Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aurellia Lahfah

Bolehkah Pacar Terus Mengatur Hidupmu ?

Lainnnya | Friday, 09 Jun 2023, 18:01 WIB
Sumber : goodstudio

Lelah terus-menerus merasa diawasi dan dibatasi dalam hubungan? takut membuat pasanganmu kesal karena selalu mengawasi setiap gerak-gerik yang kamu lakukan?

Tentunya kita semua memahami bahwa setiap orang memiliki cara hidup mereka sendiri, dan sangat penting untuk menghormati pilihan mereka. Tidak ada seorang pun yang pantas berada dalam sebuah hubungan di mana mereka merasa tercekik dan terbebani sepanjang waktu.

Artikel ini akan membahas berbagai aspek dari hubungan dalam status pacar yang penuh kontrol dan bagaimana membedakan antara batas-batas yang sehat ataupun berlebihan. Tujuannya tentu untuk memberi pengetahuan dan saran yang berharga, membawa kamu membuat keputusan yang tepat dalam berhubungan. Karena setiap orang berhak untuk berada dalam hubungan yang menghormati individualitas dan memungkinkan untuk berkembang.

----

Ketika dua orang masuk ke dalam sebuah hubungan, mereka berdua membawa kepribadian, perspektif, dan kebiasaan unik mereka sendiri. Meskipun perbedaan dapat menjadi tempat untuk belajar dan berkembang, keinginan salah satu pasangan untuk mengendalikan pasangannya dapat dengan cepat menghancurkan kesempatan untuk memiliki hubungan yang sehat dan menyenangkan.

Salah satu kesalahpahaman umum tentang mengendalikan perilaku adalah bahwa hal tersebut berasal dari rasa cinta dan kepedulian terhadap kesejahteraan pasangan. Namun, cinta sejati berarti menghormati pilihan pribadi pasangan dan mendukung pertumbuhan serta kemandirian mereka. Jika pasanganmu terlalu mengatur, itu adalah tanda bahwa ia tidak mempercayaimu atau menghargai pendapat dan perasaanmu.

Perilaku mengontrol dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Hubungan yang saling mengontrol tidaklah sehat bagi kedua pasangan. Orang yang melakukan kontrol mungkin merasa cemas, kesal, atau tidak berdaya, sementara orang yang dikontrol mungkin merasa terjebak, takut, atau kesepian. Untuk memiliki hubungan yang sehat, kedua pasangan harus dapat mengekspresikan pendapat dan ide mereka sendiri, dan percaya bahwa pasangannya juga akan melakukan hal yang sama.

Dalam hubungan yang sehat, seharusnya tidak ada permainan kekuasaan atau manipulasi. Pacar yang suka mengatur pertemanan, perilaku, kegiatan yang kamu lakukan, mungkin menggunakan taktik manipulasi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan atau membuatmu merasa bersalah. Jika pasanganmu melakukan hal itu maka menjadi tanda bahaya.

Kepercayaan dan rasa hormat adalah dua komponen dasar dari hubungan yang sehat. Pasangan yang suka mengatur akan sering melewati batas dan merusak kepercayaan. Mereka juga mungkin tidak menghormatimu dengan meremehkan pendapatmu, membuat merasa bersalah, atau mengabaikan kebutuhan dan perasaanmu.

Perilaku yang mengontrol tidak akan hilang dengan sendirinya jika dibiarkan. Bahkan, mereka cenderung menjadi lebih parah dari waktu ke waktu. Hubungan yang mengatur mungkin terasa seperti cinta pada awalnya karena pacar yang mengatur mungkin menghujanimu dengan perhatian dan kasih sayang. Namun, sebenarnya cinta adalah tentang saling menghormati, kepercayaan, dan kesetaraan. Kontrol yang berlebihan atas tindakan dan perilaku dapat menjadi tanda perilaku kasar, terutama jika kamu lengah dengan aturan yang dibuatnya.

Terdapat beberapa alasan mengapa kamu tidak boleh mentolerir pasangan yang suka mengatur.

· Dapat merusak harga diri

· Menciptakan lingkungan yang toxic seperti manipulasi

· Membuat benteng dalam kehidupan sosialmu.

· Menyebabkan hilangnya jati diri sebagai seorang individu.

· Menghambat dan membatasi potensi diri

Kamu berhak untuk bersama dengan seseorang yang menghargaimu, mempercayaimu, dan menghargai kebebasanmu. Ingatlah bahwa kamu layak mendapatkan cinta, rasa hormat, dan martabat, dan jangan biarkan siapa pun mengambilnya darimu.

Penting untuk mengenali tanda-tanda perilaku yang mengendalikan, seperti posesif, cemburu, isolasi, dan manipulasi. Komunikasikan Kekhawatiran, bicaralah dengan pasanganmu bagaimana perilaku mereka memengaruhimu. Tetapkan batasan yang sehat yang menentukan perilaku yang dapat diterima dalam hubungan.

Pertimbangkan untuk mendapatkan bantuan profesional, seperti konseling. Seorang profesional dapat membantu pasanganmu memahami konsekuensi dari perilakunya dan membimbing menuju hubungan yang lebih sehat.

Jika perilaku pasanganmu terus mengkhawatirkan maka sangat penting untuk mempertimbangkan mengakhiri hubungan. Ingatlah, kesehatan mental dan kesejahteraan adalah yang utama, dan kamu berhak mendapatkan pasangan yang menghormati dan menghargai sesama.

Mungkin mengakhiri hubungan yang penuh dengan kontrol bisa jadi sulit, tetapi hal ini penting untuk kesejahteraan hidup dan kebahagiaan. Dengan mengakhiri hubungan, kamu dapat meningkatkan harga diri, mendapatkan kembali kendali, meningkatkan kesehatan mental, memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri untuk mengembangkan potensi diri yang terpendam, memiliki kehidupan sosial yang lebih bahagia, dan meningkatkan hubungan di masa depan.

Penting untuk diingat bahwa berada dalam hubungan yang sehat dan bahagia berarti saling menghormati batasan, keputusan, dan kebebasan satu sama lain. Meskipun beberapa orang mungkin membenarkan perilaku mengontrol sebagai tanda cinta atau perlindungan, penting untuk mengenali tanda bahaya dari kebiasaan tersebut. Kesejahteraan, keamanan, dan kebahagiaanmu layak untuk diperjuangkan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image