Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Slamet Samsoerizal

Studi Baru Ihwal Blackhole Mati karena Penguapan

Info Terkini | Monday, 05 Jun 2023, 07:13 WIB
Blackhole atau lubang hitam yang diramalkan Stephek Hawking bakal mati karena penguapan (Business Insider/MarkGarlick/SSDarindo)

Studi Baru Ihwal ‘Blackhole’ Mati Karena Penguapan

Stephen Hawking terkenal meramalkan pada tahun 1974 bahwa Blackhole atau lubang hitam mati karena penguapan. Akan tetapi, para ahli menganggap lingkungan gravitasi ekstrem lubang hitam itu unik untuk teorinya.

Sebuah studi baru menunjukkan radiasi Hawking yang membunuh lubang hitam ini juga bisa membunuh yang lainnya. Gagasan terbaru tentang bagaimana alam semesta kita akan berakhir adalah ia akan menguap begitu saja. Itu benar, semuanya akan menguap, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Physical Review Letters.

Para ilmuwan dari Universitas Radboud sedang mempelajari teori Stephen Hawking tentang bagaimana lubang hitam mati oleh fenomena yang sekarang dikenal sebagai radiasi Hawking, yang diprediksi oleh fisikawan teoretis pada tahun 1974.

Menurut teori fisika kuantum dan teori gravitasi Einstein, partikel secara spontan terbentuk dan musnah di bawah lingkungan gravitasi intens yang terletak di mulut lubang hitam alias horizon peristiwa. Hawking menghitung, kadang-kadang partikel-partikel ini terperangkap di balik cakrawala peristiwa, tetapi yang lain melarikan diri ke luar dalam bentuk radiasi Hawking. Seiring waktu, cukup banyak partikel yang lolos sehingga seluruh lubang hitam menguap.

Radiasi Hawking telah diamati di sekitar lubang hitam di alam semesta, membenarkan prediksi sang jenius. Hingga kini, lubang hitam adalah satu-satunya tempat yang dicari para ahli.

"Objek tanpa horizon peristiwa, seperti sisa-sisa bintang mati dan objek besar lainnya di alam semesta, juga memiliki radiasi semacam ini. Pascawaktu yang sangat lama, itu akan menyebabkan segala sesuatu di alam semesta akhirnya menguap, seperti lubang hitam." K0mentar penulis studi Heino Falcke.

Dilansir dari laman Business Insider, dalam studi tersebut, para ilmuwan mengusulkan bahwa Anda tidak perlu lingkungan gravitasi ekstrim agar radiasi Hawking ada. Sebaliknya, apa pun dengan massa yang membengkokkan jalinan ruangwaktu dapat memicu radiasi ini.

"Kami menunjukkan bahwa jauh melampaui lubang hitam, kelengkungan ruang waktu memainkan peran besar dalam menciptakan radiasi," kata penulis studi Walter van Suijlekom dalam pernyataan tersebut.

Perhitungan para ilmuwan akan membutuhkan analisis dan pengujian lebih lanjut serta bukti pengamatan untuk mengkonfirmasi prediksi mereka. Namun, jika teori mereka benar, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam waktu dekat.

Dibutuhkan lubang hitam lebih lama dari usia alam semesta untuk menguap, menurut perkiraan para peneliti. Meskipun tidak jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan sebuah bintang untuk melakukan hal yang sama, kemungkinan alam semesta kita akan tetap utuh di masa mendatang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image