Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Andira Ervali putri

Proteksi Radiasi Berupa Sunscreen sebagai Cover Pelindung Kulit dari Radiasi Non-Pengion

Eduaksi | Friday, 09 Jun 2023, 06:29 WIB

Proteksi radiasi diperlukan untuk menyerap radiasi sehingga dapat mengurangi intensitas radiasi yang dipancarkan dan mengurangi penerimaan dosis radiasi oleh tubuh manusia. Apabila radiasi masuk kedalam proteksi radiasi, maka sebagian dari radiasi tersebut akan diserap oleh bahan. Semakin besar efektivitas proteksi radiasi suatu ruangan maka proteksi radiasi ruangan tersebut semakin baik dalam menyerap radiasi. Sama halnya seperti Paparan sinar ultraviolet yang tinggi di Indonesia menyebabkan perlunya perlindungan terhadap kulit dengan pemakaian sunscreen. Sunscreen merupakan suatu proteksi radiasi yang melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV) secara langsung dan mencegah terjadinya kulit terbakar. Kandungan yang terdapat pada sunscreen melainkan, Titanium dioxide, Avobenzone, Octocrylene, Ethylhexyl salicylate, dan Ethylhexyl , methoxycinnamate, kandungan-kandungan tersebut dapat bekerja dengan baik di kulit sehingga mampu melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV).

Sinar ultraviolet sendiri yakni suatu radiasi gelombang elektromagnetik yang bersifat alami atau dari matahari serta memiliki panjang gelombang 10-400 nm. Namun sinar ultraviolet ini tak selalu berdampak buruk bagi kita, tetapi juga bermanfaat bagi tubuh contohnya seperti: dapat meningkatkan produksi vitamin D, serta meningkatkan kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko kanker. Pada sinar ultraviolet (UV) termaksud dalam radiasi non-pengion atau yang tidak menimbulkan ionisasi dari pancaran sinar matahari itu sendiri, Serta tidak berefek samping yang berkelanjutan. Sehingga sunscreen termaksud proteksi radiasi dari paparan radiasi non-pengion yakni sinar ultraviolet (UV). Untuk mengurangi resiko radiasi, diperlukan perisai radiasi atau proteksi radiasi yang dapat menyerap radiasi hingga memperkecil intensitas radiasi yang lolos dan dapat mengurangi penerimaan radiasi oleh tubuh manusia.

Sunscreen salah satu solusi bagi kebutuhan pokok kulit kita, terutama untuk orang-orang yang beraktivitas di lapangan sehingga terpapar secara langsung dengan sinar matahari. Sinar ultraviolet tak hanya dapat terjadinya kulit terbakar, tetapi juga dapat memunculkan tanda-tanda penuaan dini, serta meningkatkan risiko kanker kulit seperti karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanima ganas. Berikut terdapat cara mengatasi radiasi non-pengion yakni sinar ultraviolet:

1. Wajib menggunakan sunscreen untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari dengan SPF minimal 30.

2. Berjemur di waktu terbaik yakni antara pukul 7.00-10.00 pagi dan berjemur selama 10-15 menit,

3. Tidak terlalu lama berinteraksi langsung dengan sinar matahari, meski telah menggunkan sunscreen.

Meskipun sudah menggunakan sunscreen bukan berarti 100% kulit kita aman dari sinar ultraviolet, tetapi peran sunscreen hanya sebagai pelindung kulit dari sinar ultraviolet untuk sementara waktu. Sunscreen juga termaksud salah satu cara pencegah penuaan dini pada kulit-kulit remaja. Penggunaan sunscreen juga memiliki batas dosis pada umur diperbolehkannya, menggunakan sunscreen yakni pada umur 15 tahun menunjukkan kalangan remaja yang pada masa pubertas serta kurang peduli terhadap kesehatan kulit, terutama pada kulit wajah. Paparan sinar ultraviolet (UV) yang cukup lama sehingga penggunaan tabir surya atau sunscreen sangat dianjurkan agar dapat mengurangi efek buruk yang terjadi pada kulit. Sunscreen termaksud jenis tabir surya kimia atau organik, sehingga dapat melindungi kulit dengan cara menyerap sinar ultraviolet (UV) dan mengubahnya menjadi energi panas. Radiasi non-pengion atau sinar ultraviolet pada kulit dapat memberikan efek akut dan kronik pada kulit. Efek akut yang dimaksud yakni terjadinya sunburn, respon pigmentasi, immunosupresi serta kerusakan jaringan konektif dermis, perubahan-perubahan tersebut terjadi dalam jangka pendek akibat sinar ultraviolet. Memang bisa dikatakan wanita memiliki tingkat pengetahuan kanker kulit lebih tinggi daripada laki-laki dan percaya bahwa wanita juga lebih sering menggunakan sunscreen daripada laki-laki. Sedangkan pencegahan kanker bagi laki-laki masih lebih rendah dibandingkan wanita, namun itu semua bukan menjadi suatu alasan dengan tidak menggunakan sunscreen. Maka dari itu kandungan yang terdapat pada sunscreen dapat memberikan perlindungan terhadap kulit dari paparan sinar ultraviolet yang berlebih.

Dengan Saya ANDIRA ERVALI PUTRI Mahasiswa Universitas Airlangga Program Fakultas Vokasi Studi D-4 Teknologi Radiologi Pencitraan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image