Hidayatullah Terima Kunjungan Alhuffaz Foundation Filipina Selatan

News  
Hidayatullah dan Alhuffaz Foundation Filipina Selatan berfoto bersama.

JAKARTA — Hidayatullah menerima dan menyambut hangat kunjungan silaturrahim rombongan Yayasan Alhuffaz Filipina Selatan (The Alhuffaz Charity Foundation Filipina Selatan).

Lembaga Islam yang berkedudukan di Bagua, II, Kota Cotabato, Daerah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao (BARMM) ini melakukan kunjungan dan tiba di Indonesia pada 9 Juni dan dijadwalkan kembali pada 14 Juni ini.

Rombongan ini, menurut rilis yang diterima redaksi Tadabbur Republika pada Selasa (13/6), terdiri dari Mas OD L. Mohammadali selaku pimpinan rombongan, Samsudin I. Abdulrahman, Zubair A. Alimudin, Hamzah A. Salik, dan Rahman Nor S. Malang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kunjungan ini sendiri merupakan kunjungan balasan dimana sebelumnya Hidayatullah mengirimkan dai muda ke sejumlah negara Asia Tenggara – Pasifik pada bulan Ramadhan 1444 lalu, termasuk ke Kota Cotabato.

Melalui Departemen Hubungan Antarbangsa DPP Hidayatullah yang menghubungkan jalinan ini, diharapkan silaturrahim dan kerjasama dakwah di kawasan ini semakin maju.

Dalam kunjungannya ini, delegasi Alhuffaz Foundation berkunjung ke 3 kota yaitu Jakarta, Surabaya, dan Pasuruan. Di Jakarta, rombongan bersilaturrahim dengan DPP/DM/DP Hidayatullah dan menginap di Wisma Pusat Dakwah Hidayatullah Jakarta.

Rombongan kemudian berkunjung ke Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat. Di sini rombongan berkesempatan menghadiri pernikahan salah satu pengurus pesantren dan bercengkarama dengan pengurus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah.

Pada kesempatan tersebut, delegasi Alhuffaz Foundation memperkenalkan diri dimana ia merupakan lembaga yang dibentuk oleh BARMM yang dipimpin baik oleh ulama-ulama muda maupun profesional muda Bangsamoro.

Alhuffaz Foundation berfokus pada pengambangan masyarakat berbasis Ma’had Tahfizh Al-Quran yang kini mengelola sejumlah 128 ma’had, dengan santri mukim 10 ribuan dan santri tidak mukim sekitar 30 ribuan.

Pertemuan dengan STIE Hidayatullah ini menghasilkan Letter of Intent (LOI) sebagai komitmen kedua pihak untuk membangun kolaborasi di bidang pendidikan, kemanusiaan, perdamaian, dan inisiatif dalam pembangunan.

STIE Hidayatullah juga menawarkan kuota beasiswa pendidikan kuliah perguruan tinggi untuk mahasiswa asal Bangsamoro yang ingin menempuh pendidikan di kampus yang berlokasi di bilangan Kalimulya Cilodong tersebut.

Usai shalat zuhur berjamaah, rombongan kemudian bergeser untuk kunjungan resmi ke kampus Universitas Indonesia (UI).

Dalam kunjungannya kurang lebih 3 hari ini, rombongan Alhuffaz Foundation juga berkesempatan bertandang ke Kota Surabaya dimana di sana mereka diterima di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya.

Rombongan kemudian diterima Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Prof. Ir. Daniel Mohammad Rosyid, M.Phil., Ph.D., MRINA di lingkungan universitas berjuluk Kampus Perjuangan tersebut. Dalam diskusi, mengemuka pembicaraan tentang peluang yang dapat dikerjasamakan berkenaan dengan kemaritiman antar kedua negara.

Selanjutnya, rombongan bertandang ke kampus dan Mahad Darul Hijrah yang berlokasi di Jalan Ketan Ireng, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan

Rombongan yang turut didampingi Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pemuda Hidayatullah Rasfiuddin Sabaruddin selama di Jakarta, Surabaya, dan Pasuruan ini juga berkesempatan meninjau beberapa amal usaha Hidayatullah diantaranya Kebun Hidroponik Hidayatullah, Toko Swalayan Sakinah, dan melihat lingkungan kampus pesantren Hidayatullah.

Mas OD L. Mohammadali mewakili delegasi Alhuffaz Foundation menyampaikan harapannya semoga silaturrahim dan kunjungan ini dapat semakin menguatkan perdamaian berkelanjutan dan terbangun kerjasama antar keduanya dalam berbagai sektor baik lokal maupun global.

Seperti diketahui, Bangsamoro adalah penduduk Kepulauan Mindanao di selatan Filipina. Bangsa pejuang kemerdekaan yang telah menghadapi penjajah seperti Spanyol dan Amerika. Alhamdulillah setelah lebih 40 tahun, Presiden Filipina Rodrigo Duterte sepakat damai dengan Bangsamoro.

Referendum 2019 menetapkan otonomi khusus bagi 4,4 juta jiwa Bangsamoro untuk mengelola sendiri wilayahnya, dengan kebebasan membentuk parlemen, mahkamah, dan kurikulum pendidikan, serta keamanan di sebagian wilayah.

Wilayahnya disebut BARMM (Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao) atau Wilayah Otonomi Bangsamoro di Kepulauan Muslim Mindanao. ***

Penulis: Ibnu M Hawab

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Jaga Iman dengan Berbagi Renungan

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image