Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sifa Itsna Arzaqqie

Saham Berkah Beton Sadaya Bergerak tak Wajar, Ada Apa?

Bisnis | Monday, 12 Jun 2023, 01:04 WIB
Sumber: https://www.berkahbetonsadaya.com/

PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi, perdagangan besar, penggalian, serta industri pendukung infrastruktur yang memproduksi beton Readymix dan Precast. Beberapa waktu lalu, saham emiten produsen beton dari Subang, Jawa Barat ini menjadi perhatian di kalangan masyarakat, khususnya para investor. Hal tersebut dikarenakan sahamnya bergerak tidak wajar, karena menunjukkan peningkatan atau dinilai menguat.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi pra penutupan perdagangan, Jumat, 26 Mei 2023, saham BEBS tiba-tiba naik melesat menyentuh batas Auto Rejection Atas (ARA), yaitu sebesar 9,68% menjadi Rp340 yang di mana sehari sebelumnya hanya sebesar Rp310. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa saham BEBS naik sebesar 30 poin. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan di benak sebagian masyarakat, karena saham BEBS selalu bergerak di zona merah atau berkutat di posisi Auto Rejection Bawah (ARB) sejak perdagangan pekan lalu. Selain itu, nilai transaksinya hanya mencapai Rp22,37 juta. Perlu diketahui juga bahwa selama satu bulan perdagangan terakhir, saham BEBS menunjukkan angka 46,55%, sedangkan pada awal tahun 2023 anjlok sebesar 57,03%.

Dari sisi kinerja keuangan, perusahaan milik Sultan Subang, Asep Sulaeman Sabanda ini terakhir kali mempublikasikan laporan keuangannya pada 31 Maret 2023. Per kuartal I/2023, BEBS mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar Rp188,58 miliar, meraup laba bersih sebesar Rp45,03 miliar, serta arus kasnya sebesar Rp44,79 miliar. Selain itu, asetnya mencapai Rp872,73 miliar yang terdiri dari ekuitas Rp807,92 miliar dan liabilitas Rp55,90 miliar. Oleh karena itu, meskipun kinerja keuangannya menunjukkan gambaran yang cukup baik, namun masih terjadi beberapa dugaan transaksi mencurigakan yang dapat menarik perhatian masyarakat. Hal tersebut juga dapat terjadi di sejumlah emiten lainnya tergantung pada pengelolaan operasional perusahaan dan faktor-faktor lain terkait yang memengaruhinya.

Pada perdagangan awal pekan, Senin, 29 Mei 2023, saham BEBS anjlok menyentuh batas Auto Rejection Bawah (ARB), yaitu sebesar 6,47% menjadi Rp318/saham. Dengan adanya fenomena ini, BEI melakukan tindakan lanjutan dengan melakukan pemantauan, penelaahan, dan analisis dalam pengidentifikasian terkait perdagangan efek yang membentuk harga di sesi penutupan perdagangan saham. Selain itu, Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono mengatakan bahwa tindakan lanjutan tersebut merupakan upaya yang dilakukan oleh BEI untuk menjaga perdagangan saham di bursa agar tetap berjalan dengan teratur, wajar, dan efisien.

Fenomena saham perusahaan milik Sultan Subang, Asep Sulaeman Sabanda ini juga disorot oleh salah satu pengamat pasar modal dan pendiri Avere Investama, Teguh Hidayat. Beliau menyadari bahwa terdapat kejanggalan dalam transaksi saham BEBS. Menurutnya, saham BEBS harus dapat mengalami kenaikan apabila perusahaan sekuritas mengeksekusi semua permintaan pembelian (offer) saham yang masuk dari investor.

Setelah melakukan koordinasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pergerakan saham yang tidak wajar, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan bahwa tidak menemukan adanya kesalahan sistem selama perdagangan saham berlangsung. Oleh karena itu, kemungkinan kejanggalan tersebut disebabkan oleh fasilitas perdagangan saham sangat kecil.

Dengan adanya fenomena tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa meskipun kondisi fundamental perusahaan baik, maka tidak menutup kemungkinan adanya permasalahan atau dugaan transaksi mencurigakan yang akan terjadi. Hal tersebut dikarenakan pergerakan saham yang tidak dapat diprediksi. Selain itu, para investor juga dituntut untuk lebih peka terhadap pergerakan pasar agar dapat mengetahui sisi positif dan negatif dari saham sebuah perusahaan. Oleh karena itu, apabila mengalami pergerakan negatif yang mengakibatkan kerugian, maka lebih baik untuk melepaskannya dan mencari saham lainnya yang lebih jelas dan dapat memberikan keuntungan.

Sifa Itsna Arzaqqie - Mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya

Daftar Rujukan

https://berkahbetonsadaya.com/index.php/page/about

https://market.bisnis.com/read/20230529/192/1660260/viral-saham-bebs-bei-kaji-transaksi-saham-pra-penutupan

https://www.idx.co.id/id

https://www.idx.co.id/id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan

www.investormuda.com

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image