Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Husain Mustofa PAI IAIN Pekalongan

Alasan mengapa Budaya Sedekah ke Alam Jarang Dilirik Anak Muda Jaman Sekarang

Agama | Tuesday, 28 Dec 2021, 10:10 WIB

Sebuah tulisan oleh Muhammad Husain Mustofa dari IAIN Pekalongan yang mengambil refrensi dari pemahamannya ketika di perkuliahan dan beberapa bacaan buku dengan tema ilmu Kalam Nusantara

Budaya merupakan suatu bentuk dari kepribadian dari bangsa itu sendiri.Sedekah ke alam juga termasuk dari bagian budaya dan hal yang dapat kita berikan kepada alam Oleh karena itu kita wajib melestarikannya.Namun,dalam praktiknya dijaman sekarang banyak sekali anak muda mengabaikan dan cenderung meninggalkan budaya yang menjadi ciri khas mereka dengan beberapa alasan sebagai berikut Bentuk Kemusyrikan,Budaya sedekah laut erat kaitannya dengan kata "kemusyrikan" yang sering diucapkan oleh orang-orang.Hal ini disebabkan oleh praktiknya pada jaman sekarang.Bagaimana praktiknya?Jawabnya tentu sedekah yang dilakukan dimaksudkan kepada mahluk-mahluk gaib yang dianggap memiliki kekuatan dan meninggalkan alasan awal yaitu untuk diberikan sebagai bentuk ucapan terimakasih dan untuk diberikan kepada mahluk hidup ciptaan Allah yang ada di laut.Padahal sejatinya budaya dilakukan oleh orang Islam bukan hanya oleh orang Agama lain adalah tidak bukan supaya tetap terjaga dan menjadi sebuah bentuk dari perwujudan ibadah dengan cara yang menyenangkan dan tidak menyalahi aturan.Kemudian anak jaman sekarang cenderung tidak tau apa yang perlu dilakukan untuk menjaga budaya ini.Hal ini disebabkan karena seringnya disebut sebagai bentuk kemusyrikan sehingga mereka tidak tau bagaimana cara melakukannya,apa saja yang diberikan dan apa tujuan awalnya karena panuta mereka yaitu orangtua mereka juga tidak melakukan karena alasan kemusyrikan.Cara melakukannya sebenarnya cukup mudah hanya dengan memberikan sebagian dari makanan kita dalam artian bukan benar benar dibagi separuh ya!.Makanan yang kita berikan bisa berupa makan pokok seperti nasi,jagung,singkong dan lain-lain kemudian makanan kita letakkan diatas perahu yang telah hias dengan unik dan indah.Setelah itu mendorong perahu dari tepi pantai bersama dengan orang-orang ke arah laut lepas.Hal ini ditujukan sebagai bentuk terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rahmatnya dan barokahnya melalui adanya laut.Kemudian tujuan lain adalah sebagai bentuk meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk diberikan keselamatan bagi para nelayan dan keluarganya Supaya dalam menjalankan pekerjaan tidak mendapati sebuah gangguan apapun saat menangkap ikan dilaut agar mendapatkan hasil yang maksimal juga.

Foto oleh Timur Weber dari Pexelshttps://www.pexels.com/id-id/@timur-weber

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image