Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ersa Afrizal

Hukum Memperingati Maulid Nabi

Agama | Friday, 16 Jun 2023, 14:31 WIB
Sumber(https://www.pexels.com/id-id/)

Hukum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, atau kelahirannya, dapat berbeda-beda tergantung pada interpretasi dan pandangan dalam Islam. Ini adalah masalah kontroversial di antara para ulama dan cendekiawan Muslim.

Secara umum, ada tiga pandangan yang berbeda dalam Islam terkait dengan memperingati Maulid Nabi:

Pandangan yang membolehkan: Beberapa ulama dan komunitas Muslim menganggap memperingati Maulid Nabi sebagai perayaan yang baik dan bermanfaat. Mereka berpendapat bahwa memperingati kelahiran Nabi Muhammad adalah cara untuk menunjukkan rasa cinta dan penghormatan kepada beliau. Mereka merujuk pada berbagai sejarah Islam tradisional yang menyebutkan bahwa beberapa sahabat Nabi juga memperingati kelahiran beliau.

Pandangan yang tidak mempermasalahkan: Beberapa ulama berpendapat bahwa memperingati Maulid Nabi bukanlah kewajiban agama, tetapi juga tidak dilarang. Mereka berpendapat bahwa jika perayaan Maulid Nabi diadakan dengan tujuan baik, seperti meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad dan mempelajari kehidupan dan ajarannya, maka tidak ada masalah dengan itu.

Pandangan yang melarang: Beberapa ulama dan cendekiawan Muslim menganggap memperingati Maulid Nabi sebagai bid'ah (inovasi agama) yang tidak diperbolehkan dalam Islam. Mereka berpendapat bahwa tidak ada dasar dalam Al-Quran dan Hadis yang menginstruksikan umat Muslim untuk merayakan kelahiran Nabi dengan cara khusus. Mereka juga khawatir bahwa perayaan semacam itu dapat menyimpang menjadi bentuk ibadah yang tidak sahih.

Sementara beberapa negara dan komunitas Muslim secara luas merayakan Maulid Nabi dengan upacara dan perayaan, terutama di beberapa wilayah seperti Timur Tengah dan Asia Selatan, yang lainnya menghindari memperingatinya secara khusus. Karena perbedaan pandangan ini, penting bagi setiap individu Muslim untuk menghormati keyakinan dan praktik yang ada di masyarakat tempat tinggalnya dan merujuk pada ulama terkemuka untuk mendapatkan pandangan yang lebih spesifik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image