Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sava Ananda Suatmadji

Pentingnya Regenerasi Petani Bagi Pertumbuhan Perekonomian di Indonesia

Ekonomi Syariah | 2023-06-25 17:34:34
Ilustrasi Pertanian. Foto: Pixabay.com

Sumber daya manusia merupakan faktor utama dari sebuah perkembangan disektor manapun, tak terkecuali pertanian. Sumber daya manusia memiliki peran penting dalam suatu perubahan. Ilmu pengetahuan tidak akan berkembang tanpa ada sumber daya manusia yang baik. Sebuah negara tidak akan menjadi sebuah negara maju tanpa adanya sumber daya manusia yang baik. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas, sumber daya alam akan terkelola dengan baik juga. Dengan begitu semua sumber daya alam di suatu negara yang dikelola oleh SDM yang baik akan menciptakan hasil yang optimal di segi perekonomian.

Pertanian merupakan sektor yang menjadi kebanggaan dan keunggulan Indonesia dalam perekonomian global. Sebagai negara yang terletak di ring of fire, Indonesia memiliki tingkat kesuburan tanah yang tinggi sehingga memiliki kekuatan yang besar pada sektor agraris. Dengan begitu, bukan sebuah kebetulan bahwa Indonesia cukup bergantung pada sektor agrarisnya untuk menopang perekonomian dalam negri.

Dalam penerapannya, sektor pertanian di Indonesia belum bisa dibilang efektif karena masih banyak petani tradisional yang tidak memanfaatkan kemajuan teknologi. Hal ini disebabkan oleh rendahnya tingkat regenerasi petani di Indonesia. Rendahnya tingkat regenerasi ini disebabkan oleh prospek kerja sebagai petani masih belum jelas. Ini menyebabkan banyak mahasiswa di bidang pertanian tidak bekerja di bidang pertanian. Selain itu, stigma masyarakat yang menganggap petani sebagai pekerjaan bagi orang-orang yang kurang mampu. Oleh karena itu, perlu dilakukan regenerasi petani pada generasi selanjutnya agar sektor agraris dapat semakin berkembang.

Sulitnya regenerasi petani juga disebabkan oleh tuntutan ekonomi. Banyak para petani yang sudah menjadi orang tua tidak ingin anaknya menjadi petani. Mereka ingin anaknya berpendidikan tinggi agar tidak menjadi petani dan memiliki pekerjaan yang lebih pasti. Namun tidak sedikit juga petani yang menganggap pendidikan tidak terlalu penting, hasilnya mereka mengarahkan anaknya untuk bekerja di sektor pertanian tanpa melalui jalur pendidikan terlebih dahulu. Padahal jika pendidikan diutamakan khususnya di bidang agrikultur dan tetap berprofesi sebagai petani, pendidikan tersebut bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil pertanian mereka.

Dengan pengetahuan dan kapabilitas teknologi yang dimiliki generasi muda, sektor agraris dapat ditingkatkan baik secara IPTEK, produktivitas, maupun perekonomian. Dengan tingginya potensi yang dimiliki oleh sektor ini, tentunya pemerintah memiliki berbagai program yang mendukung keberlanjutan petani di Indonesia melalui bantuan serta program yang ada terlebih lagi dengan adanya persaingan global yang membuka berbagai kesempatan melalui teknologi yang memungkinkan ekspansi hingga pasar global.

Dengan potensi pertanian yang begitu besar, harusnya regenerasi petani dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia. Karena dengan begitu akan banyak lapangan pekerjaan yang terbuka bagi banyak generasi muda yang masih kesulitan mencari pekerjaan. Hal ini juga bisa mengurangi kebijakan impor bahan makanan pokok dan meningkatkan ekspor bahan makanan pokok.

Dalam agama Islam, pertanian merupakan suatu yang dianggap mulia oleh Rasulullah, hal ini dijelaskan dalam hadis Rasul yang artinya “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang atau pun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai kiamat” (HR. Muslim). Disini menjelaskan bahwa pertanian mempunyai manfaat tidak hanya dunia namun juga di akhirat nanti. Allah telah memudahkan kita di sektor pertanian, dalam alquran allah berfirman “Dan Dialah yang menurunkan air dan langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak.” (QS. Al-An’am [6]: 99).

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image