Ekonomi Islam: Sebagai Solusi Alternatif untuk Krisis Ekonomi
Ekonomi Syariah | 2023-06-24 20:58:51Sebagian dari kita pasti sudah pernah dengar tentang Krisis ekonomi, krisis ekonomi merupakan kondisi dimana suatu negara mengalami penurunan PDB (Produk Domestik Bruto) secara signifikan. Adapun tanda lain nya juga seperti belanja negara yang semakin ditekan dan tingginya persentase pengangguran.
Krisis ekonomi ini di sebabkan oleh beberapa faktor yaitu tingginya inflasi, merupakan suatu peristiwa yang dimana barang dan jasa mengalami kenaikan harga dalam waktu yang Panjang. Kemudian berlebihnya utang negara, karena utang juga merupakan suatu beban bagi negara yang wajib dilunasi, bagaikan suatu perusahan yang terlilit hutang yang banyak jika tidak segera di lunasi maka perusahan itu akan mengalami kebangkrutan. dan yang terakhir ada kemandekan pertumbuhan ekonomi, biasanya Semakin buruk pertumbuhan ekonominya, maka negara itu juga memiliki potensi yang tinggi untuk mengalami krisis.
Lalu bagaimana mengatasi krisis ekonomi ini? Tentu nya dengan prinsip ekonomi islam krisis ekonomi ini bisa diatasi. Kenapa harus ekonomi islam memangnya prinsip ekonomi lainnya tidak bias menghadapi krisis ekonomi ini? Sebenarnya hampir semua prinsip ekonomi bisa mengatasi krisis ini dengan caranya sendiri, namun prinsip-prinsip yang ada di ekonomi islam ini lebih cocok untuk mengatasi krisis ekonomi ini. Kalau begitu mari kita simak penjelasan berikut ini.
PENGERTIAN EKONOMI ISLAM
Ekonomi islam adalah suatu sistem perekonomian yang berlandaskan sesuai dengan syariat-syariat islam dalam setiap hukum dan aktivitas yang berlaku di dalamnya. Ekonomi Islam harus mengakomodasi nilai-nilai syariah dalam ilmu ekonomi yang terikat pada norma-norma yang berlaku di masyarakat. Ilmu ini mempelajari tentang perilaku manusia secara aktual dan empiris, baik dalam produksi, distribusi, maupun konsumsi yang berdasarkan syariat Islam sesuai dengan Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Ijma’ para ulama dengan tujuan untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Para ahli ekonomi islam menjelaskan juga bahwasanya konsep ekonomi islam ini tidak termasuk kedalam konsep kapitalis maupun sosialis. Konsep ekonomi islam ini bisa dibilang menjadi bagian ketiga dari system ekonomi yang ada, sistem ekonomi ini diklaim dapat menghapus kesenjangan sosial antara masyarakat atas dan bawah demi mencapai tujuan ini, ekonomi islam mencegah terjadi nya penyimpangan kekayaan atau ikhtinaz karena seharus nya kekayaan seseorang ini harus didistribusikan secara merata yang dimana hal ini sesuai dengan QS. At-Taubah ayat 35. (Aisyah Afifah Darmawan, Utopia Ekonomi Islam, SEF FEB UGM, Yogyakarta, 2021)
Dan juga dalam transaksi jual-beli tidak boleh ada nya kecurangan didalam nya seperti gharar, maysir, dan juga riba, karena hal ini bisa merugikan salah satu pihak dan menguntungkan pihak yang lainnya hal ini tentunya tidak sesuai dengan ekonomi islam karena pada dasar nya ekonomi islam lebih mementingkan kemaslahatan Bersama dunia dan akhirat.
PRINSIP-PRINSIP EKONOMI ISLAM
Prinsip-prinsip ekonomi islam dilandasi oleh lima nilai yang meliputi tauhid (keimanan), ‘adl (keadilan), nubuwwah (kenabian), khalifah (pemerintah), dan ma’ad (hasil). Lima nilai ini memiliki fungsi dan artinya masing-masing yaitu, tauhid yang bermakna bahwa semua yang kita lakukan didunia ini nanti nya akan dipertanggung jawabkan oleh kita kepada Allah di akhirat nanti. Kemudian ‘adl yang memiliki arti adil, yang bermakna bahwasanya manusia diperintahkan oleh Allah untuk berbuat adil dan tidak menzalimi sesama manusia dan makhluk hidup. Selanjutnya ada nubuwwah yang artinya kenabian yang bermakna untuk menjadikan sifat dan sikap nabi sebagai teladan dalam melakukan segala sesuatu di dunia. Khalifah disini artinya pemerintah yang dimana pemerintah ini harus bisa memastikan tidak adanya distorsi agar perekonomian dapat berjalan dengan baik. Yang terakhir ada ma’ad yang artinya hasil atau laba yang diperoleh.
KENAPA EKONOMI ISLAM BISA MENGATASI KRISIS EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi menurut konsep sistem ekonomi kapitalis perlu dikaji ulang. Karena pada kenyataanya upaya peningkatan kesejahteraan tidak diikuti oleh distribusi pemerataan kesejahteraan. Kondisi ini mengakibatkan munculnya gap yang semakin melebar antara sosial ekonomi golongan orang kaya dan golongan orang yang miskin. Berbagai kebutuhan sandang, pangan, papan (perumahan) yang layak tidak dapat terpenuhi dengan baik. Apalagi sektor pendidikan dan kesehatan sangat jauh dari mencukupi. Banyak masalah baru sesungguhnya tengah diciptakan bagi golongan orang miskin melalui meningkatnya tingkat inflasi harga sehingga harga-harga kebutuhan semakin mahal.
Berdasarkan paparan-paran di atas dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan sistem ekonomi yang menjanjikan solusi tepat dengan berharap pada konsep sistem ekonomi Islam. Keunggulan sistem ekonomi Islam berupa menyatunya nilai moral dan nilai spiritual didalam sistem tersebut. Nilai moral itulah yang tidak ada dalam kegiatan perekonomian model sistem ekonomi kapitalis ala barat. Jika tidak ada kontrol nilai moral, maka yang timbul adalah perilaku para pelaku ekonomi yang cenderung merusak dan dapat merugikan masyarakat umum. Sebagai contoh munculnya praktek-praktek monopoli, riba dan berbagai teknik kecurangan-kecurangan yang terus muncul dalam berbagai modus.
Sumber: ( Djoko Setyo Hartono, Ekonomi Islam Sebagai Solusi Alternatif Krisis Ekonomi Eropa, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Semarang, 2011)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.