Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image UJI BELLA VIANI (PAI G IAIN PEKALONGAN)

Pembunuhan Ali bin Abi Thalib

Agama | Sunday, 26 Dec 2021, 07:59 WIB

Ali bin Abi Thalib lahir di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun 601 Masehi.Beliau bernama asli Haydar bin Abu Thalib. Namun Rasullullah Saw. tidak menyukainya dan memanggilnya Ali yang berarti memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah. Ali mempunyai ayah bernama Abu Thalib yang juga merupakan paman dari Nabi Muhammad SAW. Ibu Ali Bin Abi thalib bernama Fatimah binti Asad.

Ali bin Abi Thalib adalah khalifah keempat Kekhalifahan Rasyidin dan Imam Syi'ah pertama. Nama Ali bin Abi Thalib sangat terkenal. Beliau merupakan orang yang disebut sebagai Assabiqunal Awwalun atau orang yang paling awal memeluk agama Islam.

Pada hari ke-17 bulan Ramadan, Al-Muradi mencegat Ali yang sedang berjalan menuju masjid untuk menunaikan salat Subuh. Dia berhasil menikam Ali dan membuatnya terluka. Riwayat lain, menurut Ibn al-Atsir dalam Asad al-Ghābah, menyebutkan Ali tidak diserang di tengah jalan, tapi justru saat memimpin jamaah salat Subuh. Beliau ditikam kepalanya dengan pedang yang sudah diolesi racun.

Ali tidak langsung meninggal saat itu juga. Orang-orang juga masih sempat membawa beliau ke kediamannya. Baru tiga hari setelahnya jasad beliau sudah tidak bisa lagi menahan efek yang diberikan racun Al-Muradi. Beliau tutup usia tepat pada tanggal 20 Ramadan tahun 40H.

Ali menjadi khalifah setelah terbunuhnya Utsman pada tahun 656. Namun, Beliau menghadapi tentangan dari berbagai faksi termasuk Gubernur Syam, Muawiyah bin Abu Sufyan. Sebuah perang sipil, yang disebut Fitnah Pertama, terjadi di negara Islam awal yang mengakibatkan penggulingan Khalifah Rasyidin dan berdirinya dinasti Umayyah. Hal ini dimulai ketika Khalifah Utsman bin Affan dibunuh pada tahun 656 dan kemudian dilanjutkan melalui pemerintahan Ali selama empat tahun. Setelah Ali setuju untuk melakukan arbitrase dengan Muawiyah bin Abu Sufyan pada saat Pertempuran Shiffin (657), sebuah pemberontakan terjadi terhadap Ali yang dilakukan oleh beberapa anggota tentaranya, yang kemudian dikenal sebagai Khawarij ("mereka yang keluar"). Mereka membunuh beberapa pendukung Ali, tetapi mereka dihancurkan oleh pasukan Ali pada Pertempuran Nahrawan pada bulan Juli 658.

Abdurrahman bin Muljam bertemu dengan dua orang Khawarij lainnya yaitu Al-Burak bin Abdillah dan Amru bin Bakr at-Tamimi di Mekkah, dan menyimpulkan bahwa situasi umat Islam pada saat itu disebabkan oleh kesalahan Ali, Muawiyah dan Amru bin Ash, Gubernur Mesir. Mereka memutuskan untuk membunuh ketiganya agar menyelesaikan "situasi menyedihkan" pada masa mereka dan juga membalas dendam kepada teman-temannya yang terbunuh di Nahrawan. Bertujuan untuk membunuh Ali, Abdurrahman bin Muljam menuju Kuffah di mana dia jatuh cinta pada seorang wanita yang saudara dan ayahnya meninggal di Nahrawan. Wanita tersebut setuju untuk menikah dengannya jika saja dia bisa membunuh Ali. Akibatnya, Ali ditikam oleh Abdurrahman bin Muljam di Masjid Agung Kufah Setelah kematian Ali, Abdurrahman bin Muljam dihukum mati sebagai pembalasan oleh Hasan bin Ali.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image