
Islamisasi Pancasila
Agama | Thursday, 01 Jun 2023, 13:15 WIBSemboyan yang tertulis dalam ideologi pancasila yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” artinya beraneka ragam atau berbeda tapi tetap satu kesatuan. Perbedaan suku, ras, bahasa, budaya, agama dan kepercayaan disatukan dalam pancasila.
Terkait dengan menyatukan perbedaan, sebelum lahirnya pancasila, Alquran telah memiliki konsepnya terlebih dahulu, Allah berfirman, "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS al-Hujurat [49]: 13)

Jika pancasila ditinjau dari sudut pandang agama Islam, maka sila-sila pancasila tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam. Bahkan, nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila meliputi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan merupakan esensi nilai-nilai ajaran Islam dan terkandung dalam Alqur’an.
Sila pertama, ketuhanan yang Maha Esa. Dalam Alqur’an Allah berfirman, “Dan Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.” (QS al-Baqarah [2]: 163). Sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila ini esensinya sejalan dengan ayat Alqur’an berikut, “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS al-Mumtahanah [60]: 8).
Sila ketiga, persatuan Indonesia. Sila ini sama dengan ayat Alqur’an berikut, “Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk. (QS Ali Imran [3]: 103),
Sila keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sila ini esensinya ialah, "Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Rabb-nya, dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rejeki, yang Kami berikan kepada mereka."(QS asy-Syura [42]: 38).
Dan sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kandungan sila ini sama dengan kandungan ayat berikut, “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan.” (QS an-Nahl [16]: 90).
Jelaslah, bahwa pancasila itu mengandung unsur religius, humanis, nasionalis, dialogis, dan demokratis. Konsep pancasila merupakan falsafah hidup dalam berbangsa dan bernegara. Kualitas kebangsaan seseorang dapat diukur dari ketaatan beribadah sesuai dengan agamanya.
Selamat hari lahirnya pancasila 1 Juni 2023, pancasila itu menyatukan perbedaan menjadi keindahan, NKRI harga mati, dan pencasila selalu abadi. Wallahu a’lam
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.