Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Khalishah Humaira

Potensi Pariwisata Berkelanjutan di Desa Ponggok, Jawa Tengah

Wisata | Tuesday, 11 Jul 2023, 03:12 WIB
Sumber: desaponggok.com

Desa Ponggok adalah desa wisata yang terletak di Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah. Merupakan salah satu desa wisata dengan wisata air sebagai daya tarik utama dari destinasi wisata mereka. Di desa ini terdapat 5 mata air (umbul) yang menjadi sorotan dan disebut dapat menarik ribuan wisatawan setiap minggunya. Bahkan desa ini juga disebut sebagai salah satu desa wisata terkaya dengan hasil pendapatan mencapai belasan miliar rupiah.

Wisata Air mempunyai arti yaitu suatu wadah atau tempat dimana dapat menampung semua kegiatan yang dilakukan pada waktu senggang baik secara individual maupun secara bersama yang bersifat bebas dan menyenangkan, sehingga orang cenderung untuk melakukannya dimana menggunakan air sebagai media wahana wisatanya.

Desa ini berada di dataran rendah dan terletak diantara Gunung Merbabu dan Gunung Merapi yang menjadi alasan mengapa desa ini memiliki potensi wisata air yang cukup besar. Desa Ponggok ini memiliki 5 mata air atau umbul yaitu seperti Umbul Ponggok, Umbul Kapilear, Umbul Sigedang, Umbul Besuki, dan Umbul Cokro dengan air yang sangat jernih bahkan tidak terasa berbau atau amis walau dengan adanya banyak ikan karena air dari kolam ini terus menerus mengalir. Destinasi ini juga menawarkan kegiatan snorkeling, diving, hingga foto di bawah air lengkap dengan fasilitasnya.

Dengan tiket masuk Umbul Ponggok seharga Rp.10.000,- untuk hari biasa Senin-Jumat dan Rp.15.000,- untuk hari weekend Sabtu-Minggu dan untuk hari libur nasional. Tiket tersebut hanya tiket masuk saja sedangkan peralatan snorkeling, diving, dan foto bawah air memiliki harganya masing-masing.

Desa wisata ini memiliki BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) mereka sendiri dengan pendapatan yang mencapai belasan rupiah miliar per tahunnya. Padahal sebelumnya desa ini hanya mempunyai pendapatan puluhan juta rupiah per tahun. Perubahan drastis ini diketahui disebabkan oleh salah seorang kepala desa mereka yang mampu menciptakan perubahan sebesar ini. Melalui kerjasama dengan beberapa akademisi, kepala desa dari Desa Ponggok melakukan eksplorasi terhadap potensi air yang mereka miliki dan memutuskan untuk menjadikannya sebagai tempat wisata. Bahkan dalam upaya mempromosikan potensi alam desanya, kepala desa dari Desa Ponggok semua perangkat desa smartphone untuk menyebarluaskan keindahan desa mereka melalui media sosial karena menyadari potensi dari media sosial.

Sebelum penerapan konsep pengembangan desa wisata dengan konsep Community Based Tourism (CBT), desa ini merupakan termasuk desa yang tertinggal dengan lahan pekerjaannya yang sangat sedikit. Potensi air yang melimpah hanya digunakan untuk kehidupan sehari-hari seperti untuk kebutuhan rumah tangga, irigasi sawah, berternak, dll.

Setelah penerapan konsep CBT, kehidupan masyarakat lokal di desa tersebut makin maju dan lebih sejahtera. Masyarakat lokal Desa Ponggok sendiri juga mampu mengiringi perubahan tersebut karena minat partisipasi mereka yang cukup tinggi. Kini lapangan kerja masyarakat daerah tersebut memiliki berbagai macam lapangan kerja seperti penyedia peralatan snorkeling atau diving, pendamping snorkeling atau diving, membuka kios makanan dan souvenir, membuka jasa porter, tour guide, pendamping outbound, dll. Kemajuan lainnya juga terletak pada pembangunan infrastruktur yang memadai seperti perbaikan jalan, penyediaan transportasi, dll untuk para wisatawan yang otomatis juga berdampak baik pada masyarakat lokal.

BUMDes yang dikelola oleh masyarakat asli Desa Ponggok juga memiliki peran dalam meningkatkan taraf ekonomi dari masyarakat Desa Ponggok dengan cara memberikan 30% laba bersih mereka sebagai pendapatan asli desa supaya pemerintah desa dapat membantu perekonomian warganya dengan beberapa program yaitu dalam bentuk BPJS kesehatan untuk seluruh warga Desa Ponggok yang premi asuransinya yang ditanggung oleh desa. Adapun program satu rumah satu mahasiswa, pembuatan kamar mandi untuk rumah yang belum memiliki kamar mandi, hingga perekrutan masyarakat asli Desa Ponggok yang berminat berpartisipasi dalam pengelolaan dan pengembangan obyek wisata Umbul Ponggok yaitu sebagai pekerja di BUMDes Tirta Mandiri.

Dengan partisipasi masyarakat yang sedemikian besar, Desa Ponggok dapat terus menerus mengalami peningkatan setiap tahunnya hingga saat ini masuk ke dalam 10 Desa Wisata terbaik di Indonesia. Dan karena potensi wisata mereka yang sangat besar tersebut akhirnya menjadikannya sebagai salah satu faktor pendorong keberlanjutan pariwisata dari Desa Ponggok.

Demikianlah pembahasan mengenai desa wisata Ponggok dengan potensi pariwisata berkelanjutan mereka yang termasuk besar. Terimakasih!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image