barang akan semakin mahal. Faktor inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh para oknum tidak bertangungjawab untuk mencari keuntungan dengan menaikkan harga secara tidak wajar bahkan hingga 10kali lipat dari harga sebelumnya. Sebab, di tengah kondisi darurat seperti pada saat itu, masyarakat cenderung membeli barang lebih dari yang dibutuhkan. Jika hal ini dilakukan oleh banyak orang, maka akibatnya adalah terjadi kelangkaan barang yang disebabkan ketidakseimbangan antara demand dan supply. Akhirnya, kelangkaan akibat tidak seimbangnya permintaan dan penawaran ini berujung pada kenaikan harga.

Permasalahan terkait masalah produksi di tengah pandemi Covid-19 di atas tentu sudah menyalahi dan bertentangan dengan prinsip berproduksi menurut teori Muhammad Abdul Manan, yaitu prinsip kesejahteraan karena hal tersebut sangat tidak mensejahterakan masyarakat banyak pada umumnya, karena di tengah kondisi tersebut kita sebagai manusia seharusnya lebih memikirkan untuk kebaikan orang disekitar kita dan bukan malah melakukan hal yang merugikan serta memberatkan banyak orang.

Oleh karena itu, perbaikan sistem produksi Islam suatu negara harus dikendalikan oleh standar obyektif dan subyektif agar suatu tujuan perekonomian bisa tercapai, dimana standar obyektif akan tercermin dalam bentuk kesejahteraan yang dapat diukur dengan uang dan standar subjektif akan tercermin dalam Al-Quran dan Hadis. Seperti contohnya pada saat pandemi Covid-19, ketika jumlah produksi semakin meningkat tetapi tidak diimbangi dengan sumber daya yang maksimal dan terjadi kelangkaan produk yang mana juga akibat dari tindakan keserakahan manusia yang melakukan penimbunan dan menaikan harga berkali-kali lipat hanya untuk mementingkan keuntungan pribadi dengan tanpa memikirkan kesejahteraan semua orang yang membuat sulit untuk tercapainya kesejahteraan ekonomi, hal ini tentu akibat dari tidak diimbanginya dengan moral sosial dan tidak mengikuti tuntunan perintah Al-Quran dan Sunnah, karena seandainya para pelaku produksi berproduksi dengan diimbangi moral dan mengikuti tuntunan perintah Al-Quran dan Sunnah maka kesejahteraan ekonomi pasti akan tercapai.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image